www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
1
- 2 -
345678910111213141516171819202122
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
2:1-12 = Pesan Daud yang terakhir sebelum meninggal
(1) Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya:
(1) Ketika telah dekat ajalnya, Daud memanggil Salomo, putranya, dan memberikan pesan-pesannya yang terakhir. Daud berkata,
(1) [Raja Daud Meninggal] Ketika Daud akan meninggal, Daud memberi perintah kepada Salomo, katanya,
(2) Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.
(2) "Sudah saatnya aku meninggal dunia. Hendaklah engkau yakin dan berani.
(2) “Tidak lama lagi aku akan meninggal. Tegarkanlah hatimu, jadilah seorang lelaki perkasa.
(3) Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,
(3) Lakukanlah apa yang diperintahkan TUHAN Allahmu kepadamu. Taatilah semua hukum-hukum dan perintah-perintah-Nya yang tertulis dalam Buku Musa, supaya ke mana pun engkau pergi engkau akan berhasil dalam segala usahamu.
(3) Patuhilah semua kehendak TUHAN Allahmu dengan mengikuti semua jalan-Nya, ketetapan-Nya, peraturan-Nya, dan perintah-Nya, sebagaimana semua tertulis dalam Hukum Musa. Jika engkau melaksanakan semua hal itu, maka engkau berhasil dalam segala perbuatanmu atau ke mana pun engkau pergi.
(4) dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.
(4) Kalau engkau taat kepada TUHAN, Ia akan menepati janji-Nya bahwa keturunanku akan memerintah Israel, asal mereka dengan sepenuh hati dan segenap jiwa selalu setia mentaati perintah-perintah-Nya.
(4) Dan jika engkau taat kepada TUHAN, maka Dia akan menepati janji-Nya tentang aku. Tuhan berkata, ‘Jika anak-anakmu sungguh-sungguh hidup sesuai dengan perintah-Ku dengan segenap hati, raja Israel selalu datang dari keturunanmu.’”
(5) Dan lagi engkaupun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.
(5) Ada lagi satu hal! Kau pasti ingat apa yang telah dilakukan Yoab kepadaku dengan membunuh kedua perwira Israel, yaitu Abner anak Ner dan Amasa anak Yeter. Ia membunuh mereka pada masa damai untuk membalas pembunuhan yang mereka lakukan pada masa perang. Ia membunuh orang yang tidak bersalah tapi sekarang akulah yang harus menanggung perbuatannya dan akulah yang menderita.
(5) Daud juga mengatakan, “Engkau mengingat yang telah dilakukan Yoab, anak Zeruya terhadap diriku dan juga kepada panglima tentara Israel, yakni Abner, anak Ner dan Amasa, anak Yeter. Dia membunuh mereka pada masa damai seakan-akan ada perang, sampai-sampai noda darah berlumuran pada ikat pinggang dan sandalnya. Aku harus menghukumnya.
(6) Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.
(6) Nah, anakku, kau harus bertindak terhadap dia menurut apa yang kauanggap baik; hanya jangan biarkan dia meninggal secara wajar.
(6) Engkau sudah menjadi raja sekarang. Jadi, hukumlah dia dengan tindakan yang bijaksana, jangan biarkan dia mengalami kematian dengan penuh damai dalam usia lanjut.
(7) Tetapi kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan kemurahan hati. Biarlah mereka termasuk golongan yang mendapat makanan dari mejamu, sebab merekapun menunjukkan kesetiaannya dengan menyambut aku pada waktu aku melarikan diri dari depan kakakmu Absalom.
(7) Tetapi terhadap anak-anak lelaki Barzilai dari Gilead hendaklah engkau berlaku baik. Kau harus menjamin kebutuhan mereka sehari-hari, sebab mereka telah berbuat baik kepadaku ketika aku melarikan diri dari abangmu, Absalom.
(7) Bersikap baiklah kepada anak-anak Barzilai dari Gilead. Perlakukanlah mereka seperti temanmu dan biarkan mereka makan bersamamu satu meja. Mereka telah membantuku ketika aku melarikan diri dari kakakmu Absalom.
(8) Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang!
(8) Mengenai Simei anak Gera dari kota Bahurim di wilayah Benyamin, ada pula pesanku kepadamu. Dalam perjalananku ke Mahanaim, Simei itu dahulu mengutuki aku dengan kejam. Tetapi kemudian, ketika ia datang menjemput aku di Sungai Yordan, aku bersumpah kepadanya demi TUHAN bahwa aku tidak akan membunuhnya.
(8) Dan ingat, Simei anak Gera masih ada di sini. Ia suku Benyamin dari Bahurim. Dialah yang mengutuk aku dengan kejam pada hari aku pergi ke Mahanaim. Pada saat dia menyambut aku di Sungai Yordan, aku berjanji kepadanya di hadapan TUHAN bahwa aku tidak akan membunuh Simei.
(9) Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang mati."
(9) Tetapi inilah pesanku kepadamu: jangan biarkan dia bebas dari hukuman. Aku tahu engkau bijaksana; jadi, meskipun ia sudah tua, usahakanlah supaya ia dihukum mati."
(9) Sekarang jangan biarkan dia tanpa hukuman. Engkau seorang yang bijaksana, engkau tahu bagaimana memperlakukannya. Jangan biarkan dia mengalami kematian dengan penuh damai dalam usia lanjut.”
(10) Kemudian Daud mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud.
(10) Kemudian Daud meninggal dan dimakamkan di Kota Daud.
(10) Kemudian meninggallah Daud dan dikuburkan di Kota Daud.
(11) Dan Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun.
(11) Ia menjadi raja Israel selama empat puluh tahun: tujuh tahun ia berkedudukan di Hebron, dan tiga puluh tiga tahun di Yerusalem.
(11) Dia telah memerintah Israel selama 40 tahun; 7 tahun di Hebron dan 33 tahun di Yerusalem.
(12) Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya, dan kerajaannya sangat kokoh.
(12) Kemudian Salomo menjadi raja menggantikan Daud, ayahnya. Kekuasaan Salomo sebagai raja sangat kukuh.
(12) [Salomo Menguasai Kerajaannya] Sekarang Salomo menjadi raja. Ia menduduki takhta Daud, ayahnya dan menguasai kerajaannya.
2:13-46 = Tindakan-tindakan Salomo untuk mengokohkan takhtanya
(13) Pada suatu hari Adonia, anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba, ibu Salomo, lalu perempuan itu berkata: "Apakah engkau datang dengan maksud damai?" Jawabnya: "Ya, damai!"
(13) Pada suatu hari, Adonia pergi kepada Batsyeba. Bertanyalah Batsyeba kepada Adonia, "Apakah kunjunganmu ini dengan maksud baik?" "Ya," jawab Adonia.
(13) Kemudian pergilah Adonia, anak Hagit menemui Batsyeba, ibu Salomo. Batsyeba bertanya kepadanya, “Apakah kedatanganmu ini dengan maksud damai?” Jawabnya, “Benar, dengan damai.
(14) Kemudian katanya: "Ada sesuatu yang hendak kukatakan kepadamu." Jawab perempuan itu: "Katakanlah!"
(14) Lalu ia menambahkan, "Ada sesuatu yang saya ingin minta dari ibu." "Apa?" tanya Batsyeba.
(14) Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu.” “Katakanlah,” jawab Batsyeba.
(15) Lalu katanya: "Engkau sendiri tahu bahwa akulah yang berhak atas kedudukan raja, dan bahwa seluruh Israel mengharapkan, supaya aku menjadi raja; tetapi sebaliknya kedudukan raja jatuh kepada adikku, sebab dari Tuhanlah ia mendapatnya.
(15) Adonia menjawab, "Ibu tahu bahwa sayalah yang seharusnya menjadi raja; itu sudah diharapkan oleh seluruh Israel. Tetapi yang terjadi adalah yang sebaliknya; adikku yang menjadi raja, karena TUHAN menghendaki demikian.
(15) Adonia mengatakan, “Engkau ingat bahwa suatu ketika kerajaan ini pernah menjadi milikku. Seluruh umat Israel menganggap aku rajanya, tetapi keadaan sudah berubah, TUHAN telah menetapkan kerajaan ini kepada adikku.
(16) Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"
(16) Sekarang ada satu permintaan saya, kiranya Ibu jangan menolaknya."
(16) Sekarang ada satu permohonanku dan kiranya janganlah ditolak.” Batsyeba mengatakan, “Apa permintaanmu?”
(17) Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku."
(17) "Apa permintaanmu?" tanya Batsyeba. Adonia menjawab, "Saya mohon Ibu mau meminta kepada Raja Salomo untuk mengizinkan saya mengawini Abisag, gadis dari Sunem itu. Saya yakin Salomo tidak akan menolak permintaan Ibu."
(17) Adonia mengatakan, “Tolonglah bicarakan dengan Raja Salomo, dia tentu tidak akan menolak permintaanmu. Jadi, tanyalah dia supaya aku dapat menikah dengan Abisag, perempuan dari Sunem itu.”
(18) Jawab Batsyeba: "Baik, aku akan membicarakan hal itu untuk engkau dengan raja."
(18) "Ya, baiklah," jawab Batsyeba. "Saya akan membicarakan hal itu dengan raja untuk engkau."
(18) “Baiklah, hal ini akan kubicarakan dengan raja,” kata Batsyeba.
(19) Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya.
(19) Maka pergilah Batsyeba kepada raja dengan maksud membicarakan hal itu untuk Adonia. Raja berdiri menyambut ibunya dan sujud kepadanya, lalu duduk lagi di atas tahtanya. Kemudian ia menyuruh orang menyediakan kursi di sebelah kanannya untuk ibunya.
(19) Ketika Batsyeba datang menghadap Raja Salomo dengan maksud membicarakan permintaan Adonia, raja mendekatinya lalu sujud di depan ibunya, dan kembali duduk di takhtanya. Raja menyuruh untuk menyediakan sebuah takhta yang lain bagi ibunya dan diletakkan di samping kanannya.
(20) Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab raja kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."
(20) Setelah duduk, berkatalah Batsyeba, "Ibu ingin meminta sesuatu yang kecil saja daripadamu. Ibu harap kau tidak akan menolaknya." "Apa itu, Ibu?" tanya Salomo. "Saya tidak akan menolak."
(20) Batsyeba membuka pembicaraan, katanya, “Hanya ada satu permohonanku kepadamu. Kiranya janganlah ditolak.” Raja menanggapinya dan berkata, “Silakan, Ibu katakan keinginanmu, aku tidak akan menolaknya.”
(21) Kata perempuan itu: "Biarlah Abisag, gadis Sunem itu, diberikan kepada kakakmu Adonia menjadi isterinya."
(21) Batsyeba menjawab, "Izinkanlah Adonia, abangmu itu mengawini Abisag."
(21) Jadi, Batsyeba mengatakan, “Izinkanlah Abisag, gadis Sunem itu menikah dengan kakakmu Adonia.”
(22) Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: "Mengapa engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua, dan di pihaknya ada imam Abyatar dan Yoab, anak Zeruya?"
(22) "Mengapa Ibu meminta hal itu kepada saya?" tanya Salomo. "Itu sama saja dengan meminta supaya saya memberikan tahta kerajaan ini kepadanya. Bukankah dia abang saya? Lagi pula Imam Abyatar dan Yoab memihak dia!"
(22) Raja Salomo menjawab, “Apa sebabnya Ibu hanya meminta Abisag gadis itu untuk menikah dengan Adonia? Mengapa Ibu tidak minta sekaligus dia menjadi raja? Bagaimanapun juga dia adalah kakakku dan Imam Abyatar dan Yoab berada di pihaknya.”
(23) Lalu bersumpahlah raja Salomo demi TUHAN: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari pada itu, jika Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini!
(23) Setelah berkata begitu bersumpahlah Salomo demi TUHAN, "Biarlah saya terkena kutukan TUHAN, kalau saya tidak menghukum mati Adonia karena permintaannya itu!
(23) Kemudian Salomo berjanji dengan TUHAN, katanya, “Aku berjanji bahwa aku akan membuat Adonia membayar untuk itu. Dan harganya sebesar nyawanya.
(24) Oleh sebab itu, demi TUHAN yang hidup, yang menegakkan aku dan mendudukkan aku di atas takhta Daud, ayahku, dan yang membuat bagiku suatu keluarga seperti yang dijanjikan-Nya: pada hari ini juga Adonia harus dibunuh."
(24) TUHAN telah mengukuhkan kedudukan saya pada tahta ayah saya, Daud. TUHAN telah menepati janji-Nya dan telah memberikan kerajaan ini kepada saya dan keturunan saya. Saya bersumpah demi TUHAN yang hidup bahwa Adonia akan mati hari ini juga!"
(24) Dan sekarang, demi TUHAN yang hidup, yang sudah mendudukkan aku di atas takhta ayahku Daud dengan teguh dan mendirikan bagiku suatu keturunan sesuai dengan janji-Nya, maka pada hari ini juga Adonia harus dibunuh.”
(25) Lalu raja Salomo menyerahkan hal itu kepada Benaya bin Yoyada; orang ini memancung dia sehingga mati.
(25) Maka Raja Salomo memberi perintah kepada Benaya, lalu Benaya pergi membunuh Adonia.
(25) Raja Salomo memberikan perintah kepada Benaya, dan Benaya keluar lalu membunuh Adonia.
(26) Dan kepada imam Abyatar raja berkata: "Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau, oleh karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku, dan oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala sengsara yang diderita ayahku."
(26) Kemudian berkatalah Raja Salomo kepada Imam Abyatar, "Pergilah ke kampung halamanmu di Anatot. Kau patut dihukum mati, tapi hari ini aku tak akan membunuhmu, karena ketika kau masih bersama ayahku, kau ikut merasakan segala penderitaannya. Dan kau juga yang mengurus Peti Perjanjian TUHAN."
(26) Kemudian Raja Salomo berkata kepada Imam Abyatar, “Aku seharusnya membunuhmu, tetapi aku membiarkan engkau kembali ke rumahmu ke Anatot. Aku tidak membunuhmu sekarang sebab engkau telah membantu mengangkat Kotak Kudus Tuhan ALLAH, ketika berjalan bersama ayahku Daud. Dan aku tahu bahwa engkau turut merasakan masa-masa derita bersama ayahku.”
(27) Lalu Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN. Dengan demikian Salomo memenuhi firman TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.
(27) Lalu Salomo memecat Abyatar sebagai imam. Dengan perbuatan Salomo itu apa yang telah dikatakan TUHAN di Silo tentang keturunan Imam Eli telah menjadi kenyataan.
(27) Salomo mengatakan kepada Abyatar bahwa dia tidak dapat meneruskan pelayanannya selaku imam TUHAN. Hal itu terjadi sesuai dengan perintah TUHAN. Allah mengatakan hal itu tentang Imam Eli dan keluarganya di Silo.
(28) Ketika kabar itu sampai kepada Yoab--memang Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom--maka larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah.
(28) Yoab mendengar tentang semua yang telah terjadi itu. Ia menjadi takut karena ia memihak kepada Adonia. Tapi, dahulu ia tidak memihak kepada Absalom. Maka ia lari ke Kemah TUHAN dan memegang ujung-ujung mezbah.
(28) Yoab mendengar berita itu dan dia menjadi takut. Ia telah mendukung Adonia, tetapi bukan Absalom. Yoab berlari ke Kemah TUHAN dan memegang tanduk mezbah.
(29) Kemudian diberitahukanlah kepada Salomo, bahwa Yoab sudah lari ke kemah TUHAN, dan telah ada di samping mezbah. Lalu Salomo menyuruh Benaya bin Yoyada: "Pergilah, pancung dia."
(29) Berita ini disampaikan kepada Raja Salomo. Maka raja menyuruh Benaya membunuh Yoab.
(29) Kemudian Raja Salomo mendapat laporan bahwa Yoab telah lari ke Kemah TUHAN dan berada di samping mezbah, lalu raja menyuruh Benaya menemui Yoab dan membunuhnya.
(30) Benaya masuk ke dalam kemah TUHAN serta berkata kepadanya: "Beginilah kata raja: Keluarlah." Jawabnya: "Tidak, sebab di sinilah aku mau mati." Lalu Benaya menyampaikan jawab itu kepada raja, katanya: "Beginilah kata Yoab dan beginilah jawabnya kepadaku."
(30) Benaya pergi ke Kemah TUHAN dan berkata kepada Yoab, "Raja menyuruh engkau keluar dari situ!" "Tidak," jawab Yoab. "Saya mau mati di sini." Benaya kembali dan melaporkan hal itu kepada raja.
(30) Benaya memasuki Kemah TUHAN dan berkata kepada Yoab, “Raja telah memerintahkan ‘Keluar.’” Namun, dia menjawab, “Tidak, aku akan mati di sini.” Benaya pulang dan melaporkan kepada raja yang dikatakan Yoab kepadanya.
(31) Kata raja kepadanya: "Perbuatlah seperti yang dikatakannya; pancunglah dia dan kuburkanlah dia; dengan demikian engkau menjauhkan dari padaku dan dari pada kaumku noda darah yang ditumpahkan Yoab dengan tidak beralasan.
(31) Mendengar itu raja berkata, "Pergilah dan laksanakanlah apa yang dikatakannya itu. Bunuh dia dan kuburkan dia, supaya aku dan seluruh keturunan ayahku tidak bertanggung jawab lagi atas pembunuhan yang dilakukan Yoab terhadap orang yang tidak bersalah.
(31) Kemudian raja memerintahkan Benaya, “Laksanakanlah yang dikatakan Yoab. Bunuhlah dia di tempat itu lalu kuburkan. Dengan demikian aku dan keluargaku akan bebas dari kesalahan Yoab. Dosa itu terjadi karena Yoab membunuh orang yang tidak berdosa.
(32) Dan TUHAN akan menanggungkan darahnya kepadanya sendiri, karena ia telah membunuh dua orang yang lebih benar dan lebih baik dari padanya. Ia membunuh mereka dengan pedang, dengan tidak diketahui ayahku Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima Israel, dan Amasa bin Yeter, panglima Yehuda.
(32) TUHAN akan menghukum dia karena pembunuhan yang telah dilakukannya tanpa setahu ayahku. Abner perwira Israel, dan Amasa perwira Yehuda, kedua-duanya tidak bersalah. Mereka lebih baik daripada Yoab sendiri, tetapi ia membunuh mereka.
(32) Yoab membunuh dua orang yang lebih baik daripadanya. Mereka ialah Abner anak Ner dan Amasa, anak Yeter. Abner adalah panglima tentara Israel, dan Amasa panglima tentara Yehuda. Ayahku Daud tidak tahu pada saat itu bahwa Yoab telah membunuh mereka. Jadi, TUHAN akan menghukum Yoab, karena ia membunuh mereka.
(33) Demikianlah darah mereka akan ditanggungkan kepada Yoab dan keturunannya untuk selama-lamanya, tetapi Daud dan keturunannya dan keluarganya dan takhtanya akan mendapat selamat dari pada TUHAN sampai selama-lamanya."
(33) Hukuman karena kematian kedua perwira itu akan ditanggung oleh Yoab dan keturunannya untuk selama-lamanya. Tetapi seluruh keturunan ayahku yang menjadi raja, selalu akan diberkati TUHAN--mereka akan beruntung."
(33) Ia berdosa atas kematian mereka. Dan keluarganya berdosa selamanya, tetapi TUHAN akan membawa damai untuk Daud, keturunannya, keluarga raja, dan kerajaannya untuk selamanya.”
(34) Maka berangkatlah Benaya bin Yoyada, lalu memancung dan membunuh Yoab, kemudian dia dikuburkan di rumahnya sendiri di padang gurun.
(34) Maka pergilah Benaya ke Kemah TUHAN dan membunuh Yoab di situ. Lalu Yoab dikuburkan di rumahnya di luar kota.
(34) Jadi, Benaya anak Yoyada membunuh Yoab. Yoab dikuburkan dekat rumahnya di padang gurun.
(35) Raja mengangkat Benaya bin Yoyada menggantikan Yoab menjadi kepala tentara; dan raja mengangkat imam Zadok menggantikan Abyatar.
(35) Kemudian raja mengangkat Benaya menjadi panglima angkatan bersenjata menggantikan Yoab, dan Zadok diangkat menjadi imam menggantikan Abyatar.
(35) Salomo mengangkat Benaya anak Yoyada menjadi panglima tentara menggantikan kedudukan Yoab dan Imam Zadok menjadi imam agung baru pengganti Abyatar.
(36) Kemudian raja menyuruh memanggil Simei, dan berkata kepadanya: "Dirikanlah bagimu sebuah rumah di Yerusalem, diamlah di sana, dan janganlah keluar dari sana ke mana-manapun.
(36) Sesudah itu raja memanggil Simei lalu berkata kepadanya, "Buatlah rumah untuk dirimu di Yerusalem ini. Tinggallah di situ dan jangan keluar dari kota.
(36) Kemudian raja memanggil Simei dan berkata kepadanya, “Dirikanlah sebuah rumah bagimu di Yerusalem dan tinggallah di dalamnya, tetapi jangan tinggalkan kota itu.
(37) Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan menyeberangi sungai Kidron, pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri."
(37) Kalau kau berani keluar dan pergi melewati anak Sungai Kidron, kau harus dibunuh; dan kau sendirilah yang menanggung kesalahan itu."
(37) Apabila engkau pergi dan menyeberangi Sungai Kidron, maka engkau akan dibunuh. Dan itu adalah kesalahanmu sendiri.”
(38) Lalu berkatalah Simei kepada raja: "Baiklah demikian! Seperti yang tuanku raja katakan, demikianlah akan dilakukan hambamu ini." Lalu Simei diam di Yerusalem beberapa waktu lamanya.
(38) "Baik, Paduka Yang Mulia," jawab Simei. "Saya akan menuruti perintah Baginda." Maka tinggallah Simei di Yerusalem beberapa waktu lamanya.
(38) Simei menjawab, “Baiklah Rajaku! Aku akan melakukan semua yang Tuan katakan.” Tinggallah Simei di Yerusalem beberapa lama.
(39) Dan sesudah lewat tiga tahun, terjadilah bahwa dua orang hamba Simei lari kepada Akhis bin Maakha, raja Gat, lalu diberitahukan kepada Simei: "Ketahuilah, kedua orang hambamu ada di Gat."
(39) Setelah tiga tahun terjadilah hal berikut ini: Dua orang hamba Simei lari ke Gat, kepada Raja Akhis putra Maakha. Ketika Simei diberitahu tentang hal itu, ia
(39) Tiga tahun kemudian dua orang hambanya melarikan diri kepada Akhis, anak Maakha, raja Gat. Simei mendengar bahwa mereka berada di Gat.
(40) Maka berkemaslah Simei, dipelanainya keledainya, dan pergilah ia ke Gat, kepada Akhis, untuk mencari hambanya itu. Lalu Simei pulang dan membawa mereka dari Gat.
(40) memasang pelana pada keledainya lalu pergi kepada Raja Akhis di Gat untuk mencari kedua hambanya itu. Ia menemukan mereka lalu membawa mereka pulang.
(40) Diambillah pelana dan ditaruh di atas keledainya lalu bersiap pergi ke Gat dengan maksud mencari kedua hambanya itu. Di sana dia bertemu dengan kedua orang yang dicarinya itu dan membawa mereka kembali.
(41) Ketika diberitahukan kepada Salomo, bahwa tadinya Simei pergi dari Yerusalem ke Gat dan sekarang sudah pulang,
(41) Ketika Salomo mendengar apa yang telah dilakukan oleh Simei,
(41) Ada seorang melaporkan kepada Salomo tentang kepergian Simei dari Yerusalem ke Gat dan telah kembali lagi,
(42) maka raja menyuruh memanggil Simei dan berkata kepadanya: "Bukankah aku telah menyuruh engkau bersumpah demi TUHAN dan telah memperingatkan engkau, begini: Ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan pergi ke mana-manapun, pastilah engkau mati dibunuh! Dan engkau telah menjawab: Baiklah demikian, aku akan mentaatinya.
(42) ia menyuruh memanggil Simei lalu berkata, "Aku sudah membuat engkau berjanji demi TUHAN bahwa engkau tidak akan meninggalkan Yerusalem. Dan aku juga sudah memperingatkan engkau bahwa apabila engkau keluar dari Yerusalem, engkau harus mati. Nah, engkau sudah berjanji dan setuju untuk mentaati perintahku itu, bukan?
(42) maka Simei diperintahkan untuk menghadap raja dan berkata kepadanya, “Aku pernah meminta kepadamu bersumpah di hadapan TUHAN dan memperingatkan engkau bahwa engkau akan mati, jika engkau meninggalkan Yerusalem. Pada saat itu engkau menjawab, ‘Perkataanmu itu baik, aku akan mentaatinya.’
(43) Mengapa engkau tidak menepati sumpah demi TUHAN itu dan juga perintah yang kuperintahkan kepadamu?"
(43) Tetapi sekarang mengapa kauingkari janjimu itu dan kaulanggar perintahku?
(43) Mengapa engkau tidak mematuhiku? Mengapa engkau melanggar janjimu terhadap TUHAN?
(44) Kemudian kata raja kepada Simei: "Engkau sendiri tahu dalam hatimu segala kejahatan yang kauperbuat kepada Daud, ayahku, maka TUHAN telah menanggungkan kejahatanmu itu kepadamu sendiri.
(44) Kau tahu betul semua kejahatanmu terhadap ayahku. Untuk itu TUHAN akan menghukummu,
(44) Engkau sendiri tahu tentang semua kejahatan yang telah engkau perbuat terhadap ayahku Daud. Sekarang TUHAN menghukummu atas kesalahanmu.
(45) Tetapi diberkatilah kiranya raja Salomo dan kokohlah takhta Daud di hadapan TUHAN sampai selama-lamanya."
(45) tetapi aku akan diberkati-Nya dan kerajaan ayahku akan dikukuhkan-Nya sampai selama-lamanya."
(45) TUHAN akan memberkati aku, Ia membuat kerajaan Daud tetap untuk selamanya.”
(46) Raja memberi perintah kepada Benaya bin Yoyada, lalu keluarlah Benaya, dipancungnya Simei sehingga mati. Demikianlah kerajaan itu kokoh di tangan Salomo.
(46) Setelah berkata begitu, raja memberi perintah kepada Benaya lalu pergilah Benaya membunuh Simei. Kini Salomo berkuasa penuh di dalam kerajaannya.
(46) Kemudian raja memerintahkan Benaya membunuh Simei, dan dia melakukannya. Kini kerajaan itu berada dalam kekuasaan Salomo.
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
1
- 2 -
345678910111213141516171819202122