www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
- 1 -
2345678910111213141516171819202122
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
1:1-27 = Hari tua Daud dan soal penggantinya
(1) Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.
(1) Kini Raja Daud sudah tua sekali. Meskipun ia diselimuti dengan kain tebal, ia tetap kedinginan.
(1) [Adonia Ingin Menjadi Raja] Raja Daud sudah sangat tua, dan tubuhnya tidak pernah merasa hangat, walaupun ditutupi selimut, tubuhnya tetap terasa dingin.
(2) Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."
(2) Oleh karena itu para pegawainya berkata, "Yang Mulia, sebaiknya kami mencarikan seorang gadis untuk tinggal dengan Baginda dan merawat Baginda. Ia akan tidur bersama Baginda supaya Baginda merasa hangat."
(2) Berkatalah para pembantunya kepadanya, “Kami akan mencari seorang gadis untuk mengurus raja. Ia akan berbaring di samping raja sehingga raja tetap hangat.”
(3) Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.
(3) Lalu dicarilah di seluruh Israel seorang gadis yang cantik. Maka di Sunem ditemukan seorang gadis yang cantik sekali bernama Abisag. Ia dibawa kepada raja, lalu ia menunggui raja dan merawatnya. Tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
(3) Jadi, mereka pergi ke mana-mana menelusuri seluruh wilayah Israel untuk mencari seorang gadis yang cantik. Mereka menemukan Abisag yang berasal dari kota Sunem lalu dibawa kepada raja.
(4) Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
(4) (1:3)
(4) Gadis itu sangat cantik, dan dia merawat dan melayani raja, tetapi raja tidak berhubungan suami istri dengan dia.
(5) Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.
(5) Karena Absalom sudah meninggal, maka Adonia, putra Daud yang kedua menjadi yang tertua. Ibunya bernama Hagit. Adonia adalah orang yang tampan. Ayahnya tidak pernah memarahinya kalau ia berbuat salah. Adonia ingin sekali menjadi raja, maka ia menyediakan untuk dirinya sejumlah kereta perang dan tentara berkuda serta lima puluh pengawal pribadi.
(5) Adonia, anak Raja Daud dan istrinya Hagit menyombongkan diri dan berkata, “Aku ingin menjadi raja.” Ia memperlengkapi dirinya dengan kereta perang, penunggang kuda, dan 50 orang pelari yang berlari di depannya.
(6) Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.
(6) (1:5)
(6) Raja Daud, ayahnya, tidak pernah menegurnya dengan bertanya, “Mengapa engkau berbuat demikian?” Dia sangat tampan dan lahir setelah Absalom.
(7) Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
(7) Lalu ia pergi berunding dengan Yoab dan Imam Abyatar. Ibu Yoab bernama Zeruya. Yoab dan Imam Abyatar setuju untuk mendukung usaha Adonia.
(7) Adonia berunding dengan Yoab, anak Zeruya dan Imam Abyatar. Kedua-duanya mendukung keinginannya,
(8) Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.
(8) Tetapi Imam Zadok, Benaya anak Yoyada, Nabi Natan, Simei, Rei dan pengawal pribadi Raja Daud tidak memihak kepada Adonia.
(8) tetapi Imam Zadok, Benaya anak Yoyada, Nabi Natan, Simei, dan Rei, dan pengawal khusus Raja Daud tidak memihak kepada Adonia.
(9) Sesudah itu Adonia mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel, lalu mengundang semua saudaranya, anak-anak raja, dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja;
(9) Pada suatu hari di tempat yang bernama Batu Ular dekat mata air En-Rogel, Adonia mempersembahkan kurban domba, sapi jantan dan anak sapi yang gemuk-gemuk. Ia mengundang putra-putra Raja Daud yang lain, dan pegawai-pegawai istana dari suku Yehuda ke pesta kurban itu.
(9) Kemudian pada suatu hari Adonia mempersembahkan domba, lembu, dan anak-anak sapi yang gemuk sebagai kurban persekutuan di Batu Zohelet dekat En-Rogel. Dia mengundang semua saudaranya (anak-anak Raja Daud lainnya), dan semua pegawai dari Yehuda,
(10) tetapi nabi Natan dan Benaya dan para pahlawan dan Salomo, adiknya, tidak diundangnya.
(10) Tetapi Salomo adiknya, dan Nabi Natan serta Benaya dan pengawal pribadi Raja Daud tidak diundangnya.
(10) tetapi dia tidak mengundang para pengawal khusus ayahnya, Salomo saudaranya, Benaya, atau Nabi Natan.
(11) Lalu berkatalah Natan kepada Batsyeba, ibu Salomo: "Tidakkah engkau mendengar, bahwa Adonia anak Hagit, telah menjadi raja, sedang tuan kita Daud tidak mengetahuinya?
(11) Maka Nabi Natan pergi menemui Batsyeba, ibu Salomo, lalu berkata kepadanya, "Apakah Sri Ratu belum mendengar bahwa Adonia, putra Hagit, sudah mengangkat dirinya menjadi raja, sedangkan Raja Daud tidak mengetahui apa-apa tentang hal itu?
(11) [Natan Menasihati Batsyeba] Namun, Natan mendengar tentang hal itu, lalu ia bertanya kepada Batsyeba, ibu Salomo, “Apakah engkau tidak mendengar bahwa Adonia, anak Hagit, telah mengangkat dirinya sebagai raja tanpa diketahui oleh Raja Daud?
(12) Karena itu, baiklah kuberi nasihat kepadamu, supaya engkau dapat menyelamatkan nyawamu dan nyawa anakmu Salomo.
(12) Kalau Sri Ratu ingin supaya Salomo dan Sri Ratu sendiri selamat, saya nasihatkan
(12) Hidupmu dan hidup anakmu Salomo mungkin dalam bahaya, namun aku akan mengatakan sesuatu yang dapat menyelamatkanmu.
(13) Pergilah masuk menghadap raja Daud dan katakan kepadanya: Bukankah tuanku sendiri, ya rajaku, telah bersumpah kepada hambamu ini: Anakmu Salomo, akan menjadi raja sesudah aku dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku? Mengapakah sekarang Adonia menjadi raja?
(13) segeralah menghadap Raja Daud, dan mengatakan begini kepadanya: 'Bukankah Baginda sendiri sudah bersumpah kepadaku bahwa putraku Salomo akan menjadi raja menggantikan Baginda? Sekarang, mengapa Adonia yang menjadi raja?'"
(13) Pergilah dan temui Raja Daud lalu katakan kepadanya, ‘Tuan, engkau pernah berjanji kepada hambamu ini bahwa Salomo, anakku akan menjadi raja sesudah engkau, tetapi mengapa Adonia yang menjadi raja?’
(14) Dan selagi engkau berbicara di sana dengan raja, akupun akan masuk pula dan menyokong perkataanmu itu."
(14) Kata Natan selanjutnya, "Nanti, sementara Sri Ratu berbicara dengan raja, saya akan masuk untuk menguatkan apa yang telah dikatakan oleh Sri Ratu."
(14) Dan sementara engkau berbicara dengan raja, aku akan masuk dan mendukung yang engkau katakan itu.”
(15) Jadi masuklah Batsyeba menghadap raja ke dalam kamarnya. Waktu itu raja sudah sangat tua dan Abisag, gadis Sunem itu, melayani raja.
(15) Maka pergilah Batsyeba menghadap raja di dalam kamarnya. Raja pada waktu itu sudah sangat tua, dan Abisag, gadis dari Sunem itu, sedang melayaninya.
(15) Jadi, Batsyeba datang menghadap raja di kamar tidurnya. Ia sudah berusia lanjut. Abisag, gadis Sunem itu sedang melayaninya.
(16) Lalu Batsyeba berlutut dan sujud menyembah kepada raja. Raja bertanya: "Ada yang kauingini?"
(16) Batsyeba sujud di depan raja, lalu raja bertanya, "Kau ingin apa?"
(16) Batsyeba berlutut dan sujud di hadapan raja. Raja bertanya kepadanya, “Apa yang engkau inginkan?”
(17) Lalu perempuan itu berkata kepadanya: "Tuanku sendiri telah bersumpah demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku.
(17) Batsyeba menjawab, "Paduka Yang Mulia, Baginda telah bersumpah kepadaku demi nama TUHAN, Allah Baginda, bahwa putraku Salomo akan menjadi raja menggantikan Baginda.
(17) Jawab Batsyeba, “Tuan, engkau sendiri telah bersumpah dengan nama TUHAN Allahmu kepada hambamu ini dan berkata, ‘Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku.’
(18) Tetapi sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja, sedang tuanku raja sendiri tidak mengetahuinya.
(18) Tetapi sekarang dengan tidak diketahui Baginda, Adonia sudah menjadi raja.
(18) Ternyata sekarang, Adonia telah mengangkat dirinya menjadi raja tanpa sepengetahuanmu.
(19) Ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba, dan telah mengundang semua anak raja dan imam Abyatar dan Yoab, panglima itu, tetapi hambamu Salomo tidak diundangnya.
(19) Ia sudah mempersembahkan banyak domba, sapi jantan dan anak sapi yang gemuk-gemuk. Ia sudah pula mengundang ke pesta itu putra-putra Baginda dan Imam Abyatar serta Yoab, panglima angkatan perang Baginda. Tetapi, ia tidak mengundang Salomo.
(19) Banyak lembu, anak sapi yang gemuk, dan domba sudah disembelihnya sebagai kurban persembahan, dan semua anak raja, Imam Abyatar, dan Yoab, panglima tentara telah diundangnya, tetapi Salomo hambamu tidak diundangnya.
(20) Dan kepadamulah, ya tuanku raja, tertuju mata seluruh orang Israel, supaya engkau memberitahukan kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.
(20) Paduka Yang Mulia, seluruh rakyat Israel sekarang sedang menanti-nantikan keputusan dari Baginda tentang siapa yang akan menggantikan Baginda menjadi raja.
(20) Seluruh warga Israel sedang memandang kepada Tuanku, untuk mendengar dari Tuan siapakah yang akan duduk di takhta kerajaan sesudah Tuanku.
(21) Nanti aku ini dan anakku Salomo dituduh bersalah segera sesudah tuanku raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya."
(21) Kalau Baginda tidak memberikan keputusan itu, pasti segera sesudah Baginda meninggal, aku dan putraku akan diperlakukan sebagai pengkhianat."
(21) Apabila Tuan tidak melaksanakan hal itu, aku dan anakku Salomo akan diperlakukan seperti penjahat setelah Tuan dikubur.”
(22) Selagi Batsyeba berbicara dengan raja, datanglah nabi Natan.
(22) Sementara Batsyeba masih berbicara, Nabi Natan tiba di istana.
(22) Sementara Batsyeba sedang berbicara dengan raja, datanglah Nabi Natan melihatnya.
(23) Diberitahukan kepada raja: "Itu ada nabi Natan." Masuklah ia menghadap raja, lalu sujud menyembah kepada raja dengan mukanya sampai ke tanah.
(23) Lalu raja diberitahukan tentang kedatangan Natan. Batsyeba keluar, dan Natan masuk, lalu sujud di depan raja.
(23) Hamba itu berkata kepada raja, “Nabi Natan ada di situ.” Nabi masuk untuk berbicara kepada raja. Ia sujud di depan raja
(24) Natan berkata: "Ya tuanku raja, tuanku sendirilah rupa-rupanya yang telah berkata: Adonia akan menjadi raja sesudah aku dan ia akan duduk di atas takhtaku!
(24) Natan berkata, "Paduka Yang Mulia, apakah Baginda telah mengumumkan bahwa Adonia akan menggantikan Baginda menjadi raja?
(24) dan berkata, “Tuan, apakah Tuan telah memutuskan untuk menjadikan Adonia pengganti Tuan dan duduk di atas takhta kerajaan?
(25) Sebab pada hari ini ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba; ia mengundang semua anak raja, para panglima dan imam Abyatar, dan sesungguhnya mereka sedang makan minum di depannya sambil berseru: Hidup raja Adonia!
(25) Hari ini juga ia telah mempersembahkan banyak domba, sapi jantan dan anak sapi yang gemuk-gemuk. Semua putra Baginda telah diundangnya. Juga para panglima angkatan bersenjata Baginda, dan Imam Abyatar. Mereka sekarang sedang berpesta dengan dia dan bersorak-sorak, 'Hidup Raja Adonia!'
(25) Hari ini dia sudah menyembelih banyak lembu, anak sapi yang gemuk, dan domba sebagai kurban persembahan. Dia juga mengundang semua anak raja, para panglima tentara, dan Nabi Abyatar. Sekarang mereka sedang makan-minum bersama dia sambil berseru, ‘Hidup Raja Adonia.’
(26) Tetapi hambamu ini, dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo tidak diundangnya.
(26) Tetapi, ia tidak mengundang saya. Imam Zadok dan Benaya serta Salomo pun tidak diundangnya.
(26) Ia tidak mengundang aku, atau Imam Zadok, atau Benaya anak Yoyada, dan anakmu Salomo.
(27) Jika hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku."
(27) Apakah Baginda yang menyuruh dia melakukan semuanya ini, tanpa memberitahukan kepada para pegawai Baginda siapa yang akan menggantikan Baginda?"
(27) Apakah hal itu Tuan lakukan tanpa memberitahukannya kepada kami siapakah yang seharusnya duduk di takhta kerajaan sesudah Tuanku?”
1:28-53 = Salomo diurapi menjadi raja
(28) Lalu raja Daud menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan itu masuk menghadap raja dan berdiri di depannya.
(28) Raja Daud berkata, "Panggil Batsyeba." Maka Nabi Natan keluar dan Batsyeba kembali menghadap raja.
(28) Kemudian Raja Daud mengatakan, “Panggillah Batsyeba.” Jadi, ia datang menghadap raja.
(29) Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan,
(29) Lalu kata Baginda kepadanya, "Memang aku telah berjanji kepadamu, demi nama TUHAN, Allah Israel, bahwa Salomo putramu akan menggantikan aku menjadi raja. Nah, sekarang aku berjanji kepadamu demi TUHAN yang hidup, yang telah melepaskan aku dari segala kesukaranku, bahwa pada hari ini juga aku akan menepati janjiku kepadamu."
(29) Kemudian raja berjanji, “Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan aku dari segala bahaya, aku berjanji kepadamu.
(30) pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku."
(30) (1:29)
(30) Hari ini aku melaksanakan yang kujanjikan kepadamu pada masa lampau. Aku berjanji demi kuasa TUHAN Allah Israel. Aku berjanji bahwa anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku. Dan aku berjanji bahwa ia menggantikan aku duduk di takhtaku, dan aku menepati janjiku.”
(31) Lalu Batsyeba berlutut dengan mukanya sampai ke tanah; ia sujud menyembah kepada raja dan berkata: "Hidup tuanku raja Daud untuk selama-lamanya!"
(31) Maka sujudlah Batsyeba sambil berkata, "Hiduplah Paduka Raja untuk selama-lamanya!"
(31) Dan Batsyeba berlutut di depan raja dengan wajah menghadap tanah dan berkata, “Panjang umurlah Raja Daud!”
(32) Lagi kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada." Mereka masuk menghadap raja,
(32) Lalu Raja Daud menyuruh memanggil Zadok, Natan dan Benaya. Setelah mereka datang,
(32) [Raja Salomo] Raja Daud mengatakan, “Suruh Imam Zadok, Nabi Natan, dan Benaya anak Yoyada datang kemari.” Ketika mereka datang menghadap raja,
(33) dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke Gihon.
(33) berkatalah raja kepada mereka, "Panggillah para perwiraku dan pergilah dengan mereka kepada Salomo putraku. Naikkanlah dia ke atas bagalku sendiri, dan bawalah dia ke mata air Gihon.
(33) berkatalah Daud kepada mereka, “Bawalah para pegawaiku bersama kamu, naikkan anakku Salomo ke atas bagalku lalu antarlah dia ke Mata air Gihon.
(34) Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup raja Salomo!
(34) Di sana Zadok dan Natan harus melantiknya menjadi raja Israel. Setelah itu kalian harus membunyikan trompet dan bersorak, 'Hidup Raja Salomo!'
(34) Di tempat itulah Imam Zadok dan Nabi Natan mengurapi anakku sebagai raja Israel yang baru. Tiuplah terompet dan berserulah, ‘Hidup Raja Salomo.’
(35) Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi raja atas Israel dan Yehuda."
(35) Kemudian iringilah dia kembali ke sini untuk menduduki tahtaku, karena dialah yang telah kupilih menjadi raja menggantikan aku untuk memerintah Israel dan Yehuda."
(35) Setelah itu kembalilah kemari bersamanya. Salomo akan duduk di atas takhtaku dan memerintah sebagai penggantiku. Aku telah menetapkan dia sebagai penguasa Israel dan Yehuda.”
(36) Lalu Benaya bin Yoyada menjawab raja: "Amin! Demikianlah kiranya firman TUHAN, Allah tuanku raja!
(36) "Baik, Yang Mulia," sahut Benaya, "semoga TUHAN, Allah Baginda, menguatkan perintah Baginda itu.
(36) Benaya anak Yoyada menjawab, “Amin! TUHAN Allah sendiri mengatakan itu, ya Tuan dan Rajaku.
(37) Seperti TUHAN menyertai tuanku raja, demikianlah kiranya Ia menyertai Salomo; semoga Ia membuat takhta Salomo lebih agung dari takhta tuanku raja Daud."
(37) Sebagaimana TUHAN telah menyertai Baginda, semoga Ia pun menyertai Salomo juga. Semoga TUHAN membuat pemerintahannya lebih jaya daripada pemerintahan Baginda."
(37) Tuan dan Rajaku, TUHAN selalu bersama engkau, kiranya demikian pula halnya dengan Salomo, sehingga takhta Salomo semakin besar menjadi lebih berkuasa lagi daripada takhtamu, ya Tuan dan Rajaku.”
(38) Lalu pergilah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal betina raja Daud dan membawanya ke Gihon.
(38) Maka Zadok, Natan, Benaya dan pengawal pribadi raja mempersilakan Salomo naik ke atas bagal raja, lalu mereka mengiringinya ke mata air Gihon.
(38) Jadi, Zadok, Natan, Benaya, orang Kreti dan Pleti mematuhi Raja Daud. Mereka menaikkan Salomo ke atas bagal Raja Daud dan pergi bersamanya ke Mata air Gihon.
(39) Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru: "Hidup raja Salomo!"
(39) Kemudian Zadok mengambil tempat minyak zaitun yang telah dibawanya dari Kemah TUHAN, lalu ia melantik Salomo dengan memakai minyak itu. Trompet pun dibunyikan dan semua yang hadir di situ bersorak, "Hidup Raja Salomo!"
(39) Imam Zadok mengambil tanduk berisi minyak dari Kemah Suci lalu mengurapi Salomo bahwa ia menjadi raja. Mereka meniup terompet dan semua orang bersorak-sorai dan berkata, “Hidup Raja Salomo.”
(40) Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil membunyikan suling dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka.
(40) Kemudian mereka semuanya mengiringi dia kembali sambil bersorak-sorak dan membunyikan seruling, sehingga tanah seolah-olah akan terbelah karena keramaian itu.
(40) Dan semua orang mengikutnya ke kota sambil meniup seruling dalam suasana amat gembira membuat tanah bergetar.
(41) Hal itu kedengaran kepada Adonia dan kepada semua undangan yang bersama-sama dengan dia, ketika mereka baru habis makan. Ketika Yoab mendengar bunyi sangkakala itu, ia berkata: "Apakah sebabnya kota begitu ribut?"
(41) Adonia dan semua tamunya baru saja selesai berpesta, ketika mereka mendengar keramaian itu. Pada waktu Yoab mendengar bunyi trompet, ia bertanya, "Apa yang terjadi di kota sehingga ramai sekali?"
(41) Adonia dan para tamu yang ada bersama dia mendengar suara itu ketika mereka baru saja menyelesaikan jamuan makannya. Pada saat terdengar bunyi terompet, Yoab bertanya, “Suara apa itu? Apa yang terjadi di kota?”
(42) Selagi ia berbicara, datanglah Yonatan anak imam Abyatar. Lalu Adonia berkata: "Masuklah, sebab engkau seorang kesatria dan tentulah engkau membawa kabar baik."
(42) Yoab belum lagi selesai berbicara, tiba-tiba datang Yonatan, anak Imam Abyatar, "Mari masuk," kata Adonia. "Engkau orang baik, pasti yang kaubawa, berita yang baik pula."
(42) Ketika Yoab sedang berbicara, datanglah Yonatan, anak Imam Abyatar. Adonia mengatakan, “Masuklah! Engkau orang baik. Pasti engkau membawa kabar baik bagiku.”
(43) Tetapi Yonatan menjawab Adonia: "Tidak! Tuan kita raja Daud telah mengangkat Salomo menjadi raja.
(43) "Maaf, bukan berita baik," jawab Yonatan. "Raja Daud telah mengangkat Salomo menjadi raja!
(43) “Tidak Tuanku,” jawab Yonatan. “Raja Daud telah mengangkat Salomo menjadi raja.
(44) Raja telah menyuruh supaya imam Zadok, dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, menyertai Salomo dan mereka menaikkan dia ke atas bagal betina raja.
(44) Zadok, Natan, Benaya dan pengawal pribadi raja sudah disuruh mengiringi Salomo. Mereka telah menaikkannya ke atas bagal raja,
(44) Raja Daud telah mengirim Imam Zadok, Nabi Natan, Benaya anak Yoyada, dan orang Kreti dan Pleti bersama Salomo. Salomo telah dinaikkan ke atas bagal raja
(45) Imam Zadok, dan nabi Natan mengurapi dia di Gihon menjadi raja, dan dari sana mereka sudah pulang dengan bersukaria, sehingga kota menjadi ribut, itulah bunyi yang kamu dengar tadi.
(45) dan Zadok serta Natan telah melantiknya di mata air Gihon. Kini mereka telah kembali ke kota sambil bersorak-sorak dengan ramai, dan seluruh kota gempar. Itulah keramaian yang kalian dengar tadi.
(45) lalu Imam Zadok dan Nabi Natan mengurapinya sebagai raja di Mata air Gihon. Dari tempat itu mereka kembali ke kota dengan sukaria, mereka disambut dengan ramai sekali. Itulah suara yang engkau dengar.
(46) Salomo sekarang duduk di atas takhta kerajaan;
(46) Salomo sekarang sudah menjadi raja.
(46) Lagi pula, Salomo sudah menempati takhta kerajaan.
(47) juga pegawai-pegawai raja telah datang mengucap selamat kepada tuan kita raja Daud, dengan berkata: Kiranya Allahmu membuat nama Salomo lebih masyhur dari pada namamu dan takhtanya lebih agung dari pada takhtamu. Dan rajapun telah sujud menyembah di atas tempat tidurnya,
(47) Bahkan para perwira raja telah pergi mengucapkan selamat kepada Raja Daud. Mereka berkata, 'Semoga Allah baginda menjadikan Salomo lebih termasyhur daripada baginda; semoga pemerintahan Salomo lebih jaya daripada pemerintahan baginda.' Kemudian di tempat tidurnya, Raja Daud sujud menyembah Allah,
(47) Para pejabat kerajaan telah menyampaikan ucapan selamat kepada Raja Daud sambil mengatakan, ‘Semoga Allah membuat nama Salomo lebih agung lagi daripadamu dan takhtamu.’ Bahkan Raja Daud sendiri ada di sana. Dari tempat tidurnya Raja Daud sujud di hadapan Salomo
(48) dan beginilah katanya: Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang pada hari ini telah memberi seorang duduk di atas takhtaku yang aku sendiri masih boleh saksikan."
(48) dan berdoa, 'Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allah yang disembah umat Israel. Hari ini seorang dari keturunanku telah Kauangkat menjadi raja menggantikan aku. Dan Engkau telah mengizinkan aku hidup untuk menyaksikannya!'"
(48) dan berkata, ‘Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang berkenan mengangkat seorang dari anakku sendiri ke atas takhtaku. Dan Dia membiarkan aku melihatnya.’”
(49) Maka semua undangan Adonia itu terkejut, lalu bangkit dan masing-masing pergi menurut jalannya.
(49) Para tamu Adonia menjadi takut, sehingga mereka semuanya berdiri lalu pergi, masing-masing mengambil jalannya sendiri.
(49) Semua tamu Adonia terkejut mendengar berita itu dan masing-masing langsung membubarkan diri.
(50) Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah.
(50) Maka sangatlah takut Adonia kepada Salomo, sehingga ia lari ke Kemah TUHAN dan memegang ujung-ujung mezbah di situ.
(50) Adonia pergi menuju mezbah untuk memegang tanduk mezbah karena takut kepada Salomo.
(51) Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."
(51) Orang memberitahukan hal itu kepada Raja Salomo. Mereka memberitahukan bahwa karena Adonia sangat takut kepada Salomo, maka ia telah pergi ke mezbah dan memegang ujung-ujung mezbah itu serta berkata, "Saya tidak akan pergi dari sini sebelum Salomo bersumpah kepada saya bahwa ia tidak akan membunuh saya."
(51) Ada orang menyampaikan berita itu kepada Salomo bahwa Adonia takut akan Salomo dan memegang tanduk mezbah erat-erat. Dia berkata, “Biarlah Raja Salomo bersumpah kepadaku hari ini bahwa dia tidak membunuh aku.”
(52) Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."
(52) Salomo menjawab, "Jika ia berlaku baik, ia tidak akan dihukum sedikit pun; tetapi jika ia berbuat jahat, ia harus dibunuh."
(52) Salomo menjawab, “Jika Adonia membuktikan dirinya adalah seorang yang sungguh baik, maka tidak sehelai pun rambut di kepalanya dicabut, namun jika dia mempunyai niat jahat, dia akan mati.”
(53) Dan raja Salomo menyuruh orang menjemput dia dari mezbah itu. Ketika ia masuk, sujudlah ia menyembah kepada raja Salomo, lalu Salomo berkata kepadanya: "Pergilah ke rumahmu."
(53) Lalu raja menyuruh orang pergi mengambil Adonia dari mezbah itu. Maka datanglah Adonia menghadap raja, dan sujud di depannya. Lalu raja berkata, "Kau boleh pulang!"
(53) Raja Salomo mengirim orang-orangnya menjemput Adonia dari mezbah. Kemudian datanglah Adonia dan sujud menyembah Raja Salomo. Salomo mengatakan, “Pulanglah!”
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
- 1 -
2345678910111213141516171819202122