www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
12345678910111213141516
- 17 -
1819202122
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
17:1-6 = Elia di tepi sungai Kerit
(2Taw 14:1-5; 15:16-16:13)
(1) Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
(1) Adalah seorang nabi bernama Elia. Ia berasal dari Tisbe, suatu kota di wilayah Gilead. Pada suatu hari ia datang kepada Raja Ahab dan berkata, "Demi TUHAN yang hidup, Allah yang disembah orang Israel dan yang saya layani, saya memberitahukan kepada Tuan bahwa selama dua atau tiga tahun yang berikut ini tidak akan ada embun atau hujan sedikit pun, kecuali kalau saya mengatakannya."
(1) [Elia dan Musim Kemarau] Elia adalah nabi dari kota Tisbe di Gilead. Elia berkata kepada Raja Ahab, “Aku mengabdi kepada TUHAN Allah Israel. Demi kuasa-Nya, aku berjanji bahwa tidak ada embun atau hujan pada tahun-tahun yang akan datang. Hujan akan turun hanya jika aku menyuruhnya turun.”
(2) Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya:
(2) Setelah itu TUHAN berkata kepada Elia,
(2) Kemudian datanglah perkataan TUHAN kepada Elia,
(3) Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
(3) "Tinggalkanlah tempat ini, pergilah ke timur ke seberang Sungai Yordan dan bersembunyilah di sana dekat anak Sungai Kerit.
(3) “Tinggalkanlah tempat itu dan pergi ke timur. Bersembunyilah dekat Sungai Kerit, sebelah timur Sungai Yordan.
(4) Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
(4) Engkau dapat minum dari anak sungai itu, dan burung gagak akan Kusuruh membawa makanan untukmu."
(4) Engkau dapat minum dari sungai itu. Aku telah memerintahkan burung-burung gagak untuk membawa makanan bagimu ke tempat itu.”
(5) Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
(5) Elia menuruti perintah TUHAN itu, dan pergi ke anak sungai Kerit lalu tinggal di situ.
(5) Elia melaksanakan yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Ia pergi dan tinggal dekat Sungai Kerit, sebelah timur Sungai Yordan.
(6) Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
(6) Ia minum dari anak sungai itu, dan makan roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak setiap pagi dan setiap sore.
(6) Burung-burung gagak membawa makanan kepadanya setiap pagi dan setiap petang. Dia minum air dari sungai itu.
17:7-24 = Elia dan janda di Sarfat
(2Taw 14:1-5; 15:16-16:13)
(7) Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
(7) Setelah beberapa waktu lamanya, anak sungai itu pun kering karena tidak ada hujan.
(7) Hujan tidak turun, jadi setelah beberapa waktu sungai kering.
(8) Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
(8) Kemudian TUHAN berkata kepada Elia,
(8) Kemudian TUHAN berkata kepada Elia,
(9) Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.
(9) "Sekarang kau harus pergi ke kota Sarfat, dekat Sidon dan tinggal di sana. Aku sudah menyuruh seorang janda di sana supaya ia memberi makan kepadamu."
(9) “Pergilah ke Sarfat di Sidon dan tinggallah di sana. Aku telah memerintahkan seorang janda di sana untuk memberi makanan kepadamu.”
(10) Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
(10) Maka pergilah Elia ke Sarfat. Ketika tiba di pintu kota itu, ia melihat seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Lalu kata Elia kepada janda itu, "Ibu, tolong ambilkan sedikit air minum untuk saya."
(10) Jadi, berangkatlah Elia ke Sarfat. Ketika dia sampai di pintu gerbang kota, ada seorang perempuan di sana. Suaminya telah mati. Ia sedang mengumpulkan kayu bakar. Elia berkata kepadanya, “Dapatkah engkau mengambil sedikit air bagiku untuk diminum?”
(11) Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
(11) Ketika janda itu sedang berjalan untuk mengambil air itu, Elia berseru, "Ibu, bawakanlah juga sedikit roti."
(11) Ketika perempuan itu mau pergi mengambilnya, Elia berkata lagi, “Dan tolong bawalah juga bagiku sepotong roti.”
(12) Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
(12) Janda itu menjawab, "Demi TUHAN yang hidup, Allah yang disembah oleh Bapak, saya bersumpah bahwa saya tak punya roti. Saya hanya mempunyai segenggam tepung terigu di dalam mangkuk, dan sedikit minyak zaitun di dalam botol. Saya sedang mengumpulkan kayu api untuk memasak bahan yang sedikit itu, supaya saya dan anak saya bisa makan. Itulah makanan kami yang terakhir; sesudah itu kami akan menunggu mati saja."
(12) Jawab perempuan itu, “Demi TUHAN Allahmu, aku tidak mempunyai roti, kecuali segenggam tepung dalam guci. Dan aku hanya mempunyai sedikit minyak zaitun dalam kendi. Aku datang ke sini untuk mengumpulkan kayu bakar. Aku membawanya ke rumah untuk memasak makanan kami yang terakhir. Aku dan anakku akan makan, sesudah itu kami mati kelaparan.”
(13) Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
(13) "Jangan khawatir, Ibu!" kata Elia kepadanya, "Silakan Ibu membuat makanan untuk Ibu dan anak Ibu. Tapi sebelum itu buatlah dahulu satu roti kecil dari tepung dan minyak itu, dan bawalah ke mari.
(13) Elia berkata kepada perempuan itu, “Jangan khawatir. Pulanglah dan masak makananmu seperti yang kaukatakan. Pertama-tama buatlah sepotong roti kecil dari yang ada padamu lalu bawalah itu kepadaku. Kemudian masaklah untukmu dan anakmu.
(14) Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
(14) Sebab TUHAN, Allah yang disembah orang Israel, mengatakan bahwa mangkuk itu selalu akan berisi tepung, dan botol itu selalu akan berisi minyak sampai pada saat TUHAN mengirim hujan ke bumi."
(14) TUHAN Allah Israel mengatakan, ‘Tepung dalam guci itu tidak akan habis dan minyak dalam kendi tidak pernah kosong. Kendi itu selalu berisi minyak. Hal itu akan berlanjut hingga TUHAN menurunkan hujan ke tanah.’”
(15) Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
(15) Lalu pergilah janda itu melakukan apa yang dikatakan Elia. Maka mereka bertiga mempunyai persediaan makanan yang cukup untuk berhari-hari lamanya.
(15) Perempuan itu pulang. Dia melakukan yang dikatakan Elia kepadanya. Elia, perempuan itu, dan anaknya mempunyai cukup makanan selama beberapa hari.
(16) Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
(16) Dan seperti yang sudah dikatakan TUHAN melalui Elia, mangkuk itu selalu saja berisi tepung, dan botol itu pun selalu berisi minyak.
(16) Tepung dalam guci dan minyak dalam kendi tidak pernah kosong sesuai dengan perkataan TUHAN, yang disampaikan-Nya melalui Elia.
(17) Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.
(17) Beberapa waktu kemudian anak janda itu jatuh sakit. Makin lama makin parah sakitnya sehingga ia meninggal.
(17) Beberapa waktu kemudian anak janda itu sakit. Penyakitnya bertambah parah dan akhirnya anak itu tidak bernafas.
(18) Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?"
(18) Lalu kata janda itu kepada Elia, "Hamba Allah, mengapa Bapak melakukan hal ini terhadap saya? Apakah Bapak datang untuk menyebabkan Allah ingat akan dosa saya, sehingga anak saya harus meninggal?"
(18) Dan perempuan itu berkata kepada Elia, “Engkau abdi Allah. Dapatkah engkau menolong aku? Atau apakah engkau datang kemari hanya supaya aku mengingat semua dosaku? Apakah engkau datang kemari supaya anakku mati?”
(19) Kata Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu itu kepadaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya.
(19) Elia menjawab, "Bawa anak itu ke mari." Lalu Elia mengambil anak laki-laki itu dari ibunya, dan membawanya ke ruang atas, ke kamar yang ditumpangi Elia. Elia membaringkan anak itu di atas tempat tidur,
(19) Elia berkata kepadanya, “Bawalah anakmu itu kepadaku.” Elia mengambil anak itu dari ibunya, dan dibawanya ke kamar tingkat atas, lalu membaringkannya ke tempat tidurnya semula.
(20) Sesudah itu ia berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Apakah Engkau menimpakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku sebagai penumpang, dengan membunuh anaknya?"
(20) lalu berdoa dengan suara yang keras, "Ya TUHAN, Allahku, mengapa Engkau mendatangkan celaka ini ke atas janda ini? Ia sudah memberi tumpangan kepadaku dan sekarang Engkau membunuh anaknya!"
(20) Kemudian Elia berdoa, “Ya TUHAN Allahku. Janda ini membiarkan aku tinggal di rumahnya. Apakah Engkau melakukan hal yang buruk ini terjadi padanya? Apakah Engkau membuat anaknya mati?”
(21) Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya."
(21) Setelah itu tiga kali Elia menelungkupkan badannya di atas anak itu, sambil berdoa, "Ya TUHAN, Allahku, hidupkanlah kiranya anak ini!"
(21) Kemudian Elia membungkukkan dirinya ke atas tubuh anak itu sampai tiga kali sambil berdoa, “Ya TUHAN Allahku, biarlah anak ini hidup kembali.”
(22) TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali.
(22) TUHAN mendengarkan doa Elia; anak itu mulai bernapas dan hidup kembali.
(22) TUHAN mendengar doa Elia, Anak itu mulai lagi bernafas dan dia hidup.
(23) Elia mengambil anak itu; ia membawanya turun dari kamar atas ke dalam rumah dan memberikannya kepada ibunya. Kata Elia: "Ini anakmu, ia sudah hidup!"
(23) Lalu Elia turun dari kamarnya sambil membawa anak itu kepada ibunya dan berkata, "Bu, ini anak Ibu! Ia sudah hidup kembali!"
(23) Elia membawa anak itu turun. Dia menyerahkannya kepada ibunya dan berkata, “Lihatlah, anakmu hidup.”
(24) Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar."
(24) Janda itu menjawab, "Sekarang saya tahu Bapak adalah hamba Allah dan perkataan Bapak memang benar dari TUHAN!"
(24) Berkatalah perempuan itu, “Sekarang aku tahu bahwa engkau sungguh-sungguh nabi Allah. Aku tahu bahwa TUHAN sungguh berbicara melalui engkau.”
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
12345678910111213141516
- 17 -
1819202122