Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
34:1-37 = Allah tidak berlaku curang |
(1) Maka berbicaralah Elihu: | (1) Bukankah kamu pandai dan berakal budi? Nah, dengarkanlah segala perkataanku ini. | (1) Kemudian Elihu meneruskan pembicaraannya. Katanya, |
(2) Dengarkanlah perkataanku, kamu orang-orang yang mempunyai hikmat, berilah telinga kepadaku, kamu orang-orang yang berakal budi. | (2) (34:1) | (2) “Dengarkan yang kukatakan, hai kamu orang yang bijaksana. Perhatikan, hai kamu orang yang berakal budi. |
(3) Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan. | (3) Orang tahu makanan enak bila mengecapnya, dan kata-kata bijak bila mendengarnya. | (3) Lidahmu mencicipi makanan yang disentuhnya. Dan telingamu menguji kata-kata yang didengarnya. |
(4) Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik. | (4) Persoalan ini harus kita periksa lalu kita pecahkan bersama-sama. | (4) Jadi, biarlah kita menguji perkara itu dan menentukan apakah itu benar. Bersama-sama kita mempelajari yang baik. |
(5) Karena Ayub berkata: Aku benar, tetapi Allah mengambil hakku; | (5) Kata Ayub, 'Tak ada salah padaku, tetapi Allah tak mau memberi apa yang adil kepadaku. | (5) Ayub mengatakan, ‘Aku benar, dan Allah tidak jujur kepadaku. |
(6) kendati aku mempunyai hak aku dianggap berdusta, sekalipun aku tidak melakukan pelanggaran, lukaku tidak dapat sembuh lagi. | (6) Aku dianggap berdusta, karena mengatakan aku tak berdosa. Kini aku luka parah, meskipun aku tak bersalah.' | (6) Aku benar, tetapi hakim melawan aku, katanya aku pembohong. Aku benar, tetapi aku sangat disiksa.’ |
(7) Siapakah seperti Ayub, yang minum hujatan terhadap Allah seperti air, | (7) Pernahkah kamu melihat orang seperti Ayub ini? Ia mencemooh Allah berkali-kali. | (7) Apakah ada orang lain seperti Ayub? Ayub tidak peduli jika kamu menghinanya. |
(8) yang mencari persekutuan dengan orang-orang yang melakukan kejahatan dan bergaul dengan orang-orang fasik? | (8) Ia suka berkawan dengan orang-orang durhaka serta bergaul dengan orang-orang durjana. | (8) Ayub bersahabat dengan orang jahat. Ia suka bersama orang jahat. |
(9) Karena ia telah berkata: Tidak berguna bagi manusia, kalau ia dikenan Allah. | (9) Ia berkata, bahwa sia-sia sajalah jika ia berusaha melakukan kehendak Allah. | (9) Aku tahu itu karena dikatakannya, ‘Engkau tidak memperoleh sesuatu jika engkau berusaha berkenan pada Allah.’ |
(10) Oleh sebab itu, kamu orang-orang yang berakal budi, dengarkanlah aku: Jauhlah dari pada Allah untuk melakukan kefasikan, dan dari pada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang. | (10) Hai orang-orang yang bijak, dengarlah! Masakan Allah Yang Mahakuasa berbuat salah? | (10) Kamu dapat mengerti, dengarkan aku. Allah tidak pernah melakukan yang jahat. Allah Yang Mahakuasa tidak pernah melakukan yang salah. |
(11) Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya. | (11) Ia mengganjar manusia setimpal perbuatannya, memperlakukan dia sesuai kelakuannya. | (11) Allah membayar kepadamu atas yang kamu lakukan. Allah memberikan kepada kita yang sepantasnya. |
(12) Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan. | (12) Allah Yang Mahakuasa tidak melakukan kejahatan; semua orang diberi-Nya keadilan. | (12) Inilah kebenaran: Allah tidak melakukan yang salah. Allah Yang Mahakuasa selalu adil. |
(13) Siapa mempercayakan bumi kepada-Nya? Siapa membebankan alam semesta kepada-Nya? | (13) Dari siapakah Allah menerima kuasa-Nya? Siapakah mempercayakan bumi ini kepada-Nya? | (13) Tidak ada orang yang memilih Allah menjadi penguasa atas bumi. Tidak ada orang yang memberikan kepada Allah tanggung jawab untuk seluruh bumi. |
(14) Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya, | (14) Seandainya Allah mencabut nyawa manusia, dan mengambil kembali napas hidupnya, | (14) Jika Allah memutuskan mengambil Roh-Nya dan nafas kehidupan-Nya, |
(15) maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu. | (15) maka matilah semua makhluk yang bernyawa, dan manusia menjadi debu seperti semula. | (15) maka segala sesuatu di bumi mati. Kita semua menjadi debu kembali. |
(16) Jikalau engkau berakal budi, dengarkanlah ini, pasanglah telinga kepada apa yang kuucapkan. | (16) Nah, jika engkau arif, perhatikanlah, pasanglah telingamu dan dengarkanlah. | (16) Jika kamu bijaksana, kamu mendengarkan yang kukatakan. |
(17) Dapatkah pembenci keadilan memegang kekuasaan, dan apakah engkau mau mempersalahkan Dia yang adil dan perkasa, | (17) Apakah Allah yang adil dan perkasa itu kaupersalahkan? Apakah pada sangkamu Allah membenci keadilan? | (17) Orang yang tidak suka menjadi adil tidak dapat menjadi pemerintah. Hai Ayub, Allah bukan hanya berkuasa, tetapi juga adil. Apakah engkau pikir engkau dapat menghakimi-Nya bersalah? |
(18) Dia yang berfirman kepada raja: Hai, orang dursila, kepada para bangsawan: Hai, orang fasik; | (18) Allah menghukum raja dan penguasa bila mereka jahat dan durhaka. | (18) Allahlah satu-satunya yang berkata kepada raja-raja, ‘Kamu tidak berguna.’ Ia berkata kepada pemimpin, ‘Kamu jahat.’ |
(19) Dia yang tidak memihak kepada para pembesar, dan tidak mengutamakan orang yang terkemuka dari pada orang kecil, karena mereka sekalian adalah buatan tangan-Nya? | (19) Ia tidak memihak kepada para raja, atau mengutamakan orang kaya daripada orang papa. Karena mereka semua adalah ciptaan-Nya. | (19) Allah tidak menghormati pemimpin lebih daripada orang lain. Dan Dia tidak menghormati orang kaya lebih daripada orang miskin. Allah menjadikan setiap orang. |
(20) Dalam sekejap mata mereka mati, ya, pada tengah malam orang dikejutkan dan binasa; mereka yang perkasa dilenyapkan bukan oleh tangan orang. | (20) Di tengah malam, mereka dapat mati dengan tiba-tiba. Allah menghukum penguasa dan mereka pun binasa; dengan mudah dibunuh-Nya orang perkasa. | (20) Orang dapat tiba-tiba mati pada tengah malam. Mereka dapat sakit dan mati. Bahkan orang berkuasa mati tanpa alasan tertentu. |
(21) Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya; | (21) Ia mengawasi hidup manusia, dilihat-Nya segala langkahnya. | (21) Allah memperhatikan yang dilakukan orang. Allah mengetahui setiap langkah mereka. |
(22) tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi. | (22) Tak ada kegelapan, betapa pun pekatnya, yang dapat menyembunyikan orang berdosa. | (22) Tidak ada tempat yang gelap bagi orang jahat untuk bersembunyi dari Allah. |
(23) Karena bagi manusia Ia tidak menentukan waktu untuk datang menghadap Allah supaya diadili, | (23) Tidak perlu Allah menentukan saatnya, manusia datang untuk diadili oleh-Nya. | (23) Tidak ada hak bagi orang menentukan waktu membawa Allah ke pengadilan! |
(24) orang-orang yang perkasa diremukkan-Nya dengan tidak diperiksa, dan orang-orang lain diangkat-Nya ganti mereka. | (24) Tanpa menyelidiki dan memeriksa Ia memecat penguasa dan mengangkat penggantinya. | (24) Allah tidak harus mengajukan pertanyaan bila orang melakukan yang salah, meskipun mereka pemimpin yang berkuasa. Ia hanya membinasakannya, dan memilih orang lain mengambil tempat mereka. |
(25) Jadi, Ia mengetahui perbuatan mereka, dan menggulingkan mereka di waktu malam, sehingga mereka hancur lebur. | (25) Sebab, Ia tahu apa yang mereka lakukan; maka Ia menggulingkan dan menghancurkan mereka di waktu malam. | (25) Bila Allah tahu yang dilakukan orang, Ia mengalahkan mereka dan besoknya mereka lenyap. |
(26) Mereka ditampar-Nya karena kefasikan mereka, dengan dilihat orang banyak, | (26) Mereka ditampar-Nya karena dosa mereka, di depan umum mereka dihukum-Nya. | (26) Ia menghukum orang jahat karena kejahatan yang dilakukannya. Dan Dia menghukum mereka, di mana orang lain dapat melihatnya terjadi. |
(27) karena mereka meninggalkan-Nya, dan tidak mengindahkan satupun dari pada jalan-Nya, | (27) Sebab, mereka tidak mentaati kehendak-Nya dan tak mengindahkan segala perintah-Nya. | (27) Allah melakukan itu karena mereka memberontak terhadap Dia dan tidak mengindahkan kehendak-Nya. |
(28) sehingga mereka menyebabkan jeritan orang miskin naik ke hadapan-Nya, dan Ia mendengar jeritan orang sengsara. | (28) Mereka menyebabkan orang miskin berkeluh kesah tangisan mereka didengar Allah. | (28) Mereka menyiksa orang miskin, dan membuatnya berseru kepada Allah minta tolong. Dan Allah mendengar seruan minta tolong. |
(29) --Kalau Dia berdiam diri, siapa akan menjatuhkan hukuman? Kalau Dia menyembunyikan wajah-Nya, siapa akan melihat Dia, baik itu sesuatu bangsa atau orang seorang? --, | (29) Apabila Allah memutuskan untuk diam saja, tak seorang pun akan berani mengecam-Nya. Apabila Ia menyembunyikan wajah-Nya, tak seorang pun dapat menemukan-Nya. | (29) Jika Allah memutuskan tidak menolong mereka, tidak ada yang dapat menghakimi bahwa Allah bersalah. Jika Allah menyembunyikan diri, tidak ada yang dapat menemui-Nya. Allah adalah Pemimpin atas umat dan bangsa-bangsa. |
(30) supaya jangan menjadi raja orang fasik yang adalah jerat bagi orang banyak. | (30) Maka bangsa-bangsa tidak berdaya untuk mencegah penindasan jahat berkuasa. | (30) Dan jika pemerintah membuat orang berdosa, Allah memindahkannya dari kekuasaan. |
(31) Tetapi kalau seseorang berkata kepada Allah: Aku telah menyombongkan diri, tetapi aku tidak akan lagi berbuat jahat; | (31) Ayub, apakah dosamu kepada Allah telah kauakui? sudahkah kau berjanji tak akan berdosa lagi? | (31) Itu terjadi kecuali ia berkata kepada Allah, ‘Aku bersalah. Aku tidak berdosa lagi. |
(32) apa yang tidak kumengerti, ajarkanlah kepadaku; jikalau aku telah berbuat curang, maka aku tidak akan berbuat lagi, | (32) Sudahkah kauminta agar ditunjukkan-Nya kesalahanmu? Sudahkah kau bersumpah menghentikan perbuatan itu? | (32) Allah, jika aku tidak dapat melihat Tuhan, ajarkanlah hidup yang benar kepadaku. Jika aku melakukan yang salah, aku tidak melakukannya lagi.’ |
(33) menurut hematmu apakah Allah harus melakukan pembalasan karena engkau yang menolak? Jadi, engkau jugalah yang harus memutuskan, bukan aku; katakanlah apa yang engkau tahu! | (33) Masakan Allah akan mengabulkan apa yang kauingini, setelah perbuatan Allah tidak kausetujui? Kini, engkau yang harus memutuskan, bukan aku. Katakanlah apa pendapatmu! | (33) Engkau mau supaya Allah memberikan upah kepadamu, tetapi engkau tidak mau bertobat. Itulah keputusanmu, bukan keputusanku. Katakan kepadaku pendapatmu. |
(34) Maka orang-orang yang berakal budi dan orang yang mempunyai hikmat yang mendengarkan aku akan berkata kepadaku: | (34) Semua orang arif pastilah akan menyetujuinya; orang bijak yang mendengar aku akan berkata | (34) Orang yang bijaksana mendengarkan aku. Orang yang bijaksana mengatakan, |
(35) Ayub berbicara tanpa pengetahuan, dan perkataannya tidak mengandung pengertian. | (35) bahwa Ayub berbicara tanpa mengerti, dan bahwa perkataannya tidak mengandung arti. | (35) ‘Ayub berbicara seperti orang benar. Apa yang dikatakan Ayub tidak berarti.’ |
(36) Ah, kiranya Ayub diuji terus-menerus, karena ia menjawab seperti orang-orang jahat! | (36) Jika kata-kata Ayub ditinjau dengan cermat, akan nyatalah bahwa bicaranya seperti orang jahat. | (36) Aku berpikir Ayub harus dihukum bahkan lebih berat karena Ayub menjawab kami seperti jawaban orang jahat. |
(37) Karena ia menambahkan dosanya dengan pelanggaran, ia mengepalkan tangan di antara kami dan banyak bicara terhadap Allah." | (37) Kesalahannya ditambah lagi dengan sebuah dosa; ia memberontak terhadap Allah, dan menghina-Nya di hadapan kita. | (37) Ayub menambahkan pemberontakan atas dosanya yang lain. Ia duduk di sana menghina kami dan berdebat dengan Allah.” |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|