www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Pengkhotbah / Ecclesiastes / 전도서
- 1 -
23456789101112
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
1:1-11 = Segala sesuatu sia-sia
(1) Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.
(1) Kata-kata dalam buku ini berasal dari Sang Pemikir, putra Daud, yang menggantikan Daud menjadi raja di Yerusalem.
(1) Inilah perkataan dari guru, seorang anak Daud dan raja Yerusalem.
(2) Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
(2) Sang Pemikir berkata: Semuanya sia-sia dan tidak berguna! Hidup itu percuma, semuanya tak ada artinya.
(2) Segala sesuatu tidak berarti. Guru berkata bahwa semuanya buang-buang waktu.
(3) Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
(3) Seumur hidup kita bekerja, memeras keringat. Tetapi, mana hasilnya yang dapat kita banggakan?
(3) Apakah manusia benar-benar memperoleh sesuatu dari semua kerja keras yang dilakukannya dalam hidup ini?
(4) Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.
(4) Keturunan yang satu muncul dan keturunan yang lain lenyap, tetapi dunia tetap sama saja.
(4) [Hal-hal yang Tidak Pernah Berubah] Manusia hidup dan mati, tetapi bumi berlanjut terus.
(5) Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
(5) Matahari masih terbit dan masih pula terbenam. Dengan letih ia kembali ke tempatnya semula, lalu terbit lagi.
(5) Matahari terbit dan terbenam dan segera kembali sehingga dapat terbit di tempat yang sama.
(6) Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.
(6) Angin bertiup ke selatan, lalu berhembus ke utara; ia berputar-putar, lalu kembali lagi.
(6) Angin bertiup ke selatan dan ke utara. Angin bertiup berputar-putar. Setelah itu kembali dan bertiup ke tempatnya semula.
(7) Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
(7) Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tak kunjung penuh. Airnya kembali ke hulu sungai, lalu mulai mengalir lagi.
(7) Semua sungai yang mengalir, kembali mengalir ke tempat yang sama. Semuanya mengalir ke laut, tetapi laut tidak pernah penuh.
(8) Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.
(8) Segalanya membosankan dan kebosanan itu tidak terkatakan. Mata kita tidak kenyang-kenyang memandang; telinga kita tidak puas-puas mendengar.
(8) Perkataan tidak dapat menerangkan hal-hal dengan lengkap, tetapi orang terus berbicara. Perkataan datang dan datang lagi ke kuping kita, tetapi kuping kita tidak pernah penuh. Dan mata kita tidak pernah penuh terhadap yang kita lihat.
(9) Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
(9) Apa yang pernah terjadi, akan terjadi lagi. Apa yang pernah dilakukan, akan dilakukan lagi. Tidak ada sesuatu yang baru di dunia ini.
(9) [Tidak Ada yang Baru] Semuanya berjalan sama seperti sejak semula. Hal yang sama dilakukan apa yang selalu telah dilakukan. Tidak ada yang baru dalam hidup ini.
(10) Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
(10) Ada orang yang berkata, "Lihatlah, ini baru!" Tetapi, itu sudah ada sebelum kita lahir.
(10) Orang mungkin mengatakan, “Lihat, ini baru,” tetapi benda itu selalu ada di situ, telah ada sebelum kita ada.
(11) Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
(11) Orang tak akan ingat kejadian di masa lalu. Begitu pun kejadian sekarang dan nanti, tidak akan dikenang oleh orang di masa mendatang.
(11) Orang tidak mengingat yang telah terjadi dahulu. Kemudian hari mereka tidak mengingat yang terjadi sekarang. Dan akhirnya, orang lain tidak akan mengingat yang dilakukan orang sebelum dilakukannya.
1:12-18 = Pengejaran hikmat adalah sia-sia
(12) Aku, Pengkhotbah, adalah raja atas Israel di Yerusalem.
(12) Aku, Sang Pemikir, memerintah di Yerusalem sebagai raja atas Israel.
(12) [Apakah Hikmat Membawa Kebahagiaan?] Aku seorang guru, raja Israel di Yerusalem.
(13) Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri.
(13) Aku bertekad untuk menyelidiki dan mempelajari dengan bijaksana segala yang terjadi di dunia ini. Nasib yang disediakan Allah bagi kita sungguh menyedihkan.
(13) Aku memutuskan untuk belajar dan menggunakan hikmatku mempelajari semua yang dikerjakan dalam hidup ini. Aku mempelajari bahwa hal yang sangat berat diberikan Allah kepada kita untuk dikerjakan.
(14) Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
(14) Aku telah melihat segala perbuatan orang di dunia ini. Percayalah, semuanya itu sia-sia, seperti usaha mengejar angin.
(14) Aku melihat semua yang dikerjakan di bumi dan aku melihat semuanya membuang-buang waktu, seperti berusaha menangkap angin.
(15) Yang bongkok tak dapat diluruskan, dan yang tidak ada tak dapat dihitung.
(15) Yang bengkok tak dapat diluruskan, dan yang tak ada tak dapat dihitung.
(15) Jika sesuatu bengkok, engkau tidak dapat mengatakannya lurus. Dan jika sesuatu hilang, engkau tidak dapat mengatakannya ada di situ.
(16) Aku berkata dalam hati: "Lihatlah, aku telah memperbesar dan menambah hikmat lebih dari pada semua orang yang memerintah atas Yerusalem sebelum aku, dan hatiku telah memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan."
(16) Pikirku, "Aku ini telah menjadi orang penting dan arif, jauh lebih arif daripada semua orang yang memerintah di Yerusalem sebelum aku. Aku mengumpulkan banyak pengetahuan dan ilmu."
(16) Aku berkata dalam hati, “Aku sangat bijaksana. Aku lebih bijak daripada semua raja yang berkuasa di Yerusalem sebelum aku. Aku tahu hikmat dan pengetahuan yang sesungguhnya.”
(17) Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. Tetapi aku menyadari bahwa hal inipun adalah usaha menjaring angin,
(17) Maka aku bertekad untuk mengetahui perbedaan antara pengetahuan dan kebodohan, antara kebijaksanaan dan kedunguan. Tetapi ternyata aku ini seperti mengejar angin saja.
(17) Aku memutuskan untuk mempelajari bagaimana hikmat dan pengetahuan lebih baik daripada pikiran orang bodoh. Aku telah mempelajari bahwa itu seperti berusaha menangkap angin.
(18) karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.
(18) Sebab semakin banyak hikmat kita, semakin banyak pula kecemasan kita. Semakin banyak pengetahuan kita, semakin banyak pula kesusahan kita.
(18) Dengan banyak hikmat datang kekecewaan. Orang yang memperoleh lebih banyak hikmat, juga memperoleh lebih banyak penderitaan.
Pengkhotbah / Ecclesiastes / 전도서
- 1 -
23456789101112