Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
36:1-33 = Tujuan sengsara ialah pertobatan |
(1) Berkatalah Elihu selanjutnya: | (1) Dengarkanlah sebentar lagi, dan bersabarlah, masih ada yang hendak kukatakan demi Allah. | (1) Elihu meneruskan ucapannya dan berkata, |
(2) Bersabarlah sebentar, aku akan mengajar engkau, karena masih ada yang hendak kukatakan demi Allah. | (2) (36:1) | (2) “Bersabarlah sebentar terhadap aku. Masih ada sedikit lagi perkataan dari Allah yang mau kukatakan. |
(3) Aku akan meraih pengetahuanku dari jauh dan membenarkan Pembuatku; | (3) Pengetahuanku luas; akan kugunakan itu untuk membuktikan bahwa adillah Penciptaku. | (3) Aku menyampaikan pengetahuanku kepada setiap orang. Aku membuktikan bahwa Penciptaku benar. |
(4) karena sungguh-sungguh, bukan dusta perkataanku, seorang yang sempurna pengetahuannya menghadapi engkau. | (4) Perkataanku tidak ada yang palsu; orang yang sungguh arif ada di depanmu. | (4) Aku mengatakan kebenaran. Aku tahu yang kubicarakan. |
(5) Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apapun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi. | (5) Allah itu perkasa! Segala sesuatu difahami-Nya. Tak seorang pun dipandang-Nya hina. | (5) Allah sangat berkuasa, tetapi Ia tidak membenci orang. Ia sangat berkuasa, tetapi juga sangat bijaksana. |
(6) Ia tidak membiarkan orang fasik hidup, tetapi memberi keadilan kepada orang-orang sengsara; | (6) Orang yang berdosa tak dibiarkan-Nya hidup lama, Ia memberi keadilan kepada orang yang menderita. | (6) Allah tidak membiarkan orang jahat hidup. Ia membawa kebenaran kepada orang miskin. |
(7) Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar, tetapi menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas takhta, sehingga mereka tinggi martabatnya. | (7) Orang-orang jujur diperhatikan-Nya, dibuat-Nya mereka berkuasa seperti raja-raja, sehingga mereka dihormati selama-lamanya. | (7) Allah memperhatikan orang yang hidup benar. Ia membiarkan mereka memerintah. |
(8) Jikalau mereka dibelenggu dengan rantai, tertangkap dalam tali kesengsaraan, | (8) Tetapi bila orang dibelenggu dengan rantai besi, menderita akibat perbuatannya sendiri, | (8) Jadi, jika orang dihukum, diikat dengan rantai dan tali, mereka telah melakukan sesuatu yang salah. |
(9) maka Ia memperingatkan mereka kepada perbuatan mereka, dan kepada pelanggaran mereka, karena mereka berlaku congkak, | (9) maka dosa dan kesombongan mereka akan disingkapkan oleh Allah. | (9) Dan Allah akan mengatakan kepadanya yang dilakukannya bahwa mereka berdosa dan sombong. |
(10) dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan. | (10) Disuruhnya mereka mendengarkan peringatan-Nya dan meninggalkan kejahatan mereka. | (10) Ia akan memaksa mereka mendengarkan teguran-Nya. Ia memerintahkan mereka berhenti berdosa. |
(11) Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka. | (11) Jika mereka menurut kepada Allah dan berbakti kepada-Nya, mereka hidup damai dan makmur sampai akhir hayatnya. | (11) Jika mereka melayani dan menaati Allah, Ia membuat mereka berhasil dan hidup bahagia. |
(12) Tetapi, jikalau mereka tidak mendengar, maka mereka akan mati oleh lembing, dan binasa dalam kebebalan. | (12) Tetapi jika mereka tidak mendengarkan, mereka akan mati dalam kebodohan. | (12) Jika mereka tidak mau mematuhi Allah, mereka binasa. Mereka mati seperti orang bodoh. |
(13) Orang-orang yang fasik hatinya menyimpan kemarahan; mereka tidak berteriak minta tolong, kalau mereka dibelenggu-Nya; | (13) Orang yang tak bertuhan menyimpan kemarahan; biar dihukum TUHAN, tak mau mereka minta bantuan. | (13) Orang yang tidak peduli kepada Allah selalu kepahitan. Bahkan bila Allah menghukum mereka, mereka tidak mau berdoa kepada Allah minta tolong. |
(14) nyawa mereka binasa di masa muda, dan hidup mereka berakhir sebelum saatnya. | (14) Mereka mati kepayahan di masa mudanya, karena hidupnya penuh hina. | (14) Mereka mati ketika mereka masih muda seperti pelacur laki-laki. |
(15) Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka. | (15) Allah mengajar manusia melalui derita, Ia memakai kesusahan untuk menyadarkannya. | (15) Allah menyelamatkan orang miskin dari semua kesusahannya. Ia memakai tekanan itu membuka telinga mereka supaya mereka mendengarkan-Nya. |
(16) Juga engkau dibujuk-Nya keluar dari dalam kesesakan, ke tempat yang luas, bebas dari tekanan, ke meja hidanganmu yang tenang dan penuh lemak. | (16) Allah telah membebaskan engkau dari kesukaran, sehingga kau dapat menikmati ketentraman, dan meja hidanganmu penuh makanan. | (16) Sesungguhnya, Allah mau menolongmu keluar dari kesusahanmu. Ia mau mengambil bebanmu yang menindasmu. Ia mau mengisi mejamu dengan banyak makanan, |
(17) Tetapi engkau sudah mendapat hukuman orang fasik sepenuhnya, engkau dicengkeram hukuman dan keadilan; | (17) Tetapi kini sesuai dengan kejahatanmu, engkau menerima hukumanmu. | (17) tetapi engkau masih penuh dengan pembicaraan tentang dosa, kebenaran, dan keputusan sah. |
(18) janganlah panas hati membujuk engkau berolok-olok, janganlah besarnya tebusan menyesatkan engkau. | (18) Waspadalah, jangan kau tertipu oleh uang sogokan; jangan kau disesatkan karena kekayaan. | (18) Jangan biarkan amarahmu memenuhimu dengan keragu-raguan tentang Allah. Dan jangan biarkan tebusan pengampunan membuatmu berbalik. |
(19) Dapatkah teriakanmu meluputkan engkau dari kesesakan, ataukah seluruh kekuatan jerih payahmu? | (19) Sia-sia saja kau berseru minta dibantu, percuma segala tenaga dan kekuatanmu. | (19) Apakah engkau pikir hal itu menolong untuk menyangkal, bahwa engkau dalam kesusahan? Apakah itu menunjukkan kekuatan yang membenarkan? |
(20) Janganlah merindukan malam hari, waktu bangsa-bangsa pergi dari tempatnya. | (20) Jangan kaurindukan malam gelap, saatnya bangsa-bangsa musnah dan lenyap. | (20) Janganlah menjadi seorang dari yang merindukan kegelapan segera menutupi mereka. Orang berusaha bersembunyi pada malam hari. |
(21) Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara. | (21) Waspadalah, jangan berpaling kepada kedurhakaan. Deritamu dimaksudkan agar kautinggalkan kejahatan. | (21) Engkau telah banyak menderita, tetapi jangan pilih yang jahat. Hati-hatilah, jangan lakukan yang salah. |
(22) Sesungguhnya, Allah itu mulia di dalam kekuasaan-Nya; siapakah guru seperti Dia? | (22) Ingatlah, Allah itu sungguh besar kuasa-Nya. Adakah guru sehebat Dia? | (22) Lihatlah, kuasa Allah membuat Dia agung. Dia adalah Guru yang terbesar kepada semua. |
(23) Siapakah akan menentukan jalan bagi-Nya, dan siapa berani berkata: Engkau telah berbuat curang? | (23) Siapakah dapat menentukan jalan bagi-Nya atau berani menuduh-Nya berbuat salah? | (23) Tidak ada yang dapat mengatakan yang dilakukan Allah. Tidak ada yang dapat berkata, ‘Ya Allah, Engkau telah melakukan yang salah.’ |
(24) Ingatlah, bahwa engkau harus menjunjung tinggi perbuatan-Nya, yang selalu dinyanyikan oleh manusia. | (24) Selalu Ia dipuji karena karya-Nya, dan engkau pun patut menjunjung-Nya. | (24) Ingatlah memuji Dia atas perbuatan-Nya. Orang telah menulis banyak nyanyian pujian bagi Dia. |
(25) Semua orang melihatnya, manusia memandangnya dari jauh. | (25) Semua orang melihat perbuatan-Nya; tetapi tak seorang pun benar-benar memahami-Nya. | (25) Setiap orang dapat melihat yang telah dilakukan-Nya, bahkan juga orang di negeri yang jauh. |
(26) Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki. | (26) Allah sungguh mulia, tak dapat kita menyelami-Nya ataupun menghitung jumlah tahun-Nya. | (26) Ya, Allah itu agung, tetapi kita tidak dapat mengerti kebesaran-Nya. Kita tidak mengetahui berapa lama Ia telah hidup. |
(27) Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan, | (27) Allah yang menarik air dari bumi menjadi awan lalu mengubahnya menjadi tetesan air hujan. | (27) Allah mengambil air dari bumi dan mengubahnya menjadi embun dan hujan. |
(28) yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia. | (28) Ia mencurahkan hujan dari mega; disiramkan-Nya ke atas umat manusia. | (28) Jadi, awan mencurahkan air, dan hujan turun kepada banyak orang. |
(29) Siapa mengerti berkembangnya awan, dan bunyi gemuruh di tempat kediaman-Nya? | (29) Tak seorang pun mengerti gerak awan-awan serta bunyi guruh di langit tempat Allah berdiam. | (29) Tidak ada yang dapat mengerti bagaimana Dia membentangkan awan atau bagaimana guruh berderu dari tempatnya di langit. |
(30) Sesungguhnya, Ia mengembangkan terang-Nya di sekeliling-Nya, dan menudungi dasar laut. | (30) Ia menerangi seluruh langit dengan kilat, tetapi dasar laut tetap gelap pekat. | (30) Lihatlah, Ia menyebarkan terang ke atas bumi dan menutupi bagian terdalam lautan. |
(31) Karena dengan semuanya itu Ia mengadili bangsa-bangsa, dan juga memberi makan dengan berlimpah-limpah. | (31) Itulah caranya Ia menghidupi bangsa-bangsa dan memberinya makanan yang berlimpah ruah. | (31) Ia memakainya menguasai bangsa-bangsa dan memberi banyak makanan kepada mereka. |
(32) Kedua tangan-Nya diselubungi-Nya dengan kilat petir dan menyuruhnya menyambar sasaran. | (32) Ia menangkap kilat dengan tangan-Nya dan menyuruhnya menyambar sasaran-Nya. | (32) Ia mengambil terang dengan tangan-Nya, dan memerintahkannya untuk memukul di mana dikehendaki-Nya. |
(33) Pekik perang-Nya memberitakan kedatangan-Nya, kalau dengan murka Ia berjuang melawan kecurangan." | (33) Bunyi guruh menandakan bahwa badai akan melanda, ternak pun tahu angin ribut segera tiba. | (33) Guruh mengingatkan bahwa badai akan datang. Bahkan kawanan ternak tahu itu akan datang.” |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|