www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Galatia / Galatians / 갈라디아서
123
- 4 -
56
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
English Amplified 2015

[Versi Mudah Dibaca 2006]
4:1-11 = Tak ada lagi perhambaan
(1) Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;
(1) Tetapi perlu saya tegaskan: selama seorang ahli waris masih di bawah umur, ada orang yang mengawasi dia dan mengurus kepentingan-kepentinga sampai ia mencapai umur yang ditentukan oleh bapaknya. Ia diperlakukan sama seperti seorang hamba, meskipun sebenarnya ia pemilik dari seluruh harta itu.
(1) {Sonship in Christ}Now what I mean [when I talk about children and their guardians] is this: as long as the heir is a child, he does not differ at all from a slave even though he is the [future owner and] master of all [the estate];
(2) tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
(2) (4:1)
(2) but he is under [the authority of] guardians and household administrators or managers until the date set by his father [when he is of legal age].
(3) Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
(3) Begitu juga dengan kita: Selama kita masih belum dewasa, kita diperhamba oleh roh-roh yang menguasai dunia ini.
(3) So also we [whether Jews or Gentiles], when we were children (spiritually immature), were kept like slaves under the elementary [man-made religious or philosophical] teachings of the world.
(4) Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
(4) Tetapi pada saatnya yang tepat, Allah mengutus Anak-Nya ke dunia. Anak-Nya itu dilahirkan oleh seorang wanita dan hidup di bawah kekuasaan hukum agama.
(4) But when [in God's plan] the proper time had fully come, God sent His Son, born of a woman, born under the [regulations of the] Law,
(5) Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
(5) Dengan demikian Ia membebaskan orang-orang yang hidup di bawah kekuasaan hukum agama; agar kita pun dapat menjadi anak-anak Allah.
(5) so that He might redeem and liberate those who were under the Law, that we [who believe] might be adopted as sons [as God's children with all rights as fully grown members of a family].
(6) Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(6) Karena kalian adalah anak-anak Allah, Allah menyuruh Roh Anak-Nya masuk ke dalam hati Saudara dan hati saya, yaitu Roh yang berseru, "Bapa, ya Bapaku."
(6) And because you [really] are [His] sons, God has sent the Spirit of His Son into our hearts, crying out, "Abba! Father!"
(7) Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
(7) Jadi, kalian bukan lagi hamba, melainkan anak. Dan karena kalian anak Allah, maka Allah akan memberikan kepadamu segala sesuatu yang disediakan-Nya untuk anak-anak-Nya.
(7) Therefore you are no longer a slave (bond-servant), but a son; and if a son, then also an heir through [the gracious act of] God [through Christ].
(8) Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
(8) Dahulu kalian tidak mengenal Allah, itu sebabnya kalian menjadi hamba dari kuasa-kuasa yang dianggap sebagai ilah tetapi sebenarnya bukan Allah sama sekali.
(8) But at that time, when you did not know [the true] God and were unacquainted with Him, you [Gentiles] were slaves to those [pagan] things which by [their very] nature were not and could not be gods at all.
(9) Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
(9) Tetapi sekarang kalian mengenal Allah, atau lebih tepat lagi, Allah mengenal kalian. Nah, mengapa kalian mau kembali lagi kepada roh-roh dunia ini, yang lemah dan miskin? Mengapa kalian mau diperhamba lagi oleh roh-roh itu?
(9) Now, however, since you have come to know [the true] God [through personal experience], or rather to be known by God, how is it that you are turning back again to the weak and worthless elemental principles [of religions and philosophies], to which you want to be enslaved all over again?
(10) Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.
(10) Kalian merayakan hari-hari tertentu, bulan-bulan tertentu, dan tahun-tahun tertentu.
(10) [For example,] you observe [particular] days and months and seasons and years.
(11) Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.
(11) Saya khawatir, jangan-jangan jerih payah saya untuk kalian sia-sia saja.
(11) I fear for you, that perhaps I have labored [to the point of exhaustion] over you in vain.
4:12-20 = Ingatlah akan hubungan kita yang semula
(12) Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab akupun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu.
(12) Saudara-saudara! Saya mohon dengan sangat supaya kalian menjadi seperti saya. Karena saya juga sudah menjadi seperti kalian. Kalian tidak melakukan sesuatu pun yang salah terhadap saya.
(12) Believers, I beg of you, become as I am [free from the bondage of Jewish ritualism and ordinances], for I have become as you are [a Gentile]. You did me no wrong [when I first came to you; do not do it now].
(13) Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku.
(13) Kalian tentu masih ingat apa yang menyebabkan saya pada mulanya memberitakan Kabar Baik itu kepadamu. Sebabnya ialah karena saya jatuh sakit.
(13) On the contrary, you know that it was because of a physical illness that I [remained and] preached the gospel to you the first time;
(14) Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.
(14) Pada waktu itu kalian tidak merasa jijik terhadap saya, meskipun keadaan badan saya merupakan cobaan yang besar bagimu. Kalian malah menerima saya seperti menerima malaikat Allah atau seperti menerima Kristus Yesus sendiri.
(14) and even though my physical condition was a trial to you, you did not regard it with contempt, or scorn and reject me; but you received me as an angel of God, even as Christ Jesus Himself.
(15) Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku.
(15) Kalian bahagia sekali pada waktu itu. Tetapi sekarang, di manakah kebahagiaan itu? Saya tahu bahwa pada waktu itu kalian rela mencungkil matamu sendiri untuk memberikannya kepada saya, kalau itu dapat dilakukan.
(15) What then has become of that sense of blessing and the joy that you once had [from your salvation and your relationship with Christ]? For I testify of you that, if possible, you would have torn out your own eyes and given them to me [to replace mine].
(16) Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
(16) Apakah kalian sekarang sudah menganggap saya sebagai musuh, karena saya menyatakan yang benar kepadamu?
(16) So have I become your enemy by telling you the truth?
(17) Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka.
(17) Orang-orang yang lain itu dengan penuh semangat mencari kalian, tetapi maksud-maksud mereka tidak baik. Mereka hanya ingin memutuskan hubunganmu dengan kami, supaya kalian mengikuti mereka dengan penuh semangat.
(17) These men [the Judaizers] eagerly seek you [to entrap you with honeyed words and attention, to win you over to their philosophy], not honorably [for their purpose is not honorable or worthy of consideration]. They want to isolate you [from us who oppose them] so that you will seek them.
(18) Memang baik kalau orang dengan giat berusaha menarik orang lain dalam perkara-perkara yang baik, asal pada setiap waktu dan bukan hanya bila aku ada di antaramu.
(18) Memang baik untuk bersemangat dalam hal-hal yang baik, asal selalu demikian dan jangan hanya kalau saya berada bersama-sama dengan kalian.
(18) Now it is always pleasant to be eagerly sought after [provided that it is] for a good purpose, and not just when I am with you [seeking you myself—but beware of the others doing it].
(19) Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
(19) Anak-anakku yang tercinta! Saya sekarang ini menderita lagi karena kalian. Saya menderita seperti seorang ibu menderita pada waktu melahirkan anak. Saya akan terus menderita, kalau sifat-sifat Kristus belum tertanam pada dirimu!
(19) My little children, for whom I am again in [the pains of] labor until Christ is [completely and permanently] formed within you—
(20) Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.
(20) Saya rindu sekali berada di tengah-tengah kalian sekarang, supaya saya dapat berbicara kepadamu dengan suara yang lain, karena saya sudah tidak tahu mau berbuat apa lagi dengan kalian!
(20) how I wish that I were with you now and could change my tone, because I am perplexed in regard to you.
4:21-31 = Hagar dan Sara
(21) Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat?
(21) Saudara-saudara yang mau hidup di bawah kekuasaan hukum-hukum agama, coba dengarkan saya! Saya akan memberitahukan kepadamu apa yang sebenarnya tertulis dalam Kitab Hukum Musa.
(21) {Bond and Free}Tell me, you who are bent on being under the Law, do you not listen to [what] the Law [really says]?
(22) Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
(22) Di situ tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak: Ibu dari anak yang satu adalah seorang hamba, dan ibu dari anak yang lainnya itu adalah seorang yang bebas.
(22) For it is written that Abraham had two sons, one by the slave woman [Hagar] and one by the free woman [Sarah].
(23) Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.
(23) Anak dari wanita yang menjadi hamba lahir biasa karena kemauan manusia. Tetapi anak dari wanita yang bebas, lahir karena dijanjikan Allah.
(23) But the child of the slave woman was born according to the flesh and had an ordinary birth, while the son of the free woman was born in fulfillment of the promise.
(24) Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar--
(24) Ini dapat dipakai sebagai kiasan. Dua orang wanita itu adalah ibarat dua perjanjian: yang satunya berasal dari Gunung Sinai--itulah Hagar; anak-anaknya dilahirkan sebagai hamba.
(24) Now these facts are about to be used [by me] as an allegory [that is, I will illustrate by using them]: for these women can represent two covenants: one [covenant originated] from Mount Sinai [where the Law was given] that bears children [destined] for slavery; she is Hagar.
(25) Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.
(25) Jadi, Hagar itulah Gunung Sinai, di negeri Arab. Ia melambangkan kota Yerusalem dengan seluruh penduduknya yang sekarang ini sudah menjadi hamba.
(25) Now Hagar is (represents) Mount Sinai in Arabia and she corresponds to the present Jerusalem, for she is in slavery with her children.
(26) Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.
(26) Tetapi Yerusalem yang di surga itu adalah Yerusalem yang bebas, dan ialah ibu kita.
(26) But the Jerusalem above [that is, the way of faith, represented by Sarah] is free; she is our mother.
(27) Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami."
(27) Sebab di dalam Alkitab tertulis, "Bergembiralah engkau hai wanita mandul, yang tidak pernah melahirkan! Bersukarialah dan bersorak-sorailah hai engkau yang tidak pernah merasakan sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mendapat lebih banyak anak daripada wanita yang hidup dengan suaminya."
(27) For it is written [in the Scriptures], "Rejoice, o barren woman who has not given birth; Break forth into a [joyful] shout, you who are not in labor; For the desolate woman has many more children Than she who has a husband."
(28) Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
(28) Saudara-saudara! Kalian sendiri adalah anak-anak Allah yang dilahirkan karena janji Allah; kalian sama seperti Ishak.
(28) And we, [believing] brothers and sisters, like Isaac, are children [not merely of physical descent, like Ishmael, but are children born] of promise [born miraculously].
(29) Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
(29) Pada waktu itu anak yang lahir menurut kemauan manusia, menganiaya anak yang dilahirkan karena kemauan Roh Allah. Begitu juga sekarang.
(29) But as at that time the child [of ordinary birth] born according to the flesh persecuted the son who was born according to [the promise and working of] the Spirit, so it is now also.
(30) Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."
(30) Tetapi apakah yang tertulis dalam Alkitab? Di situ tertulis begini: "Usirlah hamba wanita itu bersama anaknya, sebab anak dari hamba wanita itu tidak akan menjadi ahli waris bersama anak dari wanita bebas itu."
(30) But what does the Scripture say? "Cast out the bondwoman [Hagar] and her son [Ishmael], For never shall the son of the bondwoman be heir and share the inheritance with the son of the free woman."
(31) Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.
(31) Jadi, Saudara-saudara, kita ini bukannya anak-anak dari seorang hamba wanita; kita adalah anak-anak dari wanita bebas.
(31) So then, believers, we [who are born again—reborn from above—spiritually transformed, renewed, and set apart for His purpose] are not children of a slave woman [the natural], but of the free woman [the supernatural].
Galatia / Galatians / 갈라디아서
123
- 4 -
56