Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
21:1-34 = Pendapat Ayub, bahwa kemujuran orang fasik kelihatannya tahan lama |
(1) Tetapi Ayub menjawab: | (1) Ayub menjawab, "Dengarkan apa yang akan kukatakan; hanya itu yang kuminta sebagai penghiburan. | (1) [Ayub Menjawab] Kemudian Ayub menjawab, |
(2) Dengarkanlah baik-baik perkataanku dan biarlah itu menjadi penghiburanmu. | (2) (21:1) | (2) “Dengarkan apa yang kukatakan. Biarlah itu penghiburanmu terhadap aku. |
(3) Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara; sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek. | (3) Izinkanlah aku ganti bicara, setelah itu boleh lagi kamu menghina! | (3) Sabarlah selama aku bicara. Kemudian setelah aku selesai berbicara, kamu dapat mengejek aku. |
(4) Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati? | (4) Bukan dengan manusia aku bertengkar, jadi tak mengapalah jika aku kurang sabar. | (4) Keluhanku bukan terhadap orang. Ada alasan yang tepat mengapa aku tidak sabar. |
(5) Berpalinglah kepadaku, maka kamu akan tercengang, dan menutup mulutmu dengan tangan! | (5) Pandanglah aku, maka kamu akan tercengang, kamu terpaku dan mulutmu bungkam. | (5) Lihatlah aku dan tercenganglah. Taruhlah tanganmu ke atas mulutmu dan tataplah aku dengan gemetar. |
(6) Kalau aku memikirkannya, aku menjadi takut, dan gemetarlah tubuhku. | (6) Jika kupikirkan keadaanku ini gemetarlah aku karena ngeri. | (6) Bila aku berpikir tentang yang terjadi kepadaku, aku takut dan tubuhku gemetar. |
(7) Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat? | (7) Mengapa orang jahat diberi umur panjang oleh Allah, dan harta mereka terus bertambah? | (7) Mengapa orang jahat lama hidup? Mengapa mereka berumur panjang dan berhasil? |
(8) Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka. | (8) Mereka hidup cukup lama sehingga melihat anak cucu mereka menjadi dewasa. | (8) Orang jahat melihat anaknya hidup bersama mereka. Orang jahat hidup melihat cucu-cucunya. |
(9) Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka. | (9) Rumah tangga mereka aman sentosa; Allah tidak mendatangkan bencana atas mereka. | (9) Rumah mereka aman dan mereka tidak takut. Allah tidak memakai tongkat menghukum orang jahat. |
(10) Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal, lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran. | (10) Ternak mereka berkembang biak, dan tanpa kesulitan, beranak. | (10) Sapi jantannya tidak pernah gagal mencari pasangannya. Lembunya mempunyai anak yang sehat. |
(11) Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba, anak-anak mereka melompat-lompat. | (11) Anak-anak orang jahat berlompatan dengan gembira, seperti domba muda yang bersukaria. | (11) Orang jahat menyuruh anaknya keluar bermain seperti anak domba. Anak-anak mereka menari-nari. |
(12) Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi, dan bersukaria menurut lagu seruling. | (12) Diiringi bunyi rebana, seruling dan kecapi, mereka ramai bernyanyi dan menari-nari. | (12) Mereka bernyanyi dan menari dengan diiringi bunyi harpa dan suling. |
(13) Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati. | (13) Hari-harinya dihabiskan dalam kebahagiaan, dan mereka meninggal penuh kedamaian. | (13) Orang jahat senang atas keberhasilannya selama hidupnya. Kemudian mereka mati dan pergi ke kuburnya tanpa penderitaan. |
(14) Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu. | (14) Padahal mereka telah berkata kepada Allah, "Jauhilah kami dan pergilah! Kami tak peduli dan tak ingin mengerti maksud dan kehendak-Mu bagi hidup kami." | (14) Orang jahat mengatakan kepada Allah, ‘Tinggalkan kami sendirian! Kami tidak peduli apa yang Engkau mau kami lakukan.’ |
(15) Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya? | (15) Pikir mereka, "Melayani Allah tak ada gunanya, dan berdoa kepada-Nya tiada manfaatnya. | (15) Dan orang jahat mengatakan, ‘Siapa Allah Yang Mahakuasa? Kami tidak perlu melayani-Nya. Tidak akan menolong untuk berdoa kepada-Nya.’ |
(16) Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku. | (16) Bukankah karena kekuatan kita saja, tercapailah segala maksud dan tujuan kita?" Akan tetapi aku sama sekali tidak setuju dengan jalan pikiran dan pendapat begitu. | (16) Benar, orang jahat tidak membuat keberhasilannya sendiri. Aku tidak dapat mengikuti nasihatnya. |
(17) Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya! | (17) Pernahkah pelita orang jahat dipadamkan, dan mereka ditimpa bencana dan kemalangan? Pernahkah Allah marah kepada mereka, sehingga mereka dihukum-Nya? | (17) Berapa sering Allah memadamkan terang orang jahat? Berapa sering kesusahan datang kepada orang jahat? Kapan Allah marah kepada mereka dan menghukumnya? |
(18) Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai. | (18) Pernahkah mereka seperti jerami dan debu yang ditiup oleh badai dan oleh angin lalu? | (18) Apakah Allah mengembuskan orang jahat seperti angin mengembuskan jerami, seperti angin kuat mengembuskan sekam gandum? |
(19) Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar; | (19) Kamu berkata, "Anak dihukum Allah karena dosa ayahnya." Tapi kataku: Orang berdosa itulah yang harus dihukum Allah, agar mereka sadar bahwa karena dosa mereka, maka Allah mengirimkan hukuman-Nya. | (19) Engkau mengatakan, ‘Allah menghukum anak atas dosa ayahnya.’ Tidak! Biarlah Allah menghukum orang jahat itu sendiri, jadi mereka akan tahu apa yang telah dilakukannya. |
(20) sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya, dan ia sendiri minum dari murka Yang Mahakuasa! | (20) Biarlah orang berdosa menanggung dosanya sendiri, biarlah dirasakannya murka Allah Yang Mahatinggi. | (20) Biarlah dilihatnya hukumannya sendiri. Biarlah dirasakannya murka Allah Yang Mahakuasa. |
(21) Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati, bila telah habis jumlah bulannya? | (21) Jika manusia habis masanya di dunia, masih pedulikah ia entah keluarganya bahagia? | (21) Bila hidup mereka habis dan mereka mati, mereka tidak akan peduli atas keluarga yang ditinggalkannya. |
(22) Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan, kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi? | (22) Dapatkah manusia mengajar Allah, sedangkan Allah sendiri yang menghakimi makhluk di surga? | (22) Tidak ada orang yang dapat mengajarkan pengetahuan kepada Allah. Allah bahkan menghakimi orang di tempat-tempat tinggi. |
(23) Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa; | (23) Ada orang yang sehat selama hidupnya; ia meninggal dengan puas dan lega. Matinya tenang dengan rasa bahagia, sedang tubuhnya masih penuh tenaga. | (23) Orang mati setelah hidupnya penuh dan berhasil. Ia hidup dengan aman dan tenang. |
(24) pinggangnya gemuk oleh lemak, dan sumsum tulang-tulangnya masih segar. | (24) (21:23) | (24) Tubuhnya diurus dengan baik dan tulang-tulangnya masih kuat. |
(25) Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan. | (25) Tapi ada pula yang mati penuh kepahitan, tanpa pernah mengenyam kebahagiaan. | (25) Orang lain mati setelah hidupnya menderita dengan jiwa yang pedih. Ia tidak pernah merasakan senang atas sesuatu yang baik. |
(26) Tetapi sama-sama mereka terbaring di dalam debu, dan berenga-berenga berkeriapan di atas mereka. | (26) Namun di kuburan, mereka sama-sama terbaring; dikerumuni oleh ulat dan cacing. | (26) Pada akhirnya, kedua-duanya akan berbaring bersama-sama dalam tanah. Cacing menindih mereka berdua. |
(27) Sesungguhnya, aku mengetahui pikiranmu, dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku. | (27) Memang aku tahu apa yang kamu pikirkan dan segala kejahatan yang kamu rancangkan. | (27) Aku tahu yang kamu pikirkan dan aku tahu kamu mau menyiksa aku. |
(28) Katamu: Di mana rumah penguasa? Di mana kemah tempat kediaman orang-orang fasik? | (28) Tanyamu, "Di mana rumah penguasa yang melakukan perbuatan durhaka?" | (28) Kamu mungkin mengatakan, ‘Tunjukkan kepadaku rumah seorang yang baik. Sekarang tunjukkan kepadaku di mana tinggal orang jahat.’ |
(29) Belum pernahkah kamu bertanya-tanya kepada orang-orang yang lewat di jalan? Dapatkah kamu menyangkal petunjuk-petunjuk mereka, | (29) Belumkah kamu menanyai orang yang banyak bepergian? Tidak percayakah kamu berita yang mereka laporkan? | (29) Pasti kamu telah berbicara dengan pengembara. Pasti kamu menerima ceritanya. |
(30) bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan, dan diselamatkan pada hari murka Allah? | (30) Kata mereka, "Pada hari Allah memberi hukuman, para penjahat akan diselamatkan." | (30) Orang jahat diselamatkan bila bencana datang. Mereka selamat bila Allah menunjukkan murka-Nya. |
(31) Siapa yang akan langsung menggugat kelakuannya, dan mengganjar perbuatannya? | (31) Tak ada yang menggugat kelakuannya; tak ada yang membalas kejahatannya. | (31) Tidak ada yang mengkritik orang jahat di hadapannya atas kelakuannya. Tidak ada yang menghukumnya atas kejahatan yang dilakukannya. |
(32) Dialah yang dibawa ke kuburan, dan jiratnya dirawat orang. | (32) Ia dibawa ke kuburan, dan dimasukkan ke dalam liang lahat; makamnya dijaga dan dirawat. | (32) Bila mereka dibawa ke kuburan, mereka mempunyai seseorang yang menjaga kuburannya. |
(33) Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah; setiap orang mengikuti dia, dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya. | (33) Ribuan orang berjalan mengiringi jenazahnya; dengan lembut tanah pun menimbuninya. | (33) Bahkan tanah di lembah pun senang terhadap mereka. Dan ribuan orang mengantarkannya ke kuburannya. |
(34) Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku! Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!" | (34) Jadi, penghiburanmu itu kosong dan segala jawabanmu bohong!" | (34) Jadi, kamu tidak dapat menghibur aku dengan kata-katamu yang kosong. Jawabanmu tidak mengandung kebenaran sama sekali.” |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|