www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Daniel / Daniel / 다니엘
12
- 3 -
456789101112
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
3:1-30 = Perapian yang menyala-nyala
(1) Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel.
(1) Pada suatu waktu Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya 27 meter dan lebarnya hampir 3 meter. Ia mendirikannya di dataran Dura di provinsi Babel.
(1) [Berhala Emas dan Perapian yang Panas] Raja Nebukadnezar membuat berhala emas yang tingginya 30 meter dan lebarnya 3 meter. Kemudian dia mendirikan berhala itu di dataran Dura di Propinsi Babel.
(2) Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu.
(2) Kemudian raja mengundang semua raja wilayah, para gubernur, bupati, penasihat negara, bendahara, hakim, ahli hukum, dan semua kepala daerah untuk menghadiri upacara peresmian patung yang telah didirikannya itu.
(2) Kemudian dia memanggil wakil raja, para pegawai tinggi, gubernur, penasihat, bendahara, hakim, penguasa, dan semua pegawai lainnya dalam kerajaannya untuk berkumpul. Ia ingin supaya mereka semua datang mengadakan peresmian berhala itu.
(3) Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.
(3) Setelah mereka semua datang dan berdiri di depan patung itu,
(3) Semua orang datang dan berdiri di depan berhala yang didirikan Raja Nebukadnezar.
(4) Dan berserulah seorang bentara dengan suara nyaring: "Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa:
(4) berserulah ajudan raja dengan nyaring, "Saudara-saudara dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa! Dengarlah perintah raja ini:
(4) Kemudian orang yang memberikan pengumuman dari raja berbicara dengan suara keras, “Hai kamu semua yang berasal dari banyak bangsa dan bahasa, dengarkanlah aku. Inilah yang harus kamu lakukan:
(5) demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu;
(5) Jika trompet berbunyi, diikuti bunyi seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam, dan alat-alat musik lainnya, saudara-saudara harus sujud menyembah patung emas yang telah didirikan oleh Raja Nebukadnezar.
(5) Kamu harus sujud menyembah segera setelah kamu mendengar berbagai suara musik. Ketika kamu mendengar suara terompet, seruling, kecapi, rebab, harpa, serdam, dan semua jenis musik lainnya, sembahlah berhala emas itu. Raja Nebukadnezar telah mendirikan berhala itu.
(6) siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!"
(6) Barangsiapa tidak mentaati perintah ini, akan langsung dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala."
(6) Siapa yang tidak bersujud dan menyembah berhala emas itu segera dilemparkan ke perapian yang panas.”
(7) Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, dan menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.
(7) Maka mendengar alat-alat musik itu dibunyikan, orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, sujud dan menyembah patung emas itu.
(7) Jadi, segera setelah mereka mendengar suara terompet, seruling, kecapi, rebab, harpa, serdam, dan semua jenis musik lainnya, mereka sujud dan menyembah berhala emas itu. Semua orang, bangsa, dan kelompok bahasa yang berbeda menyembah berhala emas yang didirikan Raja Nebukadnezar.
(8) Pada waktu itu juga tampillah beberapa orang Kasdim menuduh orang Yahudi.
(8) Beberapa orang Babel memakai kesempatan itu untuk mencelakakan orang Yahudi.
(8) Kemudian beberapa orang Kasdim datang menghadap raja. Mereka mulai berbicara menentang orang Yehuda.
(9) Berkatalah mereka kepada raja Nebukadnezar: "Ya raja, kekallah hidup tuanku!
(9) Mereka berkata kepada Raja Nebukadnezar, "Hiduplah Tuanku selama-lamanya!
(9) Mereka berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Raja, semoga engkau hidup selamanya.
(10) Tuanku raja telah mengeluarkan titah, bahwa setiap orang yang mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, harus sujud menyembah patung emas itu,
(10) Tuanku sendiri telah mengeluarkan perintah bahwa segera setelah alat-alat musik dibunyikan, semua orang harus sujud dan menyembah patung emas itu,
(10) Raja, engkau memberi perintah. Engkau mengatakan bahwa setiap orang yang mendengar suara terompet, seruling, kecapi, rebab, harpa, serdam, dan semua jenis musik lainnya, harus sujud dan menyembah berhala emas itu.
(11) dan bahwa siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
(11) dan barangsiapa yang tidak mematuhi perintah itu akan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
(11) Dan engkau juga mengatakan siapa yang tidak sujud dan menyembah berhala emas itu akan dilemparkan ke dalam perapian yang sangat panas.
(12) Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan."
(12) Tetapi beberapa orang Yahudi yang telah Tuanku serahi pemerintahan provinsi Babel menganggap sepi perintah Tuanku itu. Mereka ialah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Orang-orang itu tidak mau memuja ilah-ilah Tuanku dan tidak pula menyembah patung emas yang Tuanku dirikan."
(12) Di sana ada orang Yehuda yang engkau berikan kedudukan yang sangat penting di Propinsi Babel. Mereka bernama Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka mengabaikan perintahmu, Raja. Mereka tidak menyembah allahmu dan tidak sujud menyembah berhala emas yang engkau dirikan.”
(13) Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,
(13) Mendengar itu raja menjadi marah sekali, lalu memberi perintah supaya ketiga orang itu dibawa menghadap kepadanya.
(13) Nebukadnezar sangat marah. Ia memanggil Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Kemudian mereka dibawa kepadanya.
(14) berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
(14) Raja bertanya kepada mereka, "Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Betulkah kamu tidak mau menyembah ilah-ilahku dan tidak mau pula sujud kepada patung emas yang telah kudirikan itu?
(14) Dan Nebukadnezar berkata kepada mereka, “Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, benarkah bahwa kamu tidak menyembah allahku? Dan benarkah bahwa kamu tidak sujud dan menyembah berhala emas yang kudirikan itu?
(15) Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
(15) Nah, sekarang, bersediakah kamu untuk sujud dan menyembah patung itu pada waktu musik berbunyi? Jika kamu tidak mau, kamu akan langsung dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang akan sanggup menyelamatkan kamu dari kuasaku?"
(15) Sekarang apabila kamu mendengar suara terompet, seruling, kecapi, rebab, harpa, serdam, dan semua jenis musik lainnya, sujud dan sembahlah berhala emas itu. Jika kamu bersedia menyembah berhala yang kubuat, baguslah. Tetapi jika kamu tidak menyembahnya, kamu segera dilemparkan ke perapian yang panas. Tidak ada allah yang akan menyelamatkanmu dari kuasaku.”
(16) Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
(16) Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, "Baginda yang mulia, kami tidak akan mencoba membela diri.
(16) Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menjawab raja, “Nebukadnezar, kami tidak perlu menjelaskannya kepadamu.
(17) Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
(17) Jika Allah yang kami sembah sanggup menyelamatkan kami dari perapian yang menyala-nyala itu dan dari kuasa Tuanku, pasti Ia melakukannya.
(17) Jika engkau melemparkan kami ke perapian yang panas, Allah yang kami sembah menyelamatkan kami. Dan jika Ia mau, Ia juga dapat menyelamatkan kami dari kuasamu.
(18) tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
(18) Tetapi seandainya Ia tidak melakukannya juga, hendaknya Tuanku maklum bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku dan tidak pula menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu."
(18) Namun, sekalipun Allah tidak menyelamatkan kami, kami mau agar Raja tahu bahwa kami tidak mau menyembah allahmu. Kami tidak menyembah berhala emas yang engkau dirikan.”
(19) Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
(19) Maka meluaplah amarah Raja Nebukadnezar terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sehingga wajahnya menjadi merah padam. Ia memerintahkan supaya perapian dibuat tujuh kali lebih panas daripada biasanya.
(19) Kemudian Nebukadnezar menjadi sangat marah terhadap Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ia memerintahkan agar perapian itu dipanaskan tujuh kali dari biasanya.
(20) Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
(20) Lalu ia menyuruh beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, serta melemparkan mereka ke dalam perapian yang menyala itu.
(20) Kemudian dia menyuruh beberapa tentaranya yang kuat mengikat erat-erat Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ia menyuruh tentara itu melemparkan mereka ke perapian yang panas.
(21) Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
(21) Segera ketiga orang itu pun diikat erat dalam keadaan berpakaian lengkap, yaitu dengan kemeja, jubah, topi dan pakaian lainnya, lalu dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
(21) Jadi, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego diikat erat-erat dan dilemparkan ke perapian yang panas. Mereka memakai pakaian, celana panjang, topi, dan pakaian lainnya.
(22) Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
(22) Karena perintah raja itu begitu keras, maka perapian itu telah dipanaskan dengan luar biasa sehingga nyala api membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego ke dekat perapian.
(22) Raja sangat marah ketika ia memberi perintah itu, jadi mereka segera membuat perapian sangat panas. Api itu sangat panas sehingga nyalanya membunuh tentara yang kuat itu, ketika mereka mendekati api dan melemparkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.
(23) Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
(23) Demikianlah, ketiga orang yang terikat erat itu jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
(23) Sadrakh, Mesakh, dan Abednego jatuh ke dalam api. Mereka diikat sangat erat.
(24) Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
(24) Tiba-tiba Raja Nebukadnezar sangat terkejut. Ia bangkit dengan cepat dan berseru kepada para pegawainya, "Bukankah kita tadi mengikat tiga orang dan melemparkan mereka ke dalam api itu?" Mereka menjawab, "Memang benar, Tuanku."
(24) Kemudian Raja Nebukadnezar melompat. Ia sangat terkejut dan bertanya kepada penasihatnya, “Yang kita ikat dan yang kita lemparkan ke dalam api hanya tiga orang, betul, kan?” Penasihatnya menjawab, “Benar, Raja.”
(25) Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
(25) Sahut raja, "Tetapi mengapa kulihat empat orang berjalan-jalan di tengah-tengah api itu? Mereka tidak terikat dan sama sekali tidak apa-apa. Dan yang keempat itu rupanya seperti dewa."
(25) Raja mengatakan, “Lihatlah, aku melihat empat orang berjalan dalam api. Mereka tidak terikat dan tidak terbakar. Orang yang keempat itu seperti malaikat.”
(26) Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.
(26) Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian itu dan berseru, "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah Yang Mahatinggi! Keluarlah dari perapian itu!" Maka keluarlah mereka.
(26) Kemudian Nebukadnezar pergi ke bagian yang terbuka dari perapian itu, ia berteriak, “Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, keluarlah. Hamba dari Allah Yang Mahatinggi, marilah.” Jadi, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego keluar dari api.
(27) Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka.
(27) Semua wakil raja, para gubernur, bupati, dan pegawai-pegawai lainnya mengelilingi ketiga orang itu dan melihat bahwa mereka sama sekali tak disentuh oleh api. Rambut mereka tidak hangus, dan pakaian mereka tidak gosong, bahkan bau asap pun tidak ada pada mereka.
(27) Ketika mereka keluar, wakil raja, para pegawai tinggi, gubernur, para penasihat kerajaan mengelilingi mereka. Mereka dapat melihat api itu tidak membakar Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Tubuh mereka sama sekali tidak terbakar. Rambutnya tidak terbakar, pakaiannya tidak terbakar, dan mereka tidak tercium seperti orang yang baru berada dalam api.
(28) Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka.
(28) Lalu berkatalah raja, "Pujilah Allah yang disembah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dia telah mengutus malaikat-Nya untuk menyelamatkan ketiga hamba-Nya yang percaya kepada-Nya. Mereka telah melanggar perintahku dan lebih suka mati daripada menyembah atau memuja dewa mana pun kecuali Allah mereka sendiri.
(28) Kemudian Nebukadnezar mengatakan, “Terpujilah Allah dari Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Allah mereka mengirimkan malaikat-Nya dan menyelamatkan hamba-Nya dari api. Ketiga orang itu percaya kepada Allahnya. Mereka tidak mau menaati perintahku dan bersedia mati daripada melayani atau menyembah allah lain.
(29) Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."
(29) Sebab itu aku memerintahkan bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa mana pun, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allah yang disembah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipotong-potong dan rumahnya akan dirobohkan dan dijadikan timbunan puing. Sebab tidak ada dewa yang dapat melakukan apa yang telah dilakukan Allah itu."
(29) Jadi, sekarang aku membuat hukum ini: Setiap orang dari setiap bangsa dan bahasa yang berbeda-beda mengatakan sesuatu menentang Allah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego akan dipotong-potong, dan rumahnya dihancurkan menjadi debu dan abu. Tidak ada allah lain yang dapat menyelamatkan umatnya seperti itu.”
(30) Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel.
(30) Setelah itu raja menaikkan pangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sehingga mereka menjadi pejabat-pejabat tinggi di provinsi Babel.
(30) Kemudian raja memberi kepada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego pekerjaan yang lebih penting lagi di Propinsi Babel.
Daniel / Daniel / 다니엘
12
- 3 -
456789101112