www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Bilangan / Numbers / 민수기
123456789101112131415161718192021
- 22 -
2324252627282930313233343536
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
(sambungan dari) 21:31 - 22:1 = Peperangan melawan Og, Raja Basan
(1) Kemudian berangkatlah orang Israel, dan berkemah di dataran Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho.
(1) Bangsa Israel berangkat lagi dan berkemah di dataran Moab, di daerah seberang Sungai Yordan, dekat kota Yerikho.
(1) [Bileam dan Raja Moab] Kemudian orang Israel melanjutkan perjalanannya ke Lembah Yordan di Moab. Mereka berkemah dekat Sungai Yordan, di seberang Yerikho.
22:2-20 = Balak memanggil Bileam
(2) Balak bin Zipor melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori.
(2) Ketika raja Moab yang bernama Balak, anak Zipor, mendengar bagaimana bangsa Israel telah memperlakukan orang Amori, dan bahwa bangsa Israel itu besar jumlahnya, gentarlah ia dan seluruh rakyatnya.
(2) Balak anak Zipor melihat semua hal yang dilakukan orang Israel terhadap Amori. Raja Moab sangat takut karena orang Israel banyak. Moab sesungguhnya ketakutan.
(3) Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah orang Moab karena orang Israel.
(3) (22:2)
(3) (22:2)
(4) Lalu berkatalah orang Moab kepada para tua-tua Midian: "Tentu saja laskar besar itu akan membabat habis segala sesuatu yang di sekeliling kita, seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan hijau di padang." Adapun pada waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab.
(4) Lalu orang Moab berkata kepada para pemimpin orang Midian, "Tak lama lagi gerombolan itu melahap segala sesuatu di sekitar kita seperti sapi melahap rumput di padang." Maka Raja Balak
(4) Raja Moab berkata kepada para pemimpin Midian, “Kumpulan orang banyak itu akan membinasakan segala sesuatu di sekitar kita seperti seekor lembu memakan semua rumput di ladang.” Balak anak Zipor adalah raja Moab waktu itu.
(5) Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku.
(5) mengirim utusan untuk memanggil Bileam, anak Beor, yang tinggal di kota Petor dekat Sungai Efrat di daerah Amau. Mereka disuruh menyampaikan kepada Bileam pesan ini dari Balak, "Ketahuilah, ada suatu bangsa datang dari Mesir; orang-orangnya menyebar ke mana-mana dan siap menyerang daerah kami.
(5) Ia mengirim utusan memanggil Bileam anak Beor. Bileam ada di Petor dekat Sungai Efrat. Di sanalah keluarga Bileam tinggal. Inilah pesan Balak, “Suatu bangsa yang baru telah datang dari Mesir. Mereka begitu banyaknya sehingga menduduki seluruh negeri. Mereka berkemah dekat kepadaku.
(6) Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."
(6) Mereka lebih kuat dari kami. Jadi, datanglah! Kutuklah mereka untukku. Barangkali kami dapat mengalahkan mereka dan mengusir mereka dari negeri ini. Sebab aku yakin orang yang kauberkati akan mendapat berkat, dan orang yang kaukutuk akan mendapat kutuk."
(6) Datang dan tolonglah aku. Mereka terlalu kuat untukku. Aku tahu bahwa engkau mempunyai kekuatan besar. Jika engkau memberkati orang, hal-hal yang baik akan terjadi padanya. Jika engkau mengutuk orang, hal-hal yang jahat akan terjadi padanya. Jadi, datanglah dan kutuklah orang itu. Semoga aku mampu menyerang mereka dan mengusir mereka dari negeriku.”
(7) Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
(7) Maka pergilah para pemimpin orang Moab dan Midian itu dengan membawa upah untuk Bileam supaya ia mau mengutuk orang Israel. Setelah sampai kepada Bileam, mereka menyampaikan kepadanya pesan Raja Balak.
(7) Para pemimpin Moab dan Midian pergi dan berbicara kepada Bileam. Mereka membawa uang untuk membayar pekerjaannya. Mereka berkata kepadanya apa yang telah dikatakan Balak.
(8) Lalu berkatalah Bileam kepada mereka: "Bermalamlah di sini pada malam ini, maka aku akan memberi jawab kepadamu, sesuai dengan apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku." Maka tinggallah pemuka-pemuka Moab itu pada Bileam.
(8) Kata Bileam kepada mereka, "Bermalamlah di sini. Besok akan saya kabarkan kepada kalian apa yang dikatakan TUHAN kepada saya." Maka para pemimpin Moab itu tinggal di tempat Bileam.
(8) Bileam berkata kepada mereka, “Bermalamlah di sini, aku akan sampaikan kepadamu yang dikatakan TUHAN kepadaku.” Jadi, para pemimpin Moab tinggal bersama Bileam malam itu.
(9) Kemudian datanglah Allah kepada Bileam serta berfirman: "Siapakah orang-orang yang bersama-sama dengan engkau itu?"
(9) Lalu Allah datang kepada Bileam dan bertanya, "Siapakah orang-orang itu yang tinggal di tempatmu, Bileam?"
(9) Allah mendatangi Bileam dan bertanya, “Siapa orang yang bersama engkau?”
(10) Dan berkatalah Bileam kepada Allah: "Balak bin Zipor, raja Moab, mengutus orang kepadaku dengan pesan:
(10) Jawab Bileam, "Mereka utusan Raja Balak dari Moab untuk mengabarkan
(10) Bileam berkata kepada Allah, “Raja Moab, Balak anak Zipor, mengutus mereka kepadaku dan memberikan pesan kepadaku.
(11) Ketahuilah, ada bangsa yang keluar dari Mesir, dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah, serapahlah mereka bagiku, mungkin aku akan sanggup berperang melawan mereka dan menghalau mereka."
(11) bahwa suatu bangsa yang datang dari Mesir telah tersebar di mana-mana. Raja Balak menyuruh saya mengutuk bangsa itu untuk dia, supaya ia dapat memerangi dan mengusir mereka."
(11) Inilah pesan itu, ‘Suatu bangsa baru telah datang dari Mesir. Mereka begitu banyak sehingga memadati negeri. Jadi, datanglah dan kutuklah mereka. Semoga aku mampu menyerang dan mengusir mereka dari negeriku.’”
(12) Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati."
(12) Kata Allah kepada Bileam, "Jangan pergi dengan orang-orang itu, dan jangan mengutuk bangsa itu, karena mereka telah Kuberkati."
(12) Allah berkata kepada Bileam, “Jangan pergi bersama mereka. Jangan mengutuk bangsa itu. Mereka adalah umat-Ku.”
(13) Bangunlah Bileam pada waktu pagi, lalu berkata kepada pemuka-pemuka Balak: "Pulanglah ke negerimu, sebab TUHAN tidak mengizinkan aku pergi bersama-sama dengan kamu."
(13) Keesokan harinya Bileam berkata kepada para utusan Balak itu, "Pulanglah, TUHAN tidak mengizinkan saya pergi dengan kalian."
(13) Besoknya Bileam bangun dan berkata kepada para pemimpin Balak, “Pergilah kembali ke negerimu. TUHAN tidak membiarkan aku pergi bersamamu.”
(14) Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab itu dan setelah mereka sampai kepada Balak, berkatalah mereka: "Bileam menolak datang bersama-sama dengan kami."
(14) Maka kembalilah mereka kepada Balak dan mengabarkan kepadanya bahwa Bileam tidak mau datang bersama mereka.
(14) Jadi, para pemimpin Moab kembali kepada Balak dan berkata, “Bileam tidak mau datang bersama kami.”
(15) Tetapi Balak mengutus pula pemuka-pemuka lebih banyak dan lebih terhormat dari yang pertama.
(15) Lalu Balak mengirim lebih banyak utusan yang lebih tinggi pangkatnya dari yang pertama.
(15) Jadi, Balak mengirim pemimpin lainnya kepada Bileam. Mereka lebih banyak daripada yang pertama. Mereka jauh lebih penting daripada yang pertama.
(16) Setelah mereka sampai kepada Bileam, berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah biarkan dirimu terhalang-halang untuk datang kepadaku,
(16) Mereka menyampaikan kepada Bileam pesan ini dari Balak, "Aku mohon dengan sangat: datanglah, dan jangan menolak.
(16) Mereka pergi kepada Bileam dan berkata, “Inilah yang dikatakan Balak, anak Zipor kepadamu, ‘Janganlah ada sesuatu yang menghalangimu untuk datang.
(17) sebab aku akan memberi upahmu sangat banyak, dan apapun yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan serapahlah bangsa itu bagiku."
(17) Aku akan memberi upah yang banyak sekali, dan melakukan apa saja yang kaukatakan. Datanglah, dan kutuklah bangsa itu untukku."
(17) Aku akan membayar sangat banyak kepadamu jika engkau melakukan yang kuminta. Datanglah, dan kutuklah bangsa itu demi aku.’”
(18) Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak: "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku.
(18) Tetapi Bileam menjawab, "Sekalipun semua perak dan emas yang ada di dalam istana Raja Balak dibayarkan kepada saya, saya tak dapat melanggar perintah TUHAN, Allah yang saya sembah. Biar dalam hal yang kecil pun saya tidak dapat menentangnya.
(18) Bileam menjawab pegawai Balak, katanya, “Aku harus mematuhi TUHAN Allahku.
(19) Oleh sebab itu, baiklah kamupun tinggal di sini pada malam ini, supaya aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan TUHAN kepadaku."
(19) Tetapi baiklah kalian bermalam di sini, seperti yang dilakukan para utusan yang terdahulu. Saya ingin tahu apakah masih ada yang mau dikatakan TUHAN kepada saya."
(19) Kamu dapat bermalam di sini sebagaimana dilakukan oleh rombongan lainnya. Dan malam ini aku tahu apa yang akan dikatakan TUHAN kepadaku.”
(20) Datanglah Allah kepada Bileam pada waktu malam serta berfirman kepadanya: "Jikalau orang-orang itu memang sudah datang untuk memanggil engkau, bangunlah, pergilah bersama-sama dengan mereka, tetapi hanya apa yang akan Kufirmankan kepadamu harus kaulakukan."
(20) Malam itu Allah datang kepada Bileam dan berkata, "Orang-orang itu datang untuk minta engkau pergi dengan mereka. Jadi bersiap-siaplah untuk pergi. Tetapi lakukanlah hanya yang diperintahkan kepadamu."
(20) Malam itu Allah datang kepada Bileam. Allah berkata kepadanya, “Orang itu telah mengundangmu untuk pergi bersama mereka. Jadi, pergilah dengan mereka, namun lakukanlah hanya yang Kukatakan kepadamu.”
22:21-35 = Keledai Bileam dan Malaikat TUHAN
(21) Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
(21) Keesokan harinya Bileam memasang pelana pada keledainya, lalu ikut dengan para pemimpin Moab itu.
(21) [Bileam dan Keledainya] Besoknya Bileam bangun dan memasang pelana pada keledainya. Kemudian dia berangkat bersama pemimpin Moab itu.
(22) Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.
(22) Tetapi ketika Bileam pergi, Allah menjadi marah. Sementara Bileam mengendarai keledainya, diiringi oleh dua pelayannya, malaikat TUHAN berdiri di tengah jalan untuk menghalang-halangi dia.
(22) Bileam menunggang keledainya. Dua orang hambanya ikut bersama dia. Ketika ia pergi, Allah marah. Jadi, malaikat TUHAN berdiri di jalan di depan Bileam. Malaikat menghentikan Bileam.
(23) Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.
(23) Melihat malaikat berdiri di situ dengan pedang terhunus, keledai itu menyimpang dari jalan, dan membelok ke ladang. Bileam memukul keledai itu dan membawanya kembali ke jalan.
(23) Keledainya melihat malaikat TUHAN berdiri di jalan dengan memegang pedang. Jadi, keledai itu menyimpang dari jalan dan pergi ke ladang. Bileam tidak dapat melihat malaikat itu. Jadi, ia sangat marah kepada keledai itu dan memukulinya dan memaksa kembali ke jalan.
(24) Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah.
(24) Kemudian malaikat TUHAN berdiri di bagian jalan yang sempit, antara dua kebun anggur dengan tembok batu sebelah menyebelah.
(24) Sesudah itu malaikat TUHAN berdiri di jalan yang sempit, di antara dua kebun anggur dengan tembok pada kedua sisi jalan.
(25) Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula.
(25) Ketika keledai itu melihat malaikat TUHAN, ia minggir sehingga kaki Bileam terjepit ke tembok. Bileam memukul lagi keledai itu.
(25) Keledai itu melihat malaikat TUHAN lagi. Jadi, keledai itu berjalan sangat rapat pada tembok, sehingga kaki Bileam tergores pada tembok, lalu Bileam memukul keledai itu lagi.
(26) Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri.
(26) Lalu malaikat TUHAN pindah, dan berdiri di tempat yang lebih sempit sehingga tak ada jalan untuk lewat di kiri atau kanannya.
(26) Sesudah itu malaikat TUHAN berpindah lagi ke tempat lain di sebuah tempat yang semakin sempit. Tidak ada lagi tempat keledai itu lewat, tidak dapat bergerak ke kiri maupun ke kanan.
(27) Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.
(27) Melihat malaikat TUHAN, keledai itu merebahkan diri. Bileam menjadi marah dan memukul keledai itu dengan tongkat.
(27) Keledai itu melihat malaikat TUHAN dan merebahkan diri sambil Bileam duduk di atasnya. Bileam sangat marah kepada keledai itu dan memukulinya dengan tongkatnya.
(28) Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?"
(28) Lalu TUHAN membuat keledai itu bisa berbicara. Kata binatang itu kepada Bileam, "Apakah yang saya lakukan terhadap Tuan sehingga Tuan memukul saya sampai tiga kali?"
(28) Kemudian TUHAN membuat keledai itu berbicara. Keledai itu berkata kepada Bileam, “Mengapa engkau marah kepadaku? Apa yang telah kuperbuat kepadamu? Engkau telah memukul aku tiga kali.”
(29) Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang."
(29) Jawab Bileam, "Engkau mempermainkan aku! Andaikata ada pedang padaku, pastilah engkau kubunuh!"
(29) Bileam menjawab keledai itu, “Engkau mempermainkan aku. Sekiranya aku memegang pedang, aku membunuhmu sekarang.”
(30) Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."
(30) Jawab keledai itu, "Bukankah saya ini keledai Tuan yang sejak lama Tuan tunggangi? Pernahkah saya membangkang terhadap Tuan?" "Tidak," jawab Bileam.
(30) Keledai itu berkata kepadanya, “Lihatlah, aku keledaimu. Engkau telah menunggangi aku selama bertahun-tahun. Engkau tahu bahwa aku tidak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya.” Bileam mengatakan, “Itu benar.”
(31) Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
(31) Lalu TUHAN membuat Bileam bisa melihat malaikat TUHAN berdiri di situ dengan pedang terhunus. Segera Bileam sujud ke tanah dan menyembah.
(31) Kemudian TUHAN membuka mata Bileam dan dia melihat malaikat. Malaikat TUHAN sedang berdiri di jalan dan memegang pedangnya. Bileam bersujud.
(32) Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.
(32) Malaikat TUHAN bertanya, "Mengapa kaupukul keledaimu sampai tiga kali? Aku datang untuk menghalang-halangi engkau, sebab menurut pendapat-Ku, tidak baik engkau pergi.
(32) Kemudian malaikat TUHAN bertanya kepadanya, “Mengapa engkau memukul keledaimu tiga kali? Aku sendiri telah menghambatmu, tetapi pada saat itu,
(33) Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."
(33) Waktu keledaimu melihat Aku, dia minggir sampai tiga kali. Kalau tidak, pasti engkau sudah Kubunuh, tetapi keledai itu Kuselamatkan."
(33) keledaimu melihat aku dan menghindar dari aku. Hal itu telah terjadi tiga kali. Jika keledai itu tidak menghindar, aku pasti sudah membunuhmu dan menyelamatkan keledai itu.”
(34) Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."
(34) Jawab Bileam, "Saya telah berdosa. Saya tidak tahu bahwa Tuan berdiri di tengah jalan untuk menghalang-halangi saya. Tetapi sekarang, kalau menurut pendapat Tuan tidak baik saya meneruskan perjalanan ini, saya akan pulang."
(34) Bileam berkata kepada malaikat TUHAN, “Aku telah berdosa. Aku tidak tahu bahwa engkau berdiri di jalan. Jika aku melakukan yang salah, aku akan kembali.”
(35) Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam: "Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan." Sesudah itu pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.
(35) Tetapi malaikat TUHAN berkata, "Ikutlah saja dengan orang-orang itu. Tetapi engkau hanya boleh mengatakan apa yang Kusuruh katakan." Maka Bileam meneruskan perjalanannya dengan utusan-utusan Balak itu.
(35) Kemudian malaikat TUHAN berkata kepada Bileam, “Tidak! Engkau dapat pergi bersama orang itu, tetapi hati-hatilah. Sampaikan yang telah Kusuruh yang harus kaukatakan.” Jadi, Bileam pergi bersama para pemimpin Balak.
22:36 - 23:3 = Balak meminta Bileam untuk mengutuk Israel
(36) Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam datang, keluarlah ia menyongsong dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung perbatasan itu.
(36) Ketika Balak mendengar bahwa Bileam akan datang, ia pergi menjemput Bileam di kota Moab, yang terletak di tepi Sungai Arnon, di perbatasan daerah Moab.
(36) Balak mendengar bahwa Bileam telah datang. Jadi, ia keluar untuk menemuinya di Kota Moab, dekat Sungai Arnon, yaitu di perbatasan sebelah utara negerinya.
(37) Dan berkatalah Balak kepada Bileam: "Bukankah aku sudah mengutus orang memanggil engkau? Mengapakah engkau tidak hendak datang kepadaku? Sungguhkah tidak sanggup aku memberi upahmu?"
(37) Kata Balak kepadanya, "Mengapa engkau tidak datang waktu kupanggil pertama kali? Apakah kausangka aku tidak mampu membayar upahmu?"
(37) Ketika Balak melihat Bileam, ia berkata kepadanya, “Aku telah meminta sebelumnya supaya engkau datang. Aku mengatakan bahwa hal itu sangat penting. Mengapa engkau tidak datang kepadaku? Apakah engkau kira aku tidak mampu membayar upahmu?”
(38) Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: "Ini aku sudah datang kepadamu sekarang; tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan."
(38) Bileam menjawab, "Nah, sekarang saya sudah datang. Tetapi saya tidak berhak mengatakan apa pun kecuali yang Allah suruh saya katakan."
(38) Jawab Bileam, “Aku ada di sini sekarang. Aku datang, tetapi aku mungkin tidak dapat melakukan yang kauminta. Aku hanya menyampaikan yang telah dikatakan Allah kepadaku.”
(39) Lalu pergilah Bileam bersama-sama dengan Balak dan sampailah mereka ke Kiryat-Huzot.
(39) Maka pergilah Bileam dengan Balak ke kota Huzot.
(39) Kemudian Bileam pergi bersama Balak ke Kiryat-Huzot.
(40) Balak mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba dan mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia.
(40) Di situ Balak mengurbankan beberapa ekor sapi dan domba. Sebagian dari daging itu diberikannya kepada Bileam dan para pemimpin yang bersama-sama dengan dia.
(40) Balak menyembelih beberapa lembu dan domba sebagai kurban. Dia memberikan sebagian kepada Bileam dan para pemimpin yang ada bersamanya.
(41) Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
(41) Keesokan harinya Balak membawa Bileam mendaki bukit Bamot Baal. Dari situ Bileam dapat melihat sebagian dari bangsa Israel.
(41) Besok paginya Balak membawa Bileam ke kota Bamot-Baal. Dari sana mereka dapat melihat sebagian perkemahan orang Israel.
Bilangan / Numbers / 민수기
123456789101112131415161718192021
- 22 -
2324252627282930313233343536