Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
18:1-21 = Pendapat Bildad, bahwa orang fasik pasti akan binasa |
(1) Maka Bildad, orang Suah, menjawab: | (1) Maka jawab Bildad, "Hai Ayub, kapankah kau habis bicara? Diamlah, dan dengarkanlah kini kami mau berkata-kata. | (1) [Bildad Menjawab Ayub] Kemudian Bildad dari Suah menjawab, |
(2) Bilakah engkau habis bicara? Sadarilah, baru kami akan bicara. | (2) (18:1) | (2) “Kapan engkau akan berhenti bicara? Sadarlah, biarlah kami mengatakan sesuatu. |
(3) Mengapa kami dianggap binatang? Mengapa kami bodoh dalam pandanganmu? | (3) Mengapa kauanggap kami dungu, dan kausamakan kami dengan lembu? | (3) Mengapa engkau pikir kami bodoh seperti lembu bisu? |
(4) Engkau yang menerkam dirimu sendiri dalam kemarahan, demi kepentinganmukah bumi harus menjadi sunyi, dan gunung batu bergeser dari tempatnya? | (4) Kemarahanmu hanya menyakiti dirimu. Haruskah untuk kepentinganmu bumi kehilangan penduduknya, dan gunung-gunung dipindahkan dari tempatnya? | (4) Amarahmu hanya menyiksa dirimu sendiri. Apakah engkau pikir dunia ini hanya diciptakan untukmu sendiri? Apakah engkau pikir Allah harus memindahkan gunung hanya untuk memuaskan engkau? |
(5) Bagaimanapun juga terang orang fasik tentu padam, dan nyala apinya tidak tetap bersinar. | (5) Pelita orang jahat pasti dipadamkan; apinya tak akan pernah lagi dinyalakan. | (5) Ya, terang orang jahat akan padam. Apinya berhenti menyala. |
(6) Terang di dalam kemahnya menjadi gelap, dan pelita di atasnya padam. | (6) Terang dalam kemahnya menjadi pudar; pelita penerangnya tidak lagi bersinar. | (6) Terang dalam rumahnya menjadi gelap. Lampu yang dekat padanya akan padam. |
(7) Langkahnya yang kuat terhambat, dan pertimbangannya sendiri menjatuhkan dia. | (7) Langkahnya yang mantap menjadi terhuyung-huyung; rancangannya sendiri menyebabkan ia tersandung. | (7) Langkahnya tidak kuat dan cepat, ia berjalan lambat dan lemah. Rencana buruknya membuatnya jatuh. |
(8) Karena kakinya sendiri menyangkutkan dia dalam jaring, dan di atas tutup pelubang ia berjalan. | (8) Ia berjalan ke dalam jaring, maka tersangkutlah kakinya. | (8) Kakinya sendiri membawanya ke dalam jerat. Ia berjalan ke dalam jerat dan terjerat. |
(9) Tumitnya tertangkap oleh jebak, dan ia tertahan oleh jerat. | (9) Tumitnya terjerat oleh perangkap, sehingga tertangkaplah ia. | (9) Jerat menangkap tumitnya dan mencengkramnya dengan kuat. |
(10) Tali tersembunyi baginya dalam tanah, perangkap terpasang baginya pada jalan yang dilaluinya. | (10) Di tanah, tersembunyi tali jerat; di jalan, terpasang jebak dan pikat. | (10) Tali dalam tanah menjeratnya. Jerat menunggunya di jalannya. |
(11) Kedahsyatan mengejutkan dia di mana-mana, dan mengejarnya di mana juga ia melangkah. | (11) Orang jahat dikejutkan oleh kengerian dari segala arah; ketakutan mengikutinya langkah demi langkah. | (11) Pengacau menunggunya di sekelilingnya. Ketakutan mengikuti setiap langkahnya. |
(12) Bencana mengidamkan dia, kebinasaan bersiap-siap menantikan dia jatuh. | (12) Dahulu ia kuat, kini ia merana; bencana menemaninya di mana-mana. | (12) Kesusahan yang buruk menginginkannya. Keruntuhan dan bencana telah sedia baginya bila ia jatuh. |
(13) Kulit tubuhnya dimakan penyakit, bahkan anggota tubuhnya dimakan oleh penyakit parah. | (13) Kulitnya dimakan penyakit parah; lengan dan kakinya busuk bernanah. | (13) Penyakit memakan kulitnya. Anak sulung kematian memakan lengan dan kakinya. |
(14) Ia diseret dari kemahnya, tempat ia merasa aman, dan dibawa kepada raja kedahsyatan. | (14) Ia direnggut dari kemahnya, tempat ia merasa aman, lalu diseret untuk menghadap kematian. | (14) Orang jahat dibawa dari rumah perlindungannya sendiri. Ia dibawa kepada raja kedahsyatan. |
(15) Dalam kemahnya tinggal apa yang tidak ada sangkut pautnya dengan dia, di atas tempat kediamannya ditaburkan belerang. | (15) Kini siapa saja boleh tinggal dalam kemahnya, dan di situ ditaburkan belerang, pembasmi penyakitnya. | (15) Ia berada di rumahnya yang baru tanpa sesuatu. Belerang ditaburkan di atas ladangnya yang baru. |
(16) Di bawah keringlah akar-akarnya, dan di atas layulah rantingnya. | (16) Akar-akarnya gersang dan berkerut; ranting-rantingnya kering dan kisut. | (16) Akarnya di bawah kering, dan cabang-cabangnya di atas mati. |
(17) Ingatan kepadanya lenyap dari bumi, namanya tidak lagi disebut di lorong-lorong. | (17) Ia tak dikenal lagi di dalam maupun di luar kota; tak ada seorang pun yang masih ingat namanya. | (17) Orang di bumi tidak mengingatnya. Namanya dilupakan. |
(18) Ia diusir dari tempat terang ke dalam kegelapan, dan ia dienyahkan dari dunia. | (18) Dari terang ia diusir ke dalam kegelapan; dari dunia orang hidup ia dienyahkan. | (18) Orang mendorongnya dari terang ke dalam gelap. Mereka mengejarnya keluar dari dunia ini. |
(19) Ia tidak akan mempunyai anak atau cucu cicit di antara bangsanya, dan tak seorangpun yang tinggal hidup di tempat kediamannya. | (19) Anak dan keturunan ia tak punya; di kampung halamannya seorang pun tak tersisa. | (19) Ia tidak mempunyai anak atau cucu. Tidak ada dari keluarganya yang tinggal hidup. |
(20) Atas hari ajalnya orang-orang di Barat akan tercengang, dan orang-orang di Timur akan dihinggapi ketakutan. | (20) Mendengar nasibnya penduduk di barat terkejut, sedang penduduk di timur gemetar karena takut. | (20) Orang di barat terkejut bila mereka mendengar yang terjadi padanya. Orang di timur kaku dengan ketakutan. |
(21) Sungguh, demikianlah tempat kediaman orang yang curang, begitulah tempat tinggal orang yang tidak mengenal Allah." | (21) Begitulah nasib orang durhaka, mereka yang tidak mengindahkan Allah." | (21) Hal itu sungguh-sungguh terjadi terhadap rumah orang jahat. Hal itu terjadi kepada siapa saja yang tidak peduli kepada Allah.” |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|