Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
30:1-31 = Sengsara yang dialami |
(1) Tetapi sekarang aku ditertawakan mereka, yang umurnya lebih muda dari padaku, yang ayah-ayahnya kupandang terlalu hina untuk ditempatkan bersama-sama dengan anjing penjaga kambing dombaku. | (1) Tetapi kini aku diejek oleh orang yang lebih muda. Dahulu ayah mereka kupandang terlalu hina untuk menjaga dombaku bersama anjing gembala. | (1) Sekarang bahkan orang yang lebih muda daripada aku mengejek aku. Mereka yang ayahnya tidak berguna untuk dibuat bersama anjing menjaga dombaku. |
(2) Lagipula, apakah gunanya bagiku kekuatan tangan mereka? Mereka sudah kehabisan tenaga, | (2) Bagiku mereka tidak berguna karena sudah kehabisan tenaga. | (2) Ayah mereka masih terlalu lemah untuk dipakai bagiku. Semua kekuatannya telah hilang. |
(3) mereka merana karena kekurangan dan kelaparan, mengerumit tanah yang kering, belukar di gurun dan padang belantara; | (3) Mereka lapar dan menderita sekali, sehingga makan akar kering di gurun yang sunyi. | (3) Mereka kelaparan dan tidak ada lagi makanannya. Jadi, mereka memakan tanah yang kering dan rusak. |
(4) mereka memetik gelang laut dari antara semak-semak, dan akar pohon arar menjadi makanan mereka. | (4) Mereka mencabut belukar di padang belantara lalu memakan baik daun maupun akarnya. | (4) Mereka mencabut tanaman garam di padang gurun. Mereka memakan akar pohon semak. |
(5) Mereka diusir dari pergaulan hidup, dan orang berteriak-teriak terhadap mereka seperti terhadap pencuri. | (5) Mereka diusir dengan tengking seperti orang mengusir maling. | (5) Mereka diusir dari antara orang-orang yang meneriakkan seakan-akan mereka pencuri. |
(6) Di lembah-lembah yang mengerikan mereka harus diam, di dalam celah-celah tanah dan sela-sela gunung; | (6) Mereka tinggal di dalam gua-gua; lubang-lubang di dinding gunung menjadi rumah mereka. | (6) Mereka harus tinggal di lembah-lembah yang kering, di sela-sela bukit, dan di lubang-lubang tanah. |
(7) di antara semak-semak mereka meraung-raung, mereka berkelompok di bawah jeruju; | (7) Di rimba mereka meraung-raung seperti binatang, berkelompok di bawah semak belukar di hutan. | (7) Mereka meraung-raung di semak-semak dan berdesak-desakan di bawah semak berduri. |
(8) mereka itulah orang-orang bebal yang tak dikenal, yang didepak dari negeri. | (8) Mereka tak bernama dan tak berharga, orang-orang yang sudah dihalau dari negerinya. | (8) Mereka adalah kelompok orang yang tidak berguna tanpa nama, yang dipaksa meninggalkan negerinya. |
(9) Tetapi sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka. | (9) Sekarang mereka datang dan aku ditertawakannya; bagi mereka, aku ini lelucon belaka. | (9) Sekarang anak-anak mereka menyanyikan lagu menghina aku. Namaku menjadi kata yang jelek bagi mereka. |
(10) Mereka mengejikan aku, menjauhkan diri dari padaku, mereka tidak menahan diri meludahi mukaku, | (10) Aku dipandang oleh mereka hina dan keji, bahkan mukaku mereka ludahi. | (10) Orang-orang muda membenci aku, mereka berdiri menjauh dari aku. Mereka bahkan meludahi wajahku! |
(11) karena tali kemahku telah dilepaskan Allah dan aku direndahkan-Nya, dan mereka tidak mengekang diri terhadap aku. | (11) Karena Allah membuat aku lemah tidak berdaya, mereka melampiaskan amukan mereka. | (11) Allah telah mengambil tali dari panahku dan membuat aku lemah, jadi mereka merasa bebas melakukan apa yang ingin dilakukannya. |
(12) Di sebelah kananku muncul gerombolan, dikaitnya kakiku, dan dirintisnya jalan kebinasaan terhadap aku; | (12) Gerombolan itu menyerang aku dari depan, dan kejatuhanku mereka rencanakan. | (12) Mereka menyerang aku dari sebelah kananku. Mereka memukul kakiku dari bawah. Mereka membangun jalan untuk menyerang dan membinasakan aku seperti kota. |
(13) mereka membongkar jalanku dan mengusahakan kejatuhanku; tidak ada yang menghalang-halangi mereka. | (13) Mereka memotong jalanku untuk membinasakan aku; tak seorang pun menghalangi ketika mereka menyerbu. | (13) Mereka menjaga jalan sehingga aku tidak dapat melarikan diri. Mereka berhasil membinasakan aku, tanpa pertolongan dari siapa pun. |
(14) Seperti melalui tembok yang terbelah lebar mereka menyerbu, mereka datang bergelombang di tengah-tengah keruntuhan. | (14) Bagaikan banjir mereka dobrak tembok pertahananku; beramai-ramai mereka datang menindih tubuhku. | (14) Mereka membuat lubang pada tembok dan menyerang melaluinya, dan batu yang pecah jatuh ke atasku. |
(15) Kedahsyatan ditimpakan kepadaku; kemuliaanku diterbangkan seperti oleh angin, dan bahagiaku melayang hilang seperti awan. | (15) Kedahsyatan meliputi diriku; bagaikan hembusan angin, harga diriku berlalu; bagaikan awan lewat, hilanglah kebahagiaanku. | (15) Aku gemetar ketakutan. Mereka mengusir kemuliaanku seperti debu ke dalam angin. Perlindunganku menghilang seperti awan. |
(16) Oleh sebab itu jiwaku hancur dalam diriku; hari-hari kesengsaraan mencekam aku. | (16) Sekarang hampir matilah aku; tak ada keringanan bagi deritaku. | (16) Sekarang hidupku hampir lenyap, dan aku segera mati. Hari penderitaan telah merampas aku. |
(17) Pada waktu malam tulang-tulangku seperti digerogoti, dan rasa nyeri yang menusuk tak kunjung berhenti. | (17) Pada waktu malam semua tulangku nyeri; rasa sakit yang menusuk tak kunjung berhenti. | (17) Semua tulangku sakit pada waktu malam. Rasa sakit tidak pernah berhenti menggerogoti aku. |
(18) Oleh kekerasan yang tak terlawan koyaklah pakaianku dan menggelambir sekelilingku seperti kemeja. | (18) Allah mencengkeram aku pada leher bajuku sehingga pakaianku menggelambir pada tubuhku. | (18) Allah menarik kerah bajuku dan membuat pakaianku berkeping-keping. |
(19) Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan aku sudah menyerupai debu dan abu. | (19) Ke dalam lumpur aku dihempaskan-Nya, aku menjadi seperti sampah saja! | (19) Ia melemparkan aku ke dalam lumpur, dan aku seperti debu dan abu. |
(20) Aku berseru minta tolong kepada-Mu, tetapi Engkau tidak menjawab; aku berdiri menanti, tetapi Engkau tidak menghiraukan aku. | (20) Aku berseru kepada-Mu, ya Allah, Kau tak memberi jawaban; bila aku berdoa, Kau tak memperhatikan. | (20) Ya Allah, aku berseru kepada-Mu minta tolong, tetapi Engkau tidak menjawab. Aku berdiri dan berdoa, tetapi Engkau tidak memperhatikan aku. |
(21) Engkau menjadi kejam terhadap aku, Engkau memusuhi aku dengan kekuatan tangan-Mu. | (21) Engkau berlaku kejam terhadapku, Kautindas aku dengan seluruh kekuatan-Mu. | (21) Engkau kejam kepadaku. Engkau memakai kuasa-Mu menyiksa aku. |
(22) Engkau mengangkat aku ke atas angin, melayangkan aku dan menghancurkan aku di dalam angin ribut. | (22) Engkau membiarkan angin melayangkan aku; dalam angin ribut Kauombang-ambingkan diriku. | (22) Engkau membiarkan angin kuat mengembuskan aku. Engkau melemparkan aku ke dalam badai. |
(23) Ya, aku tahu: Engkau membawa aku kepada maut, ke tempat segala yang hidup dihimpunkan. | (23) Aku tahu, Kaubawa aku kepada alam kematian, tempat semua yang hidup dikumpulkan. | (23) Aku tahu bahwa Engkau membawa aku ke dalam kematianku. Setiap makhluk hidup harus mati. |
(24) Sesungguhnya, masakan orang tidak akan mengulurkan tangannya kepada yang rebah, jikalau ia dalam kecelakaannya tidak ada penolongnya? | (24) Mengapa Kau menyerang orang yang celaka, yang tak dapat berbuat apa pun kecuali mohon iba? | (24) Sudah pasti tidak ada yang menyiksa siapa pun, yang telah hancur dan berseru minta tolong. |
(25) Bukankah aku menangis karena orang yang mengalami hari kesukaran? Bukankah susah hatiku karena orang miskin? | (25) Bukankah aku menangis bersama orang yang kesusahan, dan mengasihani orang yang berkekurangan? | (25) Allah, Engkau mengetahui bahwa aku berseru bagi orang yang berada dalam kesusahan. Engkau tahu bahwa aku menangis, karena orang miskin. |
(26) Tetapi, ketika aku mengharapkan yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka kegelapanlah yang datang. | (26) Aku mengharapkan bahagia dan terang, tapi kesukaran dan kegelapanlah yang datang. | (26) Bila aku mencari yang baik, hal yang buruk datang sebagai gantinya. Bila aku mencari terang, gelap yang datang. |
(27) Batinku bergelora dan tak kunjung diam, hari-hari kesengsaraan telah melanda diriku. | (27) Aku terkoyak oleh duka dan nestapa; hari demi hari makin banyak yang kuderita. | (27) Aku remuk. Penderitaan tidak pernah berhenti, baru saja mulai. |
(28) Dengan sedih, dengan tidak terhibur, aku berkeliaran; aku berdiri di tengah-tengah jemaah sambil berteriak minta tolong. | (28) Di dalam kelam, tanpa cahaya, aku berkeliaran; aku berdiri di muka umum, minta pertolongan. | (28) Aku selalu sedih dan tertekan tanpa pertolongan. Aku berdiri di tengah-tengah persekutuan dan berteriak minta tolong, |
(29) Aku telah menjadi saudara bagi serigala, dan kawan bagi burung unta. | (29) Suaraku sedih penuh iba seperti tangis serigala dan burung unta. | (29) seperti anjing liar dan burung unta di padang gurun. |
(30) Kulitku menjadi hitam dan mengelupas dari tubuhku, tulang-tulangku mengering karena demam; | (30) Kulitku menjadi hitam; tubuhku terbakar oleh demam. | (30) Kulitku terbakar dan terkelupas. Tubuhku panas karena demam. |
(31) permainan kecapiku menjadi ratapan, dan tiupan serulingku menyerupai suara orang menangis." | (31) Dahulu kudengar musik gembira, kini hanya ratapan tangis belaka. | (31) Harpaku berbunyi memainkan nyanyian duka. Sulingku membuat suara seperti tangisan sedih.” |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|