Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
3:1-26 = Keluh kesah Ayub |
(1) Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya. | (1) Kemudian Ayub mulai berbicara dan mengutuki hari kelahirannya, katanya, | (1) [Ayub Mengutuk Hari Kelahirannya] Kemudian Ayub buka mulut dan mengutuk hari kelahirannya. |
(2) Maka berbicaralah Ayub: | (2) "Ya Allah, kutukilah hari kelahiranku, dan malam aku mulai dikandung ibuku! | (2) Ia berkata, |
(3) Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku dan malam yang mengatakan: Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan. | (3) (3:2) | (3) “Aku ingin hari kelahiranku hilang selamanya. Aku ingin malam itu mereka tidak pernah mengatakan, ‘Ia seorang anak laki-laki!’ |
(4) Biarlah hari itu menjadi kegelapan, janganlah kiranya Allah yang di atas menghiraukannya, dan janganlah cahaya terang menyinarinya. | (4) Ya Allah, jadikanlah hari itu gelap, hapuskan dari ingatan-Mu hingga lenyap; janganlah Engkau biarkan pula cahaya cerah menyinarinya. | (4) Aku ingin hari itu tetap gelap. Aku ingin Allah melupakan hari itu. Aku ingin terang tidak bersinar pada hari itu. |
(5) Biarlah kegelapan dan kekelaman menuntut hari itu, awan-gemawan menudunginya, dan gerhana matahari mengejutkannya. | (5) Jadikanlah hari itu hitam kelam, gelap gulita, kabur dan suram; liputilah dengan awan dan mega, tudungilah dari sinar sang surya. | (5) Aku ingin hari itu tetap gelap segelap maut, ditutupi oleh awan yang tergelap. |
(6) Malam itu--biarlah dia dicekam oleh kegelapan; janganlah ia bersukaria pada hari-hari dalam setahun; janganlah ia termasuk bilangan bulan-bulan. | (6) Hendaknya malam itu dihilangkan dari hitungan tahun dan bulan; jangan lagi dikenang, jangan pula dibilang. | (6) Aku ingin kegelapan menjauhkan malam itu, dikeluarkan dari kalender dan tidak termasuk dalam bulan apa pun. |
(7) Ya, biarlah pada malam itu tidak ada yang melahirkan, dan tidak terdengar suara kegirangan. | (7) Biarlah malam itu penuh kegelapan tiada kemesraan, tiada kegembiraan. | (7) Aku ingin malam itu tidak menghasilkan sesuatu, dan tidak terdengar suara gembira pada malam itu. |
(8) Biarlah ia disumpahi oleh para pengutuk hari, oleh mereka yang pandai membangkitkan marah Lewiatan. | (8) Hai orang perdukunan dan pengendali Lewiatan, timpalah hari itu dengan sumpah dan kutukan; | (8) Beberapa ahli sihir selalu ingin membangunkan raksasa laut. Jadi, biarlah mereka mengatakan kutukannya dan mengutuk hari kelahiranku. |
(9) Biarlah bintang-bintang senja menjadi gelap; biarlah ia menantikan terang yang tak kunjung datang, janganlah ia melihat merekahnya fajar, | (9) jangan sampai bintang kejora bersinar, jangan biarkan sinar fajar memancar! Biarlah malam itu percuma menunggu datangnya hari dan harapan yang baru. | (9) Biarlah bintang senja menjadi gelap. Biarlah malam menunggu pagi yang tidak pernah datang. Aku ingin malam tidak pernah melihat cahaya matahari. |
(10) karena tidak ditutupnya pintu kandungan ibuku, dan tidak disembunyikannya kesusahan dari mataku. | (10) Terkutuklah malam celaka ketika aku dilahirkan bunda, dan dibiarkan menanggung sengsara. | (10) Aku ingin malam itu menghentikan aku dilahirkan, dan menghentikan aku melihat kesusahan ini. |
(11) Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? | (11) Mengapa aku tidak mati dalam rahim ibu, atau putus nyawa pada saat kelahiranku? | (11) Mengapa aku tidak mati ketika aku dilahirkan? Mengapa aku tidak mati pada waktu kelahiranku? |
(12) Mengapa pangkuan menerima aku; mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu? | (12) Mengapa aku dipeluk ibuku dan dipangkunya, serta disusuinya pada buah dadanya? | (12) Mengapa ibuku memegang aku pada lututnya? Mengapa susunya menyusui aku? |
(13) Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang; aku tertidur dan mendapat istirahat | (13) Sekiranya pada saat itu aku berpulang, maka aku tidur dan mengaso dengan tenang, | (13) Sekiranya aku telah mati ketika aku lahir, aku berada dalam damai sekarang. Aku ingin tidur dan beristirahat |
(14) bersama-sama raja-raja dan penasihat-penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya, | (14) seperti para raja dan penguasa dahulu kala, yang membangun kembali istana zaman purba. | (14) bersama raja-raja dan penasihatnya yang membangun istana yang sekarang telah hancur. |
(15) atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak. | (15) Aku tertidur seperti putra raja, yang mengisi rumahnya dengan perak kencana. | (15) Aku ingin dikubur bersama pemerintah yang mengisi kuburannya dengan emas dan perak. |
(16) Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang? | (16) Mengapa aku tidak lahir tanpa nyawa supaya tidurku lelap dan terlena? | (16) Mengapa aku tidak menjadi anak yang mati pada hari kelahirannya dan dikuburkan dalam tanah? Aku ingin sekiranya aku dikubur seperti bayi yang tidak pernah melihat terang hari. |
(17) Di sanalah orang fasik berhenti menimbulkan huru-hara, di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat. | (17) Di sana, di dalam kuburan, penjahat tidak melakukan kejahatan, dan buruh yang habis tenaga dapat melepaskan lelahnya. | (17) Orang jahat berhenti membuat kesusahan dan yang lelah dapat beristirahat. |
(18) Dan para tawanan bersama-sama menjadi tenang, mereka tidak lagi mendengar suara pengerah. | (18) Juga tawanan merasa lega, bebas dari hardik para penjaga. | (18) Bahkan para tawanan bebas dalam kuburan; mereka tidak mendengar penjaganya berteriak kepada mereka. |
(19) Di sana orang kecil dan orang besar sama, dan budak bebas dari pada tuannya. | (19) Di sana semua orang sama: yang tenar dan yang tidak ternama. Dan para budak bebas akhirnya. | (19) Semua orang ada dalam kuburan — orang penting dan yang tidak berapa penting, bahkan hamba dibebaskan dari tuannya. |
(20) Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah, dan hidup kepada yang pedih hati; | (20) Mengapa manusia dibiarkan terus hidup sengsara? Mengapa terang diberi kepada yang duka? | (20) Mengapa harus orang yang menderita terus hidup? Mengapa diberikan hidup kepada orang yang jiwanya pahit? |
(21) yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba, yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta terpendam; | (21) Mereka lebih suka kuburan daripada harta, menanti maut, tapi tak kunjung tiba. | (21) Orang seperti itu ingin mati, tetapi kematian tidak datang. Mereka mencari kematian lebih daripada mencari harta tersembunyi. |
(22) yang bersukaria dan bersorak-sorai dan senang, bila mereka menemukan kubur; | (22) Kebahagiaan baru dapat dirasakan bila mereka mati dan dikuburkan. | (22) Mereka seandainya senang mendapatkan kuburannya. Mereka gembira menemukan kuburnya. |
(23) kepada orang laki-laki yang jalannya tersembunyi, yang dikepung Allah? | (23) Masa depan mereka diselubungi oleh Allah, mereka dikepung olehnya dari segala arah. | (23) Allah memegang masa depannya dalam rahasia dan membangun tembok sekeliling mereka untuk melindunginya. |
(24) Karena ganti rotiku adalah keluh kesahku, dan keluhanku tercurah seperti air. | (24) Gantinya makan aku mengeluh, tiada hentinya aku mengaduh. | (24) Ketika tiba waktunya makan, aku hanya mengeluh dengan sedih bukan dengan sukacita. Keluhanku mengalir seperti air. |
(25) Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. | (25) Segala yang kucemaskan, menimpa aku, segala yang kutakuti, melanda aku. | (25) Aku takut bahwa sesuatu yang mengerikan dapat terjadi padaku. Apa yang paling kutakuti terjadi padaku. |
(26) Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul." | (26) Bagiku tiada ketentraman, aku menderita tanpa kesudahan." | (26) Aku tidak dapat tenang atau beristirahat. Aku sangat bingung untuk beristirahat.” |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|