www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Matius / Matthew / 마태복음
123456789101112
- 13 -
141516171819202122232425262728
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
13:1-23 = Perumpamaan tentang seorang penabur
(Mr 4:1-20; Luk 8:4-15)
(1) Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.
(1) Pada hari itu juga Yesus meninggalkan rumah itu lalu pergi ke tepi danau dan duduk di situ.
(1) [Perumpamaan tentang Penabur] Pada hari itu Yesus meninggalkan rumah dan duduk di pantai.
(2) Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.
(2) Banyak sekali orang yang berkumpul di sekeliling Yesus, karena itu Ia pergi duduk di dalam perahu, sedangkan orang banyak itu berdiri di pantai.
(2) Sangat banyak orang berkumpul di sekeliling-Nya. Ia naik ke perahu dan duduk di sana. Sedangkan kerumunan orang tetap berdiri di pantai.
(3) Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
(3) Lalu Yesus mengajar banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan. "Seorang petani pergi menabur benih," demikianlah Yesus mulai dengan cerita-Nya.
(3) Kemudian Dia menggunakan perumpamaan mengajar orang banyak tentang banyak hal. Ia berkata, “Seorang petani pergi ke ladang menabur benih.
(4) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
(4) "Ketika sedang menabur, ada benih yang jatuh di jalan. Lalu burung datang dan benih itu dimakan habis.
(4) Ketika petani itu sedang menabur, sebagian benih jatuh ke pinggir jalan. Kemudian burung datang memakan benih itu.
(5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
(5) Ada juga yang jatuh di tempat berbatu-batu, yang tanahnya sedikit. Benih-benih itu segera tumbuh karena kurang tanah.
(5) Sebagian lagi jatuh pada tanah yang berbatu-batu, yang tanahnya tidak dalam. Benih itu tumbuh cepat karena tanahnya tidak dalam.
(6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
(6) Tetapi waktu matahari sudah naik, tunas-tunas itu mulai layu, kemudian kering dan mati karena akarnya tidak masuk cukup dalam.
(6) Apabila matahari terbit, tumbuhan itu menjadi layu, karena akarnya tidak dalam.
(7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
(7) Ada pula benih yang jatuh di tengah semak berduri. Semak berduri itu tumbuh dan menghimpit tunas-tunas itu sampai mati.
(7) Benih yang lain jatuh ke semak berduri, dan semak berduri itu makin besar dan menghalangi tanaman itu bertambah besar.
(8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
(8) Tetapi ada juga benih yang jatuh di tanah yang subur, lalu berbuah; ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada juga yang tiga puluh kali lipat."
(8) Dan sebagian lagi jatuh ke tanah yang baik. Di tempat itulah benih itu tumbuh memberikan hasil 100 kali lipat, 60 kali lipat, dan 30 kali lipat.
(9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
(9) Sesudah menceritakan perumpamaan itu Yesus berkata, "Kalau punya telinga, dengarkan!"
(9) Kamu yang mendengar Aku, dengarlah.”
(10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"
(10) Kemudian pengikut-pengikut Yesus datang dan bertanya kepada-Nya, "Mengapa Bapak memakai perumpamaan kalau berbicara dengan orang banyak itu?"
(10) [Yesus Mengajar dengan Perumpamaan] Murid-murid itu datang kepada Yesus dan bertanya, “Mengapa Engkau mengajar orang banyak dengan menggunakan perumpamaan?”
(11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
(11) Yesus menjawab, "Sebab kalian sudah diberi anugerah untuk mengetahui rahasia tentang bagaimana Allah memerintah, sedangkan mereka tidak.
(11) Jawab Yesus, “Hanya kepada kamu diberitahukan rahasia Kerajaan Allah. Hal itu tidak diberitahukan kepada orang banyak.
(12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
(12) Karena orang yang sudah mempunyai, akan diberi lebih banyak lagi, dan ia akan berkelebihan. Tetapi orang yang tidak mempunyai apa-apa, maka sedikit yang ada padanya malah akan diambil.
(12) Orang yang sudah mempunyai, maka kepadanya akan diberi lebih lagi, sehingga ia akan mempunyai lebih banyak daripada yang dibutuhkannya, tetapi orang yang tidak mempunyai banyak, yang ada padanya pun akan diambil dari dia.
(13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
(13) Itulah sebabnya Aku memakai perumpamaan kalau berbicara dengan orang banyak, karena mereka melihat, tetapi seperti orang yang tidak melihat; mereka mendengar tetapi seperti orang yang tidak mendengar dan tidak mengerti.
(13) Itulah alasannya mengapa Aku mengajar mereka dengan perumpamaan. Mereka memandang, tetapi tidak melihat. Mereka mendengar, tetapi mereka sebenarnya tidak mengerti.
(14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
(14) Dengan itu terjadilah yang dinubuatkan Nabi Yesaya, 'Allah berkata: Mereka akan terus mendengar tetapi tidak mengerti; mereka akan terus memperhatikan tetapi tidak tahu apa yang terjadi.
(14) Jadi, mereka melihat, bahwa yang dikatakan Yesaya tentang mereka benar, ‘Kamu akan mendengarkan dan kamu mendengar, tetapi kamu tidak akan mengerti. Kamu akan memandang dan kamu akan melihat, tetapi kamu tidak akan mengerti yang kamu lihat.
(15) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
(15) Sebab pikiran orang-orang ini sudah menjadi tumpul, telinga mereka sudah menjadi tuli dan mata mereka sudah dipejamkan. Ini terjadi supaya mata mereka jangan melihat, telinga mereka jangan mendengar, pikiran mereka jangan mengerti dan jangan kembali kepada-Ku, lalu Aku menyembuhkan mereka.'"
(15) Pikiran mereka telah tertutup sekarang, Mereka mempunyai telinga, tetapi mereka tidak mendengar. Mereka mempunyai mata, tetapi mereka tidak mau melihat. Jika pikiran mereka tidak tertutup, mereka dapat melihat dengan matanya, mereka dapat mendengar dengan telinganya; mereka dapat mengerti dengan pikirannya. Kemudian mereka dapat berbalik kepada-Ku dan disembuhkan.’
(16) Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
(16) "Tetapi alangkah beruntungnya kalian," kata Yesus kepada pengikut-pengikut-Nya, "sebab kalian sungguh melihat dan mendengar.
(16) Kamu adalah orang yang berbahagia karena kamu mengerti hal-hal yang kamu lihat dengan matamu. Dan kamu mengerti hal-hal yang kamu dengar dengan telingamu.
(17) Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
(17) Ingatlah, banyak nabi dan orang yang taat kepada Allah ingin melihat yang kalian lihat sekarang ini, tetapi mereka tidak melihatnya. Mereka ingin mendengar apa yang kalian dengar sekarang ini, tetapi mereka tidak mendengarnya."
(17) Yakinlah bahwa banyak nabi dan orang baik yang mau melihat hal-hal yang kamu lihat, tetapi mereka tidak melihatnya, dan mau mendengar hal-hal yang kamu dengar, dan mereka tidak mendengarnya.”
(18) Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
(18) "Dengarlah apa arti perumpamaan tentang penabur itu.
(18) [Yesus Menerangkan Arti Benih] “Dengarkanlah arti perumpamaan tentang petani itu.
(19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
(19) Benih yang jatuh di jalan ibarat orang-orang yang mendengar kabar tentang bagaimana Allah memerintah, tetapi tidak mengerti. Si Jahat itu datang dan merampas apa yang sudah ditabur dalam hati mereka.
(19) Inilah arti tentang benih yang jatuh di tepi jalan. Benih itu seperti orang yang mendengarkan ajaran tentang Kerajaan Allah, tetapi tidak mengerti. Kemudian datanglah iblis dan mengambil ajaran yang telah ditanam di hati orang itu.
(20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(20) Benih yang jatuh di tempat yang berbatu-batu, ibarat orang-orang yang mendengar kabar itu, dan langsung menerimanya dengan senang hati.
(20) Apakah artinya benih yang jatuh di daerah yang berbatu-batu? Benih itu seperti orang yang mendengarkan ajaran tentang Kerajaan Allah. Ia menerimanya dengan sangat cepat dan sukacita.
(21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.
(21) Tetapi kabar itu tidak berakar dalam hati mereka, sehingga tidak tahan lama. Begitu mereka menderita kesusahan atau penganiayaan karena kabar itu, langsung mereka murtad.
(21) Namun, orang itu tidak membiarkan ajaran itu masuk ke dalam hatinya lebih dalam. Ia menyimpan ajaran itu hanya sebentar. Ketika dia menghadapi kesulitan atau dianiaya karena ajaran yang diterimanya, maka ia akan menyerah dengan cepat.
(22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
(22) Benih yang jatuh di tengah-tengah semak berduri ibarat orang-orang yang mendengar kabar itu, tetapi khawatir tentang hidup mereka dan ingin hidup mewah. Karena itu kabar dari Allah terhimpit di dalam hati mereka sehingga tidak berbuah.
(22) Benih yang jatuh di antara tumbuhan yang berduri menerangkan tentang orang yang mendengarkan ajaran tentang Kerajaan Allah, tetapi orang itu sering merasa khawatir dalam hidup ini dan cinta terhadap uang. Hal itu membuat ajaran yang pernah didengarnya tidak bertumbuh sehingga ajaran itu tidak akan menghasilkan buah dalam hidup orang itu.
(23) Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
(23) Dan benih yang jatuh di tanah yang subur ibarat orang-orang yang mendengar kabar itu dan memahaminya. Mereka berbuah banyak, ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh kali lipat hasilnya."
(23) Dan apakah artinya benih yang jatuh di tanah yang baik? Benih itu seperti orang yang mendengarkan ajaran itu dan mengerti dan dia menghasilkan buah, ada yang 100 kali lipat, ada yang 60 kali lipat, dan ada yang 30 kali lipat.”
13:24-30 = Perumpamaan tentang lalang di antara gandum
(Mr 4:1-20; Luk 8:4-15)
(24) Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
(24) Yesus menceritakan lagi sebuah perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: Seorang petani menabur benih yang baik di ladangnya.
(24) [Perumpamaan tentang Lalang dan Gandum] Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan yang lain lagi. Ia berkata, “Kerajaan Allah itu seperti seorang petani yang menanam benih gandum yang baik di ladangnya.
(25) Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
(25) Pada suatu malam, ketika semua orang sedang tidur, musuh petani itu datang menabur benih alang-alang di antara gandum itu, lalu pergi.
(25) Pada malam hari, ketika orang sedang tidur, datanglah musuh petani itu. Musuh itu menanam lalang di antara benih gandum itu lalu ia pergi.
(26) Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
(26) Ketika tanaman-tanaman itu tumbuh dan mayang-mayangnya mulai muncul, kelihatanlah juga alang-alang itu.
(26) Gandum itu tumbuh menjadi besar dan mulai berbuah. Dan pada saat yang bersamaan, lalang-lalang juga tumbuh dan mulai kelihatan.
(27) Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
(27) Lalu orang-orang gajian petani itu datang kepada petani itu dan berkata, 'Tuan, bukankah Tuan menanam benih yang baik di ladang Tuan? Bagaimana jadinya sampai ada alang-alang di sana?'
(27) Para pekerja ladang itu datang kepadanya dan berkata, ‘Tuan, engkau telah menanam benih yang baik. Dari manakah lalang itu datang?’
(28) Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
(28) Petani itu menjawab, 'Itu perbuatan musuh.' Lalu orang-orang gajian petani itu bertanya lagi, 'Tuan mau kami pergi mencabut alang-alang itu?'
(28) Petani itu menjawab, ‘Musuhlah yang menanam lalang itu.’ Hamba-hamba itu bertanya lagi, ‘Apakah engkau mau supaya kami mencabut lalang-lalang itu sekarang?’
(29) Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
(29) 'Tidak,' jawabnya, 'sebab kalau alang-alang itu dicabut, nanti gandumnya turut tercabut.
(29) Petani itu menjawab, ‘Tidak, karena jika kamu mencabut lalangnya, mungkin gandumnya akan tercabut juga.
(30) Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
(30) Biarkanlah alang-alang itu tumbuh bersama-sama sampai waktu menuai. Nanti saya akan berkata kepada orang-orang yang menuai: Kumpulkan dahulu alang-alangnya, ikat, lalu bakar. Sesudah itu kumpulkan gandumnya, lalu simpan di dalam lumbung.'"
(30) Biarkanlah gandum dan lalang itu tumbuh bersama-sama sampai tiba waktu panen. Pada saat panen nanti aku akan berkata kepada para pekerja: Kumpulkan lalangnya lebih dahulu, ikat, kemudian bakar. Sesudah itu kumpulkan gandumnya dan simpan di gudangku.’”
13:31-35 = Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi
(Mr 4:30-34; Luk 13:18-21)
(31) Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
(31) Yesus menceritakan lagi sebuah perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: Sebuah biji sawi diambil oleh seseorang, lalu ditanam di ladangnya.
(31) [Perumpamaan tentang Biji Sesawi dan Ragi] Kemudian Dia menceritakan perumpamaan yang lain, “Kerajaan Allah seperti biji sesawi. Seseorang menanam biji sesawi di kebunnya.
(32) Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
(32) Biji sawi adalah benih yang paling kecil. Tetapi kalau sudah tumbuh, ia menjadi yang terbesar di antara tanaman-tanaman. Ia menjadi pohon, sehingga burung-burung datang bersarang pada cabang-cabangnya."
(32) Biji itulah yang terkecil daripada semua biji, tetapi bila biji itu tumbuh, itulah menjadi tanaman yang terbesar dari semua tanaman kebun. Tumbuhan itu menjadi pohon yang besar sehingga burung-burung datang dan membuat sarang pada dahan-dahannya.”
(33) Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
(33) Ada sebuah perumpamaan lain yang diceritakan Yesus kepada orang banyak. "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti ragi yang diambil oleh seorang wanita, lalu diaduk dengan empat puluh liter tepung terigu sampai berkembang semuanya!"
(33) Kemudian Dia menceritakan perumpamaan yang lain, “Kerajaan Allah seperti ragi. Seorang perempuan mengambil ragi dan mencampurkannya dengan tepung yang sangat banyak untuk membuat roti. Ragi itu akan membuat tepung itu menjadi kembang.”
(34) Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
(34) Semuanya diajarkan Yesus kepada orang banyak dengan memakai perumpamaan.
(34) Ia selalu menggunakan perumpamaan mengajar orang banyak tentang banyak hal. Ia tidak pernah mengajar tanpa menggunakan perumpamaan.
(35) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
(35) Dengan demikian terjadilah yang dikatakan oleh nabi, "Aku memakai perumpamaan kalau berbicara dengan mereka; Aku akan memberitakan hal-hal yang tersembunyi semenjak terjadinya dunia ini."
(35) Hal itu sama seperti yang dikatakan nabi, “Aku akan berbicara menggunakan perumpamaan; Aku akan mengatakan hal-hal yang rahasia sejak dunia dijadikan.”
13:36-43 = Penjelasan perumpamaan tentang lalang di antara gandum
(Mr 4:30-34; Luk 13:18-21)
(36) Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
(36) Setelah itu Yesus meninggalkan orang banyak itu, lalu masuk rumah. Pengikut-pengikut-Nya datang dan berkata, "Coba Bapak terangkan kepada kami arti perumpamaan tentang alang-alang di antara gandum itu."
(36) [Yesus Menjelaskan Perumpamaan] Kemudian Yesus menyuruh pergi orang banyak itu dan Dia masuk ke rumah. Murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata, “Jelaskanlah arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu.”
(37) Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
(37) Yesus menjawab, "Orang yang menabur benih yang baik itu adalah Anak Manusia.
(37) Jawab Yesus, “Orang yang menanam benih yang baik adalah Anak Manusia.
(38) ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
(38) Ladang itu ialah dunia ini. Benih yang baik itu adalah orang-orang yang sudah menjadi umat Allah. Alang-alang itu ialah orang-orang yang berpihak kepada Iblis.
(38) Yang dimaksud dengan ladang adalah dunia ini. Benih yang baik adalah mereka yang termasuk dalam Kerajaan Allah. Yang dimaksud dengan lalang adalah orang yang dikuasai iblis.
(39) Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
(39) Musuh yang menanam alang-alang itu ialah Iblis. Masa panen ialah Hari Kiamat, dan orang-orang yang menuai itu ialah malaikat-malaikat.
(39) Musuh yang menanam benih yang jelek adalah iblis. Musim panen adalah akhir zaman. Para pekerja itu adalah malaikat-malaikat Allah.
(40) Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
(40) Sebagaimana alang-alang dikumpulkan dan dibakar di dalam api, begitu juga pada Hari Kiamat nanti.
(40) Lalang dikumpulkan untuk dibakar. Demikian juga yang akan terjadi pada akhir zaman.
(41) Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
(41) Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya mengumpulkan dari antara umat-Nya semua yang menyebabkan orang berbuat dosa, dan semua orang lainnya yang melakukan kejahatan.
(41) Anak Manusia akan mengutus para malaikat-Nya dan mereka akan menemukan orang yang menimbulkan dosa dan semua orang yang melakukan kejahatan. Kemudian para malaikat akan memindahkan mereka keluar dari Kerajaan-Nya.
(42) Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
(42) Mereka semua akan dibuang ke dalam tungku berapi yang bernyala-nyala; di situ mereka akan menangis dan menderita.
(42) Para malaikat akan membuang mereka ke dalam api. Di sana mereka akan menangis serta sangat menderita.
(43) Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
(43) Dan orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan bersinar seperti matahari di dalam Dunia Baru Allah, Bapa mereka. Jadi, kalau punya telinga, dengarkan!"
(43) Kemudian orang yang baik akan bersinar seperti matahari. Mereka akan ada di Kerajaan Allah bersama Bapa mereka. Siapa yang dapat mendengar, hendaklah memperhatikan hal itu.”
13:44-46 = Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga
(Mr 4:30-34; Luk 13:18-21)
(44) Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
(44) "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: ada harta yang terpendam di dalam tanah lalu ditemukan oleh seseorang, dan dimasukkan kembali ke dalam tanah. Kemudian karena gembiranya, orang itu pergi menjual seluruh miliknya, lalu kembali dan membeli tanah itu."
(44) [Perumpamaan tentang Harta dan Mutiara] “Kerajaan Allah seperti harta yang tersembunyi dalam sebuah ladang. Pada suatu hari seseorang menemukan harta itu. Orang itu sangat bergembira dan kemudian menyembunyikan harta itu lagi. Setelah itu ia pergi menjual semua yang dimilikinya lalu membeli ladang itu.
(45) Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
(45) "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: Seorang pedagang mencari mutiara-mutiara yang berharga.
(45) Demikian juga Kerajaan Allah seperti pedagang yang mencari mutiara yang sangat berharga.
(46) Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
(46) Ketika ia menemukan sebutir mutiara yang luar biasa indahnya, segera ia pergi dan menjual semua miliknya, lalu membeli mutiara yang satu itu."
(46) Ketika ia menemukan sebuah mutiara yang lebih bagus daripada semua yang lain, dia pergi dan menjual semua yang dimilikinya untuk membeli mutiara itu.”
13:47-52 = Perumpamaan tentang pukat
(Mr 4:30-34; Luk 13:18-21)
(47) Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.
(47) "Apabila Allah memerintah, keadaannya diumpamakan dengan jala yang ditebarkan ke danau, lalu mendapat bermacam-macam ikan.
(47) [Perumpamaan tentang Jala Ikan] “Kerajaan Allah seperti jala yang ditebarkan di danau, yang dapat menangkap semua jenis ikan.
(48) Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
(48) Sesudah jala itu penuh, jala itu diangkat ke darat oleh nelayan-nelayan. Kemudian mereka duduk dan memisah-misahkan ikan-ikan itu: Yang baik disimpan dalam tempayan dan yang tidak baik dibuang.
(48) Setelah jala itu penuh dengan ikan, nelayan mengangkat jalanya ke darat. Kemudian nelayan itu duduk memilih ikan yang baik dan meletakkan ikan-ikan itu dalam keranjang. Dan ikan yang tidak baik dibuangnya.
(49) Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
(49) Begitulah halnya pada Hari Kiamat, malaikat-malaikat akan pergi memisahkan orang-orang jahat dari orang-orang yang melakukan kehendak Allah.
(49) Hal yang seperti itu akan terjadi pada akhir zaman. Para malaikat akan datang memisahkan orang yang jahat dari orang yang baik.
(50) lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
(50) Kemudian orang-orang jahat itu dibuang ke dalam tungku berapi. Di situlah mereka akan menangis dan menderita."
(50) Kemudian orang jahat akan dibuang ke dalam api. Di tempat itu mereka akan menangis dan sangat menderita.”
(51) Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti."
(51) "Apakah kalian mengerti semuanya itu?" tanya Yesus. "Mengerti Pak!" jawab mereka.
(51) Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Apakah kamu mengerti arti semuanya itu?” Mereka menjawab, “Ya, kami mengerti.”
(52) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
(52) Lalu Yesus berkata, "Itu sebabnya setiap guru agama yang sudah menjadi anggota umat Allah, adalah seperti seorang tuan rumah yang mengeluarkan dari tempat hartanya barang-barang baru dan lama."
(52) Ia berkata lagi kepada mereka, “Setiap guru Taurat yang telah menerima pelajaran tentang Kerajaan Allah adalah seperti pemilik rumah. Orang itu mempunyai hal-hal baru dan yang lama, yang tersimpan di rumahnya. Dan dia mengeluarkan hal-hal baru dan yang lama bersama-sama.”
13:53-58 = Yesus ditolak di Nazaret
(Mr 6:1-6; Luk 4:16-30)
(53) Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.
(53) Setelah Yesus selesai menceritakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia meninggalkan tempat itu,
(53) [Yesus Kembali ke Kota Kelahiran-Nya] Setelah Yesus selesai menceritakan semuanya, Ia meninggalkan tempat itu.
(54) Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
(54) lalu kembali ke kampung halaman-Nya. Di sana Ia pergi mengajar di rumah ibadat, dan orang-orang yang mendengarkan Dia di situ, heran sekali. Mereka berkata, "Dari mana orang ini mendapat hikmat seperti itu? Dan dari mana Ia mendapat kuasa untuk membuat keajaiban?
(54) Ia pergi ke kota, tempat Ia dibesarkan. Dia mengajar orang banyak di rumah pertemuan, dan semua orang heran. Mereka mengatakan, “Dari manakah Orang itu mendapat pengetahuan dan kuasa melakukan semua mukjizat itu?
(55) Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
(55) Bukankah Ia anak tukang kayu? Bukankah Maria itu ibu-Nya; dan saudara-saudara-Nya adalah Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
(55) Ia hanyalah anak seorang tukang kayu. Ibu-Nya adalah Maria. Saudara-saudaranya adalah Yakobus, Yusuf, Simon, dan Yudas.
(56) Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
(56) Dan bukankah saudara-saudara perempuan-Nya tinggal di sini juga? Dari mana Ia mendapat semuanya itu?"
(56) Dan saudara-saudara-Nya perempuan ada di sini bersama kita. Dari manakah Ia mendapat itu semuanya?”
(57) Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
(57) Maka mereka menolak Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di kampung halamannya dan di rumahnya sendiri."
(57) Sulit bagi mereka menerima-Nya. Dan kata Yesus kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di daerah asalnya atau di rumahnya sendiri.”
(58) Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
(58) Maka itu Yesus tidak mengerjakan banyak keajaiban di situ sebab mereka tidak percaya.
(58) Orang banyak tidak percaya kepada-Nya sehingga Ia tidak melakukan banyak mukjizat di sana.
Matius / Matthew / 마태복음
123456789101112
- 13 -
141516171819202122232425262728