www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Ester / Esther / 에스더
- 1 -
2345678910
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
1:1-22 = Ratu Wasti dibuang
(1) Pada zaman Ahasyweros--dialah Ahasyweros yang merajai seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke Etiopia--,
(1) Di Susan, ibukota Persia, Ahasyweros memerintah sebagai raja. Kerajaannya terdiri dari 127 provinsi, mulai dari India sampai ke Sudan.
(1) [Ratu Wasti tidak Patuh kepada Raja] Inilah peristiwa pada zaman Ahasyweros menjadi raja. Ahasyweros memerintah atas 127 propinsi mulai dari India sampai ke Etiopia.
(2) pada zaman itu, ketika raja Ahasyweros bersemayam di atas takhta kerajaannya di dalam benteng Susan,
(2) (1:1)
(2) Ahasyweros memerintah dari takhtanya di ibu kota Susan.
(3) pada tahun yang ketiga dalam pemerintahannya, diadakanlah oleh baginda perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya; tentara Persia dan Media, kaum bangsawan dan pembesar daerah hadir di hadapan baginda.
(3) Pada tahun ketiga pemerintahannya, Raja Ahasyweros mengadakan pesta besar untuk semua pembesar dan pegawainya. Para panglima Persia dan Media hadir juga pada pesta itu, begitu juga para gubernur dan para pejabat tinggi provinsi.
(3) Pada tahun ketiga pemerintahannya, ia membuat pesta bagi para pembesar dan pemimpin. Para panglima dan petinggi dari seluruh Persia dan Media turut hadir.
(4) Di samping itu baginda memamerkan kekayaan kemuliaan kerajaannya dan keindahan kebesarannya yang bersemarak, berhari-hari lamanya, sampai seratus delapan puluh hari.
(4) Enam bulan lamanya raja memamerkan kekayaan istananya dan kemegahan serta keagungan kerajaannya.
(4) Pesta itu berlangsung selama 180 hari. Selama pesta berlangsung, raja memamerkan kekayaan kerajaannya. Ia juga menunjukkan kepada setiap orang keindahan dan kemuliaan istananya.
(5) Setelah genap hari-hari itu, maka raja mengadakan perjamuan lagi tujuh hari lamanya bagi seluruh rakyatnya yang terdapat di dalam benteng Susan, dari pada orang besar sampai kepada orang kecil, bertempat di pelataran yang ada di taman istana kerajaan.
(5) Setelah itu raja mengadakan pesta lagi untuk seluruh rakyat di Susan, baik kaya maupun miskin. Pesta itu berlangsung seminggu penuh dan diadakan di taman istana raja.
(5) Sesudah pesta ini selesai, raja juga mengadakan pesta yang berlangsung satu minggu di taman istana raja. Semua orang yang tinggal di ibu kota Susan diundang, baik orang besar maupun orang biasa.
(6) Di situ tirai-mirai dari pada kain lenan, mori halus dan kain ungu tua, yang terikat dengan tali lenan halus dan ungu muda bergantung pada tombol-tombol perak di tiang-tiang marmar putih, sedang katil emas dan perak ditempatkan di atas lantai pualam, marmar putih, gewang dan pelinggam.
(6) Halaman istana dihias dengan gorden dari kain lenan berwarna biru dan putih, diikat dengan tali lenan halus dan disangkutkan pada gelang-gelang perak yang terpasang di tiang-tiang pualam. Di bawahnya ditempatkan dipan-dipan emas dan perak di atas lantai yang berhiaskan pualam putih, hablur merah, kulit mutiara yang berkilap dan batu pirus biru.
(6) Taman istana dihias dengan tirai lenan berwarna putih biru yang diikat dengan tali lenan putih dan bahan-bahan berwarna ungu, dikaitkan dengan gelang-gelang perak yang digantungkan pada tiang-tiang marmer. Di atas lantai diletakkan sofa dari emas dan perak. Mereka memasang di atas batu mosaik itu pualam, marmer merah, dan batu berharga lainnya.
(7) Minuman dihidangkan dalam piala emas yang beraneka warna, dan anggurnya ialah anggur minuman raja yang berlimpah-limpah, sebagaimana layak bagi raja.
(7) Raja menyediakan anggur berlimpah-limpah yang dihidangkan dalam piala-piala emas beraneka ragam.
(7) Anggur disajikan dalam mangkuk emas. Dan setiap mangkuk berbeda satu sama lain. Raja menyediakan banyak anggur karena ia sangat murah hati.
(8) Adapun aturan minum ialah: tiada dengan paksa; karena beginilah disyaratkan raja kepada semua bentara dalam, supaya mereka berbuat menurut keinginan tiap-tiap orang.
(8) Para tamu tidak dibatasi anggurnya atau dipaksa minum. Raja telah memberi perintah kepada para pelayan istana, supaya setiap tamu dilayani menurut keinginannya masing-masing.
(8) Raja telah memerintahkan para hambanya supaya melayani setiap tamu, agar mereka puas dan mendapat sesuai dengan keinginannya.
(9) Juga Wasti, sang ratu, mengadakan perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja Ahasyweros.
(9) Sementara itu Wasti, permaisuri raja, juga mengadakan pesta untuk para wanita di dalam istana.
(9) Ratu Wasti juga menyelenggarakan pesta bagi perempuan di istana raja.
(10) Pada hari yang ketujuh, ketika raja riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh sida-sida yang bertugas di hadapan raja Ahasyweros,
(10) Pada hari yang ketujuh, raja minum-minum sampai merasa gembira sekali. Sebab itu ia memanggil ketujuh pejabat khusus yang menjadi pelayan pribadinya; mereka adalah Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas.
(10) Pada hari ketujuh pesta itu, Raja Ahasyweros sangat gembira sebab banyak minum anggur. Dia berbicara kepada ketujuh pegawainya yang melayaninya. Mereka ialah: Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar, dan Karkas. Ia memerintahkan supaya membawa Ratu Wasti kepadanya menghadap raja dengan memakai mahkota kerajaan. Raja ingin memamerkan kecantikannya di depan para pembesar dan pemimpin. Ratu Wasti sangat cantik.
(11) supaya mereka membawa Wasti, sang ratu, dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu sangat elok rupanya.
(11) Ia menyuruh mereka membawa ke hadapannya Ratu Wasti dengan mahkota kerajaan di atas kepalanya. Ratu cantik sekali, dan raja hendak memamerkan kecantikannya kepada para pembesar dan semua tamunya.
(11) (1:10)
(12) Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya.
(12) Tetapi ketika para pelayan itu menyampaikan perintah raja kepada Ratu Wasti, ratu tidak mau datang, sehingga raja marah sekali.
(12) Ketika pegawai menyampaikan perintah raja kepada Ratu Wasti, ia tidak mau datang. Kemudian raja sangat marah.
(13) Maka bertanyalah raja kepada orang-orang arif bijaksana, orang-orang yang mengetahui kebiasaan zaman--karena demikianlah biasanya masalah-masalah raja dikemukakan kepada para ahli undang-undang dan hukum;
(13) Raja mempunyai kebiasaan untuk minta pendapat para ahli mengenai persoalan hukum dan adat. Sebab itu dipanggilnya para penasihatnya yang mengetahui apa yang harus dilakukan dalam perkara semacam itu.
(13) Sudah menjadi kebiasaan bagi raja untuk bertanya kepada penasihat tentang undang-undang dan hukuman. Jadi, raja berbicara dengan orang yang berhikmat yang mengerti akan hukum. Mereka sangat dekat kepada raja. Mereka ialah: Karsena, Setar, Admata, Tarsis, Meres, Marsena, dan Memukan. Merekalah ketujuh pembesar yang istimewa di Persia dan Media. Mereka mendapat kehormatan untuk melihat raja. Mereka orang yang tertinggi di kerajaan.
(14) adapun yang terdekat kepada baginda ialah Karsena, Setar, Admata, Tarsis, Meres, Marsena dan Memukan, ketujuh pembesar Persia dan Media, yang boleh memandang wajah raja dan yang mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam kerajaan--,tanya raja:
(14) Para penasihat yang paling sering dipanggil raja ialah: Karsena, Setar, Admata, Tarsis, Meres, Marsena dan Memukan. Mereka adalah pejabat-pejabat Persia dan Media yang mempunyai kedudukan tertinggi di kerajaan.
(14) (1:13)
(15) Apakah yang harus diperbuat atas ratu Wasti menurut undang-undang, karena tidak dilakukannya titah raja Ahasyweros yang disampaikan oleh sida-sida?
(15) Kata raja kepada ketujuh orang itu, "Aku telah mengutus pelayan-pelayanku kepada Ratu Wasti untuk menyuruh dia datang kepadaku. Tetapi ia tidak mau. Menurut hukum, tindakan apa yang harus kita ambil terhadap dia?"
(15) Raja bertanya kepada mereka, “Menurut hukum tindakan apa yang harus diambil terhadap Ratu Wasti? Dia tidak patuh pada perintah raja yang disampaikan oleh pegawai kepadanya.”
(16) Maka sembah Memukan di hadapan raja dan para pembesar itu: "Wasti, sang ratu, bukan bersalah kepada raja saja, melainkan juga kepada semua pembesar dan segala bangsa yang di dalam segala daerah raja Ahasyweros.
(16) Maka kata Memukan kepada raja dan para pembesar, "Dengan perbuatan itu, bukan Baginda saja yang telah dihina oleh Ratu Wasti, melainkan semua pegawai Baginda, bahkan setiap orang laki-laki di kerajaan ini!
(16) Kemudian Memukan menjawab raja dan para pembesar lainnya turut mendengarnya, “Ratu Wasti telah bersalah. Ia bersalah terhadap raja dan juga terhadap semua pejabat dan semua orang yang ada di propinsi Raja Ahasyweros.
(17) Karena kelakuan sang ratu itu akan merata kepada semua perempuan, sehingga mereka tidak menghiraukan suaminya, apabila diceritakan orang: Raja Ahasyweros menitahkan, supaya Wasti, sang ratu, dibawa menghadap kepadanya, tetapi ia tidak mau datang.
(17) Sebab perbuatan ratu itu akan diketahui oleh semua wanita, dan mereka akan meremehkan suaminya masing-masing. Mereka akan berkata bahwa Baginda telah memerintahkan Ratu Wasti untuk menghadap, tetapi sang ratu tidak mau datang.
(17) Aku mengatakan itu sebab semua perempuan lainnya akan mendengar yang dikatakannya. Dan kemudian mereka tidak patuh terhadap suami mereka. Mereka akan berkata kepada suaminya, ‘Raja Ahasyweros meminta Ratu Wasti untuk menghadap, tetapi ia tidak mau datang.’
(18) Pada hari ini juga isteri para pembesar raja di Persia dan Media yang mendengar tentang kelakuan sang ratu akan berbicara tentang hal itu kepada suaminya, sehingga berlarut-larutlah penghinaan dan kegusaran.
(18) Jadi, bilamana istri-istri para pembesar di Persia dan Media mendengar hal itu, pasti mereka akan segera memberitahukannya kepada suami mereka masing-masing. Akibatnya ialah, istri akan melawan perintah suaminya dan suami akan memarahi istrinya.
(18) Hari ini para istri pejabat Persia dan Media telah mendengar yang dibuat oleh ratu. Dan mereka terpengaruh oleh perbuatannya. Mereka akan melakukan hal yang sama kepada para pejabat raja. Dan akan terjadi banyak penghinaan dan kemarahan.
(19) Jikalau baik pada pemandangan raja, hendaklah dikeluarkan suatu titah kerajaan dari hadapan baginda dan dituliskan di dalam undang-undang Persia dan Media, sehingga tidak dapat dicabut kembali, bahwa Wasti dilarang menghadap raja Ahasyweros, dan bahwa raja akan mengaruniakan kedudukannya sebagai ratu kepada orang lain yang lebih baik dari padanya.
(19) Oleh sebab itu, kami mohon supaya Baginda mengambil keputusan bahwa Ratu Wasti tidak boleh lagi menghadap Baginda. Keputusan itu harus dijadikan undang-undang Persia dan Media, supaya tak mungkin dicabut kembali. Setelah itu, berikanlah kedudukan Ratu Wasti kepada wanita lain yang lebih baik dari dia.
(19) Jadi, jika ini berkenan pada raja, ada satu usul: Biarlah raja mengeluarkan suatu perintah dan perintah itu dimasukkan ke dalam undang-undang Persia dan Media. Undang-undang itu tidak dapat diubah. Perintah raja ialah bahwa Wasti dilarang menghadap raja. Dan juga raja menyerahkan kedudukan ratu kepada perempuan lain yang lebih baik daripada dia.
(20) Bila keputusan yang diambil raja kedengaran di seluruh kerajaannya--alangkah besarnya kerajaan itu! --,maka semua perempuan akan memberi hormat kepada suami mereka, dari pada orang besar sampai kepada orang kecil."
(20) Bilamana keputusan Baginda itu telah tersebar di seluruh kerajaan yang luas ini, setiap istri akan menghormati suaminya, baik kaya maupun miskin."
(20) Kemudian apabila perintah raja diumumkan di seluruh kerajaan yang besar itu, setiap istri akan menghormati suaminya, apakah suami itu orang besar atau orang biasa.”
(21) Usul itu dipandang baik oleh raja serta para pembesar, jadi bertindaklah raja sesuai dengan usul Memukan itu.
(21) Usul Memukan itu disetujui oleh raja dan para pembesar, maka raja segera melaksanakannya.
(21) Raja dan para pejabatnya senang atas nasihat itu, jadi raja menjalankan usul Memukan.
(22) Dikirimkanlah oleh baginda surat-surat ke segenap daerah kerajaan, tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan tiap-tiap bangsa menurut bahasanya, bunyinya: "Setiap laki-laki harus menjadi kepala dalam rumah tangganya dan berbicara menurut bahasa bangsanya."
(22) Ia mengirim surat perintah kepada semua provinsi kerajaan, dalam bahasa dan tulisan provinsi itu masing-masing. Perintah itu berbunyi bahwa di dalam setiap rumah tangga, suamilah yang harus menjadi kepala, dan yang patut mengambil segala keputusan.
(22) Ia mengirim surat kepada semua daerah dalam kerajaannya. Ia mengirimnya ke setiap propinsi dalam bahasanya masing-masing. Ia mengirimkannya kepada setiap bangsa dalam bahasanya sendiri. Surat itu mengumumkan dalam bahasa masing-masing bahwa semua suami harus menjadi kepala dalam keluarganya sendiri.
Ester / Esther / 에스더
- 1 -
2345678910