Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
29:1-25 = Kemuliaan yang dahulu dan kesengsaraan yang sekarang |
(1) Maka Ayub melanjutkan uraiannya: | (1) Ayub melanjutkan uraiannya, katanya, | (1) [Ayub Melanjutkan Pembicaraannya] Ayub melanjutkan pembicaraannya, |
(2) Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku, | (2) "Kiranya hidupku dapat lagi seperti dahulu, waktu Allah melindungi aku. | (2) “Semoga hidupku dapat seperti beberapa bulan yang lalu, ketika Allah memandang aku dan memelihara aku. |
(3) ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap; | (3) Aku selalu diberi-Nya pertolongan, diterangi-Nya waktu berjalan dalam kegelapan. | (3) Terang Allah bersinar di atasku, jadi aku dapat berjalan melalui yang gelap. |
(4) seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku; | (4) Itulah hari-hari kejayaanku, ketika keakraban Allah menaungi rumahku. | (4) Semoga pada hari-hariku aku berhasil, ketika aku bersenang-senang dengan penyertaan dan berkat Allah di dalam rumahku. |
(5) ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku, dan anak-anakku ada di sekelilingku; | (5) Waktu itu, Yang Mahakuasa masih mendampingi aku, dan anak-anakku ada di sekelilingku. | (5) Allah Yang Mahakuasa masih bersama aku, dan anak-anakku semua ada di sekelilingku. |
(6) ketika langkah-langkahku bermandikan dadih, dan gunung batu mengalirkan sungai minyak di dekatku. | (6) Ternakku menghasilkan banyak sekali susu. Banyak minyak dihasilkan oleh pohon-pohon zaitunku, meskipun ditanam di tanah berbatu. | (6) Hidup ini sangat baik sehingga aku membasuh kakiku dalam susu, dan mempunyai banyak minyak yang baik. |
(7) Apabila aku keluar ke pintu gerbang kota, dan menyediakan tempat dudukku di tengah-tengah lapangan, | (7) Jika para tua-tua kota duduk bersama, dan kuambil tempatku di antara mereka, | (7) Itulah hari-hariku ketika aku pergi ke gerbang kota dan duduk bersama tua-tua di tempat pertemuan umum. |
(8) maka ketika aku kelihatan, mundurlah orang-orang muda dan bangkitlah orang-orang yang sudah lanjut umurnya, lalu tinggal berdiri; | (8) minggirlah orang-orang muda, segera setelah aku dilihat mereka. Juga orang-orang tua bangkit dengan khidmat; untuk memberi hormat. | (8) Ketika orang yang muda melihat aku datang, mereka mundur dari jalanku. Dan orang yang tua berdiri menunjukkan bahwa mereka menghormati aku. |
(9) para pembesar berhenti bicara, dan menutup mulut mereka dengan tangan; | (9) Bahkan para pembesar berhenti berkata-kata, | (9) Pemimpin umat berhenti bicara dan menutup mulutnya dengan tangannya. |
(10) suara para pemuka membisu, dan lidah mereka melekat pada langit-langitnya; | (10) dan orang penting pun tidak berbicara. | (10) Bahkan pemimpin yang terpenting pun berdiam diri, seakan-akan lidahnya melekat pada langit-langit mulutnya. |
(11) apabila telinga mendengar tentang aku, maka aku disebut berbahagia; dan apabila mata melihat, maka aku dipuji. | (11) Siapa pun kagum jika mendengar tentang aku; siapa yang melihat aku, memuji jasaku. | (11) Orang mendengarkan aku telah mengatakan yang baik tentang aku. Orang yang melihat yang telah kulakukan memuji aku, |
(12) Karena aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta tolong, juga anak piatu yang tidak ada penolongnya; | (12) Sebab, kutolong orang miskin yang minta bantuan; kusokong yatim piatu yang tak punya penunjang. | (12) karena aku menolong orang miskin, bila mereka berseru. Aku telah menolong anak yatim piatu yang tidak ada orang yang memeliharanya. |
(13) aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang janda kubuat bersukaria; | (13) Aku dipuji oleh orang yang sangat kesusahan, kutolong para janda sehingga mereka tentram. | (13) Orang yang mau mati memohon kepada Allah untuk memberkati aku. Pertolonganku membawa kegembiraan bagi janda yang membutuhkan pertolongan. |
(14) aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban; | (14) Tindakanku jujur tanpa cela; kutegakkan keadilan senantiasa. | (14) Hidup yang benar adalah pakaianku. Kejujuran seperti pakaian dan serban. |
(15) aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh; | (15) Bagi orang buta, aku menjadi mata; bagi orang lumpuh, aku adalah kakinya. | (15) Aku adalah seperti mata bagi orang buta, seperti kaki bagi orang pincang. |
(16) aku menjadi bapa bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak kukenal, kuselidiki. | (16) Bagi orang miskin, aku menjadi ayah; bagi orang asing, aku menjadi pembela. | (16) Aku seperti bapa bagi orang miskin. Aku menolong orang bahkan yang tidak kukenal, memenangkan perkaranya di pengadilan. |
(17) Geraham orang curang kuremuk, dan merebut mangsanya dari giginya. | (17) Tapi kuasa orang kejam, kupatahkan, dan kurban mereka kuselamatkan. | (17) Aku menghentikan orang jahat memakai kuasanya dan menyelamatkan orang yang tidak berdosa dari mereka. |
(18) Pikirku: Bersama-sama dengan sarangku aku akan binasa, dan memperbanyak hari-hariku seperti burung feniks. | (18) Harapanku ialah mencapai umur yang tinggi, dan mati dengan tenang di rumahku sendiri. | (18) Aku selalu berpikir bahwa hidupku lama, dan menjadi tua dengan keluargaku di sekelilingku. |
(19) Akarku mencapai air, dan embun bermalam di atas ranting-rantingku. | (19) Aku seperti pohon yang subur tumbuhnya, akarnya cukup air dan embun membasahi dahannya. | (19) Aku pikir aku selalu dapat berhasil seperti tanaman yang sehat dengan akar yang banyak airnya dan cabangnya basah kena embun. |
(20) Kemuliaanku selalu baru padaku, dan busurku kuat kembali di tanganku. | (20) Aku selalu dipuji semua orang, dan tak pernah kekuatanku berkurang. | (20) Aku pikir setiap hari yang baru cerah dan penuh dengan kemungkinan baru. |
(21) Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka mendengarkan nasihatku. | (21) Orang-orang diam, jika aku memberi nasihat; segala perkataanku mereka dengarkan dengan cermat. | (21) Dahulu orang mendengarkan aku. Mereka diam ketika mereka menantikan nasihat dari aku. |
(22) Sehabis bicaraku tiada seorangpun angkat bicara lagi, dan perkataanku menetes ke atas mereka. | (22) Sehabis aku bicara, tak ada lagi yang perlu ditambahkan; perkataan meresap seperti tetesan air hujan. | (22) Setelah aku selesai berbicara, tidak ada lagi yang ditambahkan untuk itu. Perkataanku menetes ke dalam telinga mereka dengan mulus. |
(23) Orang menantikan aku seperti menantikan hujan, dan menadahkan mulutnya seperti menadah hujan pada akhir musim. | (23) Semua orang menyambut kata-kataku dengan gembira, seperti petani menyambut hujan di musim bunga. | (23) Orang menantikan aku berbicara seperti menantikan hujan. Mereka minum dari perkataanku seakan-akan seperti hujan pada musim semi. |
(24) Aku tersenyum kepada mereka, ketika mereka putus asa, dan seri mukaku tidak dapat disuramkan mereka. | (24) Kutersenyum kepada mereka ketika mereka putus asa; air mukaku yang bahagia menambah semangat mereka. | (24) Aku tertawa terhadap mereka, dan mereka tidak percaya akan hal itu. Senyumku membuat mereka merasa lebih baik. |
(25) Aku menentukan jalan mereka dan duduk sebagai pemimpin; aku bersemayam seperti raja di tengah-tengah rakyat, seperti seorang yang menghibur mereka yang berkabung." | (25) Akulah yang memegang pimpinan, dan mengambil segala keputusan. Kupimpin mereka seperti raja di tengah pasukannya, dan kuhibur mereka dalam kesedihannya. | (25) Akulah pemimpin mereka dan membuat keputusan tentang masa depannya. Aku seperti raja di antara pasukannya, menghibur mereka yang sedih. |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|