www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Pengkhotbah / Ecclesiastes / 전도서
123
- 4 -
56789101112
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
(sambungan dari) 3:16 - 4:6 = Ketidakadilan dalam hidup
(1) Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.
(1) Kemudian kuperhatikan lagi segala ketidakadilan yang terjadi di dunia ini. Orang-orang yang ditindas menangis dan tak ada yang mau menolong mereka. Tak seorang pun mau membantu, karena para penindas itu mempunyai kuasa yang besar.
(1) [Apakah Lebih Baik Mati?] Lagi aku melihat banyak orang yang ditindas. Aku melihat air mata mereka. Dan aku melihat tidak ada yang menghiburnya. Aku melihat orang lalim mempunyai kuasa. Dan aku melihat tidak ada yang menghibur orang yang disiksanya.
(2) Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup.
(2) Aku iri mengingat orang-orang yang sudah lama meninggal karena mereka lebih bahagia daripada orang-orang yang masih hidup.
(2) Aku menyimpulkan bahwa lebih baik orang yang sudah mati daripada orang yang masih hidup.
(3) Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.
(3) Tetapi yang lebih berbahagia lagi ialah orang-orang yang belum lahir, sebab mereka belum melihat kejahatan yang dilakukan di dunia ini.
(3) Bahkan lebih baik bagi mereka mati pada waktu kelahirannya, karena mereka tidak pernah melihat kejahatan yang terjadi di bumi.
(4) Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
(4) Aku tahu juga bahwa manusia bekerja begitu keras, hanya karena iri hati melihat hasil usaha tetangganya. Semua itu sia-sia belaka seperti usaha mengejar angin.
(4) [Mengapa Bekerja Sangat Keras?] Kemudian aku berpikir, “Mengapa orang bekerja sangat keras?” Aku melihat orang berusaha untuk berhasil dan menjadi lebih baik daripada orang lain. Mereka melakukan itu karena mereka cemburu. Mereka tidak ingin orang lain memiliki lebih banyak daripada yang dimilikinya. Itu tidak berarti, seperti berusaha menangkap angin.
(5) Orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan dagingnya sendiri.
(5) Konon, hanya orang bodoh saja yang duduk berpangku tangan dan membiarkan dirinya mati kelaparan.
(5) Ada orang yang mengatakan, “Adalah bodoh engkau melipat tangan dan tidak melakukan apa-apa. Jika engkau tidak bekerja, engkau akan mati kelaparan.”
(6) Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
(6) Mungkin itu benar, tetapi lebih baik harta sedikit disertai ketenangan hati daripada bekerja keras menggunakan dua tangan dan mengejar angin.
(6) Mungkin itu benar, tetapi aku berkata lebih baik puas dengan yang sedikit yang kaumiliki daripada terus berjuang untuk memperoleh lebih banyak.
4:7-16 = Kesia-siaan dalam hidup
(7) Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari:
(7) Masih ada lagi yang sia-sia dalam hidup ini.
(7) Lagi aku melihat hal lain yang tidak berarti:
(8) ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.
(8) Ada orang yang hidup sebatang kara tanpa anak, atau pun saudara. Meskipun begitu, ia bekerja keras terus-menerus dan hatinya tak pernah puas dengan hartanya. Untuk siapakah ia memeras keringat dan menolak segala kesenangan? Itu pun sia-sia, dan suatu cara hidup yang sengsara.
(8) Seseorang mungkin tidak mempunyai keluarga. Ia mungkin tidak mempunyai anak atau saudara, tetapi dia akan terus bekerja keras. Ia tidak pernah puas dengan miliknya. Dan dia bekerja begitu keras dan tidak pernah berhenti dan bertanya kepada dirinya, “Untuk siapa aku bekerja begitu keras? Mengapa aku tidak membiarkan diriku menikmati hidupku? Ini juga sangat buruk dan tidak berarti.”
(9) Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
(9) Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik.
(9) [Sahabat dan Keluarga Memberi Kekuatan] Dua orang lebih baik daripada seorang diri. Apabila dua orang bekerja sama, mereka akan mendapat lebih banyak dari pekerjaannya.
(10) Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
(10) Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya. Tetapi kalau seorang jatuh, padahal ia sendirian, celakalah dia, karena tidak ada yang dapat menolongnya.
(10) Jika satu orang jatuh, yang lain dapat menolongnya. Orang yang sendirian jika ia jatuh, tidak ada yang menolongnya.
(11) Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?
(11) Pada malam yang dingin, dua orang yang tidur berdampingan dapat saling menghangatkan, tetapi bagaimana orang bisa menjadi hangat kalau sendirian?
(11) Jika dua orang tidur bersama, mereka akan menjadi hangat. Orang yang tidur sendirian, tidak menjadi hangat.
(12) Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
(12) Dua orang yang bepergian bersama dapat menangkis serangan, tapi orang yang sendirian mudah dikalahkan. Tiga utas tali yang dijalin menjadi satu, sulit diputuskan.
(12) Seorang musuh mungkin dapat mengalahkan satu orang, tetapi dua orang dapat berdiri saling membelakangi membela satu sama lain. Bahkan tiga orang akan lebih kuat. Mereka seperti tali yang terdiri dari tiga bagian yang disatukan — sangat sulit memutuskannya.
(13) Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.
(13) Orang miskin bisa menjadi raja, dan seorang tahanan bisa pindah ke atas takhta. Tetapi jika pada usia lanjut raja itu terlalu bodoh untuk menerima nasihat, maka nasibnya lebih buruk daripada pemuda yang miskin tetapi cerdas.
(13) [Orang, Politik, dan Ketenaran] Lebih baik mempunyai pemimpin yang muda dan bijak daripada raja yang tua, tetapi bodoh. Raja yang tua tidak mendengar peringatan.
(14) Karena dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu.
(14) (4:13)
(14) Mungkin penguasa muda lahir sebagai orang miskin di dalam suatu kerajaan. Dan mungkin dia berasal dari penjara untuk memerintah negeri.
(15) Aku melihat semua orang yang hidup di bawah matahari berjalan bersama-sama dengan orang muda tadi, yang akan menjadi pengganti raja itu.
(15) Kupikirkan tentang semua orang di dunia ini, maka sadarlah aku bahwa di antara mereka pasti ada seorang pemuda yang akan menggantikan raja.
(15) Aku telah melihat orang dalam hidup ini, dan aku tahu hal ini: Orang akan mengikuti orang muda itu. Ia akan menjadi raja yang baru.
(16) Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia. Oleh sebab itu, inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
(16) Rakyat yang dipimpinnya boleh jadi tak terhitung jumlahnya, tetapi setelah ia pergi, tak ada yang berterima kasih mengingat jasanya. Memang, semuanya sia-sia seperti usaha mengejar angin.
(16) Banyak orang akan mengikuti orang muda itu, tetapi kemudian, orang yang sama tidak menyukainya. Itu juga tidak berarti, seperti berusaha menangkap angin.
Pengkhotbah / Ecclesiastes / 전도서
123
- 4 -
56789101112