www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
2 Raja Raja / 2 Kings / 열왕기하
123456789101112131415161718
- 19 -
202122232425
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
19:1-37 = Yerusalem luput dari tangan Sanherib
(2Taw 32:20-23; Yes 37:1-38)
(1) Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
(1) Pada waktu Raja Hizkia mendengar laporan dari ketiga orang itu, ia merobek pakaiannya dan memakai kain karung tanda sedih, lalu pergi ke Rumah TUHAN.
(1) [Hizkia Berbicara dengan Nabi Yesaya] Ketika Raja Hizkia mendengar pesan mereka, ia merobek pakaiannya menunjukkan bahwa ia sedih. Kemudian dia mengenakan pakaian duka khusus dan pergi ke Bait TUHAN.
(2) Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
(2) Kemudian ia mengutus Elyakim, kepala istana, Sebna sekretaris negara, dan para imam yang sudah tua, untuk menemui Nabi Yesaya anak Amos. Mereka pun memakai kain karung.
(2) Hizkia memerintahkan Elyakim kepala rumah tangga istana raja, Sekretaris Sebna, dan para imam yang tertua untuk menemui Nabi Yesaya anak Amon. Mereka semua memakai kain kabung.
(3) Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
(3) Inilah pesan Hizkia yang mereka sampaikan kepada Yesaya, "Hari ini hari dukacita; kita dihukum dan dihina. Kita seperti wanita yang sudah mau bersalin tetapi kehabisan tenaga.
(3) Mereka berkata kepada Yesaya, “Inilah perkataan Hizkia: Hari ini adalah hari khusus untuk berdukacita dan bersedih. Hari ini hari yang sangat sedih seperti pada saat melahirkan seorang bayi, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
(4) Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar segala perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!"
(4) Raja Asyur telah mengutus seorang perwira tingginya untuk menghina Allah yang hidup. Siapa tahu TUHAN Allahmu telah mendengar penghinaan itu, dan akan menghukum mereka yang mengucapkannya! Karena itu berdoalah kepada Allah untuk orang-orang kita yang masih hidup."
(4) Kepala komandan raja Asyur telah mengutusnya menyampaikan berita buruk tentang Allah yang hidup. Semoga TUHAN Allahmu mendengarkan semuanya itu. Semoga TUHAN Allahmu membuktikan bahwa musuh itu salah! Jadi, doakanlah mereka yang masih hidup.”
(5) Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,
(5) Setelah menerima pesan dari Raja Hizkia itu,
(5) Para pegawai Raja Hizkia pergi kepada Yesaya.
(6) berkatalah Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.
(6) Yesaya menyuruh para utusan itu menyampaikan jawaban ini, "TUHAN berkata, Baginda tidak usah takut mendengar pernyataan hamba-hamba raja Asyur itu bahwa TUHAN tidak dapat melepaskan kita.
(6) Yesaya berkata kepada mereka, “Katakanlah kepada Hizkia tuanmu, ‘TUHAN mengatakan, Jangan takut akan perkataan para komandan itu. Jangan percaya apa yang dikatakan anak-anak dari raja Asyur yang menghina Aku.
(7) Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri."
(7) TUHAN akan membuat raja Asyur memperhatikan suatu kabar angin sehingga ia kembali ke negerinya sendiri, dan di sana ia akan dibunuh."
(7) Aku akan menyuruh roh melawan raja Asyur. Ia akan menerima laporan yang memperingatkannya tentang bahaya supaya ia kembali ke negerinya sendiri. Aku akan memotongnya di negerinya sendiri.’”
(8) Ketika juru minuman agung pulang, didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Libna; sebab sudah didengarnya bahwa raja telah berangkat dari Lakhis.
(8) Perwira Asyur itu mendapat kabar bahwa rajanya telah meninggalkan Lakhis dan sedang berperang melawan kota Libna, tak jauh dari situ. Maka pergilah perwira itu ke sana untuk menemui rajanya itu.
(8) [Pasukan Asyur Meninggalkan Yerusalem] Ketika komandan mendengar bahwa raja Asyur telah meninggalkan Lakhis, ia mendapatkan raja sedang berperang melawan Libna.
(9) Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: "Sesungguhnya, ia telah keluar berperang melawan engkau," maka disuruhnyalah kembali utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:
(9) Raja Asyur telah menerima kabar bahwa pasukan Mesir di bawah pimpinan Tirhaka raja Sudan sedang datang untuk menyerang mereka. Karena itu, raja Asyur mengirim surat kepada Hizkia raja Yehuda.
(9) Sementara itu raja Asyur mendengar kabar yang mengatakan, “Tirhaka raja Etiopia sedang dalam perjalanan untuk menyerang engkau.” Raja Asyur mengirim utusannya lagi kepada Hizkia.
(10) Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
(10) Begini bunyi surat itu, "Jangan tertipu oleh janji Allahmu yang kauandalkan itu bahwa engkau tidak akan jatuh ke dalam tanganku.
(10) Katanya, “Katakan kepada Hizkia raja Yehuda hal ini, ‘Jangan dibodoh-bodohi oleh dewa yang kaupercayai bila ia mengatakan: Yerusalem tidak akan dikalahkan raja Asyur.
(11) Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?
(11) Engkau sudah mendengar bahwa setiap negeri yang diserang raja-raja Asyur, dihancurkan sama sekali. Jangan menyangka engkau bisa luput!
(11) Engkau sudah mendengar yang telah dilakukan oleh raja-raja Asyur kepada semua negeri yang lain. Kami membinasakan mereka. Apakah engkau akan selamat? Tidak!
(12) Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?
(12) Pada waktu leluhurku menghancurkan kota Gozan, Haran, dan Rezef, serta membunuh orang Eden yang tinggal di Telasar, tidak satu pun dari dewa-dewa mereka dapat menyelamatkan mereka.
(12) Apakah dewa-dewa dari bangsa-bangsa menyelamatkan umatnya? Tidak, nenek moyangku membinasakan mereka semua. Mereka membinasakan Gozan, Haran, Rezef, dan orang Eden yang tinggal di Tel-Asar.
(13) Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad, raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?"
(13) Di manakah raja-raja kota Hamat, Arpad, Sefarwaim, Hena, dan Iwa?"
(13) Di manakah Raja Hamat? Raja Arpad? Raja Sefarwaim? Raja Hena dan Iwa?’”
(14) Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
(14) Hizkia menerima surat itu dari para utusan, lalu ia membacanya. Kemudian ia pergi ke Rumah TUHAN, dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN,
(14) [Hizkia Berdoa kepada Tuhan] Hizkia menerima surat dari utusan lalu membacanya. Kemudian dia mendaki bukit ke Bait TUHAN dan meletakkan surat itu terbuka di hadapan TUHAN.
(15) Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
(15) lalu berdoa, katanya, "TUHAN, Allah Israel, yang bersemayam di atas kerub, Engkau satu-satunya Allah yang menguasai segala kerajaan di muka bumi. Engkaulah yang menciptakan langit dan bumi.
(15) Hizkia berdoa kepada TUHAN, katanya, “Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau duduk selaku Raja di atas malaikat kerub. Engkau sajalah Allah atas segala kerajaan di atas bumi. Engkaulah Pencipta langit dan bumi.
(16) Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.
(16) TUHAN, perhatikanlah kiranya apa yang sedang terjadi dengan kami. Dengarlah semua penghinaan Sanherib terhadap Engkau, Allah yang hidup!
(16) TUHAN, dengarkanlah aku. TUHAN, bukalah mata-Mu dan lihatlah pesan itu. Dengarlah kata-kata Sanherib yang dikirimnya untuk menghina Allah yang hidup.
(17) Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri mereka
(17) Kami semua tahu, TUHAN, bahwa raja-raja Asyur telah membinasakan banyak bangsa dan menghancurkan negeri-negeri mereka.
(17) Benar, ya TUHAN. Raja-raja Asyur telah membinasakan semua bangsa itu.
(18) dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.
(18) Dewa-dewa mereka juga dibakar dan dihancurkan, sebab dewa-dewa itu sama sekali tidak berkuasa. Mereka hanya patung dari kayu dan batu buatan manusia.
(18) Dan dewa-dewa mereka telah dibuang ke dalam api karena allah-allah itu bukan Allah sejati, melainkan hanya kayu dan batu, yang dibuat manusia. Itulah sebabnya, raja-raja Asyur tidak dapat membinasakannya.
(19) Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN."
(19) Ya TUHAN, Allah kami, lepaskanlah kami dari orang-orang Asyur itu, supaya segala bangsa di dunia tahu bahwa hanya Engkau satu-satunya Allah."
(19) Engkaulah TUHAN Allah kami, selamatkanlah kami dari raja Asyur. Semua kerajaan yang lain akan tahu bahwa Engkaulah TUHAN, satu-satunya Allah.”
(20) Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar.
(20) Kemudian Yesaya mengirim pesan kepada Raja Hizkia bahwa sebagai jawaban atas doa raja,
(20) [Allah Menjawab Hizkia] Kemudian Yesaya anak Amos mengirim pesan kepada Hizkia, katanya, “TUHAN Allah Israel mengatakan: Engkau berdoa kepada-Ku tentang pesan yang datang dari Sanherib raja Asyur. Aku telah mendengarkan engkau.
(21) Inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.
(21) TUHAN berkata, "Kota Yerusalem menertawakan dan memperolok-olok engkau, Sanherib.
(21) Inilah pesan TUHAN tentang Sanherib: ‘Anak perawan Putri Sion tidak menganggap engkau penting. Dia mengejek engkau. Ia telah menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu dan menertawaimu di balik punggungmu.
(22) Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat? Terhadap siapakah engkau menyaringkan suaramu, dan memandang dengan sombong? Terhadap Yang Mahakudus Allah Israel!
(22) Tahukah engkau siapa yang kaucaci maki dan kauhina itu? Aku, Allah Israel, Allah yang suci! Sombong sekali sikapmu terhadap-Ku.
(22) Siapakah yang engkau cela dan hina? Melawan siapakah perkataanmu? Engkau telah melawan Yang Mahakudus Israel. Engkau bertindak seakan-akan engkau lebih baik daripada-Nya.
(23) Dengan perantaraan utusan-utusanmu engkau telah mencela Tuhan, dan engkau telah berkata: Dengan banyaknya keretaku aku naik ke tempat-tempat tinggi di pegunungan, ke tempat yang paling jauh di gunung Libanon; aku telah menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi besar, pohon-pohon sanobarnya yang terpilih; aku telah masuk ke tempat permalaman yang paling ujung, ke hutan pohon-pohonannya yang lebat.
(23) Engkau mengirim utusan untuk membual bahwa dengan banyaknya kereta perangmu engkau telah menaklukkan gunung-gunung tertinggi di Libanon. Engkau menyombongkan bahwa engkau menebang pohon-pohon cemaranya yang paling tinggi dan paling indah serta menerobosi hutan-hutannya yang paling lebat.
(23) Engkau menyuruh utusanmu untuk menghina Tuhanku. Engkau mengatakan, “Aku telah datang dengan kereta yang banyak ke gunung-gunung yang tinggi, jauh di Libanon. Aku telah menebang pohon-pohon cedar yang tertinggi dan pohon-pohon cemara yang terbaik di Libanon. Aku telah mencapai gunung tertinggi, sampai ke hutannya yang terlebat.
(24) Aku ini telah menggali air dan telah minum air asing, dan aku telah mengeringkan dengan telapak kakiku segala sungai di Mesir.
(24) Engkau juga membanggakan bahwa engkau menggali sumur dan minum air di negeri-negeri asing, dan bahwa para prajuritmu menginjak-injak Sungai Nil sampai kering.
(24) Aku menggali sumur-sumur dan minum air. Aku mengeringkan sungai-sungai Mesir dan menginjak-injak negeri itu.”
(25) Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah menentukannya dari jauh hari, dan telah merancangnya pada zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu.
(25) Belum pernahkah engkau mendengar bahwa semuanya itu sudah Kurencanakan sejak dahulu? Dan sekarang Aku melaksanakannya. Akulah yang memberi kepadamu kuasa untuk menghancurkan kota-kota berbenteng menjadi puing-puing.
(25) Apakah engkau tidak mendengar bahwa Aku telah merencanakan jauh sebelumnya, sejak zaman dahulu Aku telah merancangnya, dan sekarang Aku telah melaksanakannya? Aku telah membiarkan kamu merusak kota yang kuat dan mengubahnya menjadi tumpukan batu.
(26) Sedang penduduknya yang tak berdaya menjadi terkejut dan malu; mereka menjadi seperti tumbuh-tumbuhan di padang dan seperti rumput hijau, seperti rumput di atas sotoh, atau gandum yang layu sebelum ia masak.
(26) Orang-orang yang tinggal di sana tidak berdaya; mereka terkejut dan ketakutan. Mereka seperti rumput di padang atau rumput yang tumbuh di atap rumah, yang mengering kalau ditiup angin timur yang panas.
(26) Orang di kota tidak mempunyai kuasa. Mereka takut dan malu. Mereka akan dipotong seperti rumput dan tanaman di ladang. Mereka seperti tumbuhan di atas atap rumah, mati sebelum cukup tingginya.
(27) Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk jika keluar atau masuk, atau jika engkau mengamuk terhadap Aku.
(27) Tetapi Aku tahu segalanya tentang dirimu. Aku tahu apa yang kaulakukan dan ke mana engkau pergi.
(27) Aku tahu semua tentang peperanganmu. Aku tahu kapan engkau istirahat, kapan engkau pergi ke luar berperang, dan kapan engkau kembali. Aku juga tahu kapan engkau mengamuk terhadap Aku.
(28) Oleh karena engkau telah mengamuk terhadap Aku, dan kata-kata keangkuhanmu telah naik sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan menaruh kelikir-Ku pada hidungmu dan kekang-Ku pada bibirmu, dan Aku akan memulangkan engkau melalui jalan, dari mana engkau datang.
(28) Aku tahu bahwa engkau marah sekali kepada-Ku, dan Aku sudah mendengar tentang kesombonganmu itu. Sekarang Kupasang kait pada hidungmu dan kekang pada mulutmu, supaya engkau Kutarik pulang lewat jalan yang kaulalui ketika datang."
(28) Ya, engkau mengamuk terhadap Aku. Aku mendengar penghinaanmu yang sombong itu. Aku akan memasang kait-Ku pada hidungmu dan kekang-Ku dalam mulutmu. Kemudian Aku memutarmu dan membawamu ke jalan dari mana engkau datang.’”
(29) Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya.
(29) Yesaya mengirim juga pesan ini kepada Hizkia, "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu. Tahun ini dan tahun depan orang akan makan gandum yang tumbuh sendiri. Tetapi setelah itu mereka dapat menanam gandum dan anggur serta menikmati hasilnya.
(29) [Pesan Tuhan kepada Hizkia] TUHAN berkata, “Sekarang Hizkia, Aku akan memberikan kepadamu tanda bahwa perkataan ini benar. Engkau tidak dapat menabur benih tahun ini, jadi tahun depan engkau makan gandum yang tumbuh liar dari tanaman sebelumnya. Namun, pada tahun ketiga engkau memakan gandum dari benih yang kautanam. Engkau akan menuai buah dan mempunyai banyak makanan. Engkau akan menanam anggur dan memakan buahnya. Engkau akan menanami kebun anggur dan makan buah anggur dari dalamnya.
(30) Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas.
(30) Orang Yehuda yang masih hidup akan makmur seperti tanaman yang dalam sekali akarnya dan menghasilkan buah.
(30) Orang yang melarikan diri dari keluarga Yehuda dan selamat seperti tanaman yang dalam akarnya di tanah dan menghasilkan buah di atas tanah.
(31) Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
(31) Di Yerusalem dan di atas Gunung Sion akan ada orang-orang yang selamat, karena TUHAN sudah menentukan bahwa hal itu akan terjadi.
(31) Oleh sebab itu, beberapa orang akan datang keluar dari Yerusalem. Di sana ada yang masih hidup datang dari Gunung Sion. Kasih setia TUHAN Yang Mahakuasa akan melakukannya.”
(32) Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya.
(32) Inilah yang dikatakan TUHAN tentang raja Asyur: 'Ia tidak akan memasuki Yerusalem atau menembakkan panah ke arah kota itu. Prajurit-prajurit yang berperisai tak ada yang akan mendekati kota itu, dan di sekelilingnya tidak akan dibangun tanggul pengepungan.
(32) TUHAN mengatakan tentang raja Asyur, “Ia tidak akan memasuki kota itu. Ia tidak menembakkan panah ke kota itu. Ia tidak membawa perisainya melawan kota itu. Ia tidak membuat bukit tanah menyerang kota bertembok itu.
(33) Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN.
(33) Raja Asyur akan pulang lewat jalan yang dilaluinya ketika datang, tanpa memasuki kota itu. Aku, TUHAN, telah berbicara.
(33) Ia kembali ke jalan dari mana ia datang, ia tidak masuk ke kota itu.” TUHAN mengatakan itu.
(34) Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
(34) Kota Yerusalem akan Kubela dan Kulindungi demi kehormatan-Ku sendiri dan demi perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud.'"
(34) “Aku akan melindungi dan menyelamatkan kota itu. Aku melakukan itu untuk diri-Ku sendiri dan untuk Daud, hamba-Ku.”
(35) Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
(35) Malam itu juga Malaikat TUHAN datang ke perkemahan orang Asyur, dan membunuh 185.000 orang prajurit. Keesokan harinya pagi-pagi mayat-mayat mereka bertebaran.
(35) [Pasukan Asyur Binasa] Pada malam itu, keluarlah malaikat TUHAN dan membunuh 185.000 orang di dalam perkemahan Asyur. Ketika besok paginya orang bangun, mereka melihat semua mayat.
(36) Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.
(36) Maka mundurlah Sanherib raja Asyur dan pulang ke Niniwe.
(36) Sanherib raja Asyur berangkat dan pulang ke Niniwe tempat tinggalnya.
(37) Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
(37) Pada suatu hari, ketika ia sedang beribadat di dalam kuil Dewa Nisrokh, ia dibunuh dengan pedang oleh Adramelekh dan Sarezer, putra-putranya. Sesudah itu mereka lari ke negeri Ararat. Maka Esarhadon, putranya yang lain, menjadi raja menggantikan dia.
(37) Pada suatu hari Sanherib berada di dalam bait Nisrokh, allahnya, menyembahnya. Anak-anaknya Adramelekh dan Sarezer membunuhnya dengan pedang lalu melarikan diri ke Ararat. Esarhadon anak Sanherib menjadi raja.
2 Raja Raja / 2 Kings / 열왕기하
123456789101112131415161718
- 19 -
202122232425