Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
31:1-40 = Sekali lagi Ayub mengaku tidak bersalah |
(1) Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara? | (1) Dengan sumpah aku telah berjanji gadis muda tak akan kupandang dengan berahi. | (1) “Aku membuat perjanjian dengan mataku tidak memandang kepada perempuan muda dengan cara yang membuat aku menginginkannya. |
(2) Karena bagian apakah yang ditentukan Allah dari atas, milik pusaka apakah yang ditetapkan Yang Mahakuasa dari tempat yang tinggi? | (2) Apakah yang dilakukan Allah terhadap kita? Bagaimanakah dibalas-Nya perbuatan manusia? | (2) Apakah yang dilakukan Allah terhadap kita? Bagaimana Allah Yang Mahakuasa membayar kembali kepada orang dari tempat tinggal-Nya yang tinggi di langit? |
(3) Bukankah kebinasaan bagi orang yang curang dan kemalangan bagi yang melakukan kejahatan? | (3) Celaka dan kemalangan pasti Ia datangkan kepada orang yang melakukan kejahatan! | (3) Ia mengirim kesusahan kepada orang jahat dan bencana kepada orang yang melakukan yang salah. |
(4) Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku? | (4) Allah pasti mengetahui segala perbuatanku; dilihat-Nya segala langkahku. | (4) Allah yang tahu apa yang kulakukan, dan melihat setiap langkahku. |
(5) Jikalau aku bergaul dengan dusta, atau kakiku cepat melangkah ke tipu daya, | (5) Aku bersumpah bahwa belum pernah aku bertindak curang; belum pernah pula aku menipu orang. | (5) Aku tidak berdusta terhadap seseorang dan tidak pernah berusaha menipu orang. |
(6) biarlah aku ditimbang di atas neraca yang teliti, maka Allah akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah. | (6) Biarlah Allah menimbang aku di atas neraca yang sah, maka Ia akan tahu bahwa aku tidak bersalah. | (6) Jika Allah memakai timbangan yang benar, Ia tahu bahwa aku benar. |
(7) Jikalau langkahku menyimpang dari jalan, dan hatiku menuruti pandangan mataku, dan noda melekat pada tanganku, | (7) Andaikata aku telah menyimpang dari jalan yang benar, atau hatiku tertarik oleh hal yang cemar, jika tanganku ternoda oleh dosa, | (7) Jika aku pernah tidak berjalan pada jalan yang benar, jika mataku membawa hatiku melakukan yang jahat, atau jika tanganku kotor karena dosa, |
(8) maka biarlah apa yang kutabur, dimakan orang lain, dan biarlah tercabut apa yang tumbuh bagiku. | (8) maka biarlah orang lain makan apa yang kutabur, dan seluruh hasil bumiku hancur. | (8) biarlah orang lain memakan buah yang kutanam. Biarlah tanamanku dicabut sampai ke akar-akarnya. |
(9) Jikalau hatiku tertarik kepada perempuan, dan aku menghadang di pintu sesamaku, | (9) Seandainya pernah aku tertarik kepada istri tetanggaku, dan dengan sembunyi, kuintip dia di balik pintu, | (9) Jika aku menginginkan perempuan lain atau menunggu pada pintu tetanggaku melakukan dosa terhadap istrinya, |
(10) maka biarlah isteriku menggiling bagi orang lain, dan biarlah orang-orang lain meniduri dia. | (10) maka biarlah istriku memasak untuk orang lain; biarlah di ranjang lelaki lain ia berbaring. | (10) maka biarlah istriku memasak makanan orang lain, dan orang lain tidur dengan dia. |
(11) Karena hal itu adalah perbuatan mesum, bahkan kejahatan, yang patut dihukum oleh hakim. | (11) Jika dosa yang keji itu memang kulakukan, aku patut menerima hukuman. | (11) Melakukan hal seperti itu akan memalukan, dosa yang harus dihukum. |
(12) Sesungguhnya, itulah api yang memakan habis, dan menghanguskan seluruh hasilku. | (12) Dosa itu membinasakan seperti api neraka, segala yang kumiliki habis dibakarnya. | (12) Dosa percabulan seperti api yang membakar sampai segala sesuatu binasa. Itu dapat merusak segala sesuatu yang pernah kulakukan. |
(13) Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan, ketika mereka beperkara dengan aku, | (13) Ketika hambaku mengeluh karena haknya kusalahi, kudengarkan dia dan kuperlakukan dengan tulus hati. | (13) Jika aku tidak jujur terhadap hamba-hambaku, ketika mereka menuntut aku, |
(14) apakah dayaku, kalau Allah bangkit berdiri; kalau Ia mengadakan pengusutan, apakah jawabku kepada-Nya? | (14) Jika tidak, bagaimana harus kuhadapi Allahku? Apa jawabku pada waktu Ia datang menghakimi aku? | (14) maka apa yang aku lakukan, bila aku harus menghadap Allah? Apa yang kukatakan bila Ia meminta kepadaku untuk menerangkan yang kulakukan? |
(15) Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim? | (15) Bukankah Allah yang menciptakan aku, menciptakan juga hamba-hambaku itu? | (15) Allah membuat aku dalam kandungan ibuku dan juga membuat hambaku. Allah membentuk kami semua dalam kandungan ibu kami. |
(16) Jikalau aku pernah menolak keinginan orang-orang kecil, menyebabkan mata seorang janda menjadi pudar, | (16) Belum pernah aku tak mau menolong orang yang papa, atau membiarkan para janda hidup berputus asa. | (16) Aku tidak pernah menolak menolong orang miskin. Aku selalu memberikan kepada para janda yang dibutuhkannya. |
(17) atau memakan makananku seorang diri, sedang anak yatim tidak turut memakannya | (17) Belum pernah kubiarkan yatim piatu kelaparan, sedangkan aku sendiri cukup makanan. | (17) Aku tidak pernah puas dengan makananku. Aku selalu memberikan makanan kepada yatim piatu. |
(18) --malah sejak mudanya aku membesarkan dia seperti seorang ayah, dan sejak kandungan ibunya aku membimbing dia--; | (18) Sejak kecil mereka kupelihara; seumur hidupku kubimbing mereka. | (18) Seumur hidupku aku seperti ayah bagi anak yatim piatu, dan aku telah memelihara para janda. |
(19) jikalau aku melihat orang mati karena tidak ada pakaian, atau orang miskin yang tidak mempunyai selimut, | (19) Jika kulihat orang yang berkekurangan, terlalu miskin untuk membeli pakaian, | (19) Bila aku bertemu dengan orang yang menderita, karena mereka tidak mempunyai pakaian, atau orang miskin yang tidak berpakaian, |
(20) dan pinggangnya tidak meminta berkat bagiku, dan tidak dipanaskannya tubuhnya dengan kulit bulu dombaku; | (20) kuhangatkan dia dengan kain wol dari dombaku sendiri, maka ia akan memuji aku dengan segenap hati. | (20) aku selalu memberikan pakaian kepada mereka. Aku menggunakan wol dari dombaku sendiri membuat mereka panas. Dan mereka memberkati aku dengan segenap hatinya. |
(21) jikalau aku mengangkat tanganku melawan anak yatim, karena di pintu gerbang aku melihat ada yang membantu aku, | (21) Sekiranya pernah aku menindas yatim piatu, sebab yakin akan menang perkaraku, | (21) Aku tidak pernah memukul seorang yatim piatu, yang kulihat pada pintu gerbang minta tolong. |
(22) maka biarlah tulang belikatku lepas dari bahuku, dan lenganku dipatahkan dari persendiannya. | (22) maka biarlah patah kedua lenganku sehingga terpisah dari bahuku. | (22) Jika aku pernah melakukan hal itu, lenganku dicabut dari sikuku dan jatuh dari bahuku, |
(23) Karena celaka yang dari pada Allah menakutkan aku, dan aku tidak berdaya terhadap keluhuran-Nya. | (23) Tak akan aku berbuat begitu, sebab hukuman Allah sangat mengecutkan hatiku. | (23) tetapi aku tidak melakukan sesuatu dari yang buruk itu. Aku takut atas hukuman Allah. Keagungan-Nya membuat aku takut. |
(24) Jikalau aku menaruh kepercayaan kepada emas, dan berkata kepada kencana: Engkaulah kepercayaanku; | (24) Tidak pernah aku mengandalkan hartaku, | (24) Aku tidak pernah percaya kepada kekayaanku. Aku tidak pernah berkata kepada emas murni, ‘Engkaulah pengharapanku.’ |
(25) jikalau aku bersukacita, karena kekayaanku besar dan karena tanganku memperoleh harta benda yang berlimpah-limpah; | (25) atau membanggakan kekayaanku. | (25) Aku kaya, tetapi itu tidak membuat aku sombong. Aku memperoleh banyak uang, tetapi itu tidak membuat aku bahagia. |
(26) jikalau aku pernah memandang matahari, ketika ia bersinar, dan bulan, yang beredar dengan indahnya, | (26) Tak pernah kusembah mentari yang bersinar cerah ataupun bulan yang bercahaya indah. | (26) Aku tidak pernah menyembah matahari yang bersinar, atau bulan yang indah. |
(27) sehingga diam-diam hatiku terpikat, dan menyampaikan kecupan tangan kepadanya, | (27) Tak pernah aku terpikat olehnya, atau kukecup tanganku untuk menghormatinya. | (27) Aku tidak pernah bodoh untuk menyembah matahari dan bulan. |
(28) maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum oleh hakim, karena Allah yang di atas telah kuingkari. | (28) Dosa semacam itu patut mendapat hukuman mati; karena Allah Yang Mahakuasa telah diingkari. | (28) Itu juga dosa yang harus dihukum. Jika aku menyembahnya, maka aku tidak setia kepada Allah Yang Mahakuasa. |
(29) Apakah aku bersukacita karena kecelakaan pembenciku, dan bersorak-sorai, bila ia ditimpa malapetaka | (29) Belum pernah aku bersenang karena musuhku menderita, atau bersukacita karena ia mendapat celaka. | (29) Aku tidak pernah bahagia bila musuhku binasa. Aku tidak pernah mengejek musuhku bila hal yang buruk terjadi padanya. |
(30) --aku takkan membiarkan mulutku berbuat dosa, menuntut nyawanya dengan mengucapkan sumpah serapah! -- | (30) Aku tidak berdoa untuk kematian musuhku; tak pernah aku berbuat dosa semacam itu. | (30) Aku tidak pernah membiarkan mulutku berdosa dengan mengutuk musuhku, dan menginginkan mereka mati. |
(31) Jikalau orang-orang di kemahku mengatakan: Siapa yang tidak kenyang dengan lauknya? | (31) Orang-orang yang bekerja padaku tahu, bahwa siapa saja kujamu di rumahku. | (31) Semua orang dalam rumahku tahu bahwa aku selalu memberikan makanan kepada orang asing. |
(32) --malah orang asingpun tidak pernah bermalam di luar, pintuku kubuka bagi musafir! -- | (32) Rumahku terbuka bagi orang yang bepergian; tak pernah kubiarkan mereka bermalam di jalan. | (32) Aku selalu mengundang orang asing ke rumahku, jadi mereka tidak harus tidur di jalan pada waktu malam. |
(33) Jikalau aku menutupi pelanggaranku seperti manusia dengan menyembunyikan kesalahanku dalam hatiku, | (33) Orang lain menyembunyikan dosanya, tetapi aku tak pernah berbuat seperti mereka. | (33) Yang lain berusaha menyembunyikan dosanya, tetapi aku tidak menyembunyikannya. |
(34) karena aku takuti khalayak ramai dan penghinaan kaum keluarga mengagetkan aku, sehingga aku berdiam diri dan tidak keluar dari pintu! | (34) Pendapat umum tidak kutakuti, dan penghinaan orang, aku tak perduli. Tak pernah aku tinggal di rumah atau diam saja, hanya karena takut akan dihina. | (34) Aku tidak pernah takut tentang yang mungkin dikatakan orang atau membuat musuh. Yang menyimpan dosaku secara rahasia dan membuat aku tidak mau pergi ke luar. |
(35) Ah, sekiranya ada yang mendengarkan aku! --Inilah tanda tanganku! Hendaklah Yang Mahakuasa menjawab aku! --Sekiranya ada surat tuduhan yang ditulis lawanku! | (35) Tiadakah orang yang mau mendengarkan kata-kataku? Ku bersumpah bahwa benarlah semuanya itu. Kiranya Yang Mahakuasa menjawab aku. Seandainya tuduhan musuh terhadap aku ditulis semua sehingga terlihat olehku, | (35) Oh, semoga ada orang yang mendengarkan aku. Aku menaruh tanda tanganku atas semua yang kukatakan. Sekarang biarlah Allah Yang Mahakuasa menjawab aku. Biarlah Dia membuat suatu daftar kesalahanku. |
(36) Sungguh, surat itu akan kupikul, dan akan kupakai bagaikan mahkota. | (36) maka dengan bangga akan kupasang pada bahu, dan sebagai mahkota kulekatkan di kepalaku. | (36) Kemudian aku memakai tanda tangan itu di sekeliling leherku. Aku membuatnya di atas kepalaku seperti mahkota. |
(37) Setiap langkahku akan kuberitahukan kepada-Nya, selaku pemuka aku akan menghadap Dia. | (37) Akan kuberitahukan kepada Allah segala yang kubuat; akan kuhadapi Dia dengan bangga dan kepala terangkat. | (37) Jika Allah melakukan itu, maka aku dapat menerangkan segala sesuatu yang telah kulakukan. Aku dapat datang kepada Allah selaku seorang pemimpin dengan mengangkat kepalaku tinggi. |
(38) Jikalau ladangku berteriak karena aku dan alur bajaknya menangis bersama-sama, | (38) Seandainya tanah yang kubajak telah kucuri, dan kurampas dari pemiliknya yang sejati, | (38) Aku tidak mencuri tanahku dari siapa pun. Tidak ada yang dapat menyalahkan aku dari pencurian. |
(39) jikalau aku memakan habis hasilnya dengan tidak membayar, dan menyusahkan pemilik-pemiliknya, | (39) seandainya hasilnya habis kumakan, dan petani yang menanamnya kubiarkan kelaparan, | (39) Aku selalu membayar para petani atas makanan yang kuperoleh dari tanah. Dan aku tidak pernah berusaha mengambil tanah dari pemiliknya. |
(40) maka biarlah bukan gandum yang tumbuh, tetapi onak, dan bukan jelai, tetapi lalang." Sekianlah kata-kata Ayub. | (40) biarlah bukan jelai dan gandum yang tumbuh di ladang, melainkan semak berduri dan rumput ilalang." Sekianlah kata-kata Ayub. | (40) Jika aku pernah melakukan sesuatu yang buruk itu, biarlah duri dan semak tumbuh di ladangku sebagai ganti gandum dan jelai.” Perkataan Ayub telah selesai. |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|