Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
37:1-24 = Kemuliaan Allah di alam semesta |
(1) Sungguh, oleh karena itu hatiku berdebar-debar dan melonjak dari tempatnya. | (1) Badai membuat hatiku gentar dan jantungku berdebar-debar. | (1) “Guruh dan terang membuatku takut, hatiku berdebar-debar dalam dadaku. |
(2) Dengar, dengarlah gegap gempita suara-Nya, guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya. | (2) Dengarlah suara Allah, hai kamu semua; dengarlah guruh yang keluar dari mulut-Nya. | (2) Dengarkanlah bunyi gemuruh Allah. Dengarkanlah bunyi yang datang dari mulut-Nya. |
(3) Ia melepaskannya ke seluruh kolong langit, dan juga kilat petir-Nya ke ujung-ujung bumi. | (3) Ke seluruh langit, dilepaskannya kilat-Nya; dikirim-Nya petir-Nya ke ujung-ujung dunia. | (3) Ia mengirim terang-Nya bersinar menembus segenap langit. Itu menyinari bumi dari ujung ke ujung. |
(4) Kemudian suara-Nya menderu, Ia mengguntur dengan suara-Nya yang megah; Ia tidak menahan kilat petir, bila suara-Nya kedengaran. | (4) Kemudian, terdengar suara-Nya menderu, bunyi megah guntur dan guruh; dan di tengah suara yang menggelegar, petir berkilat sambar-menyambar. | (4) Setelah terang itu berkilat, terdengarlah guntur-Nya yang bergemuruh. Itu bergemuruh dengan suara yang indah. Sementara bunyinya bergemuruh, kilat sambung-menyambung. |
(5) Allah mengguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita; | (5) Karena perintah Allah, maka mujizat terjadi, hal-hal ajaib yang tak dapat kita fahami. | (5) Suara Allah yang bergemuruh itu mengagumkan. Ia melakukan perkara-perkara besar agar kita tidak dapat mengerti. |
(6) karena kepada salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras! | (6) Salju jatuh ke bumi atas perintah-Nya; hujan lebat turun atas suruhan-Nya. | (6) Ia berkata kepada salju, ‘Jatuhlah ke bumi.’ Dan Dia berkata kepada hujan, ‘Turunlah ke bumi.’ |
(7) Tangan setiap manusia diikat-Nya dengan dibubuhi meterai, agar semua orang mengetahui perbuatan-Nya. | (7) Dihentikan-Nya pekerjaan manusia, supaya mereka tahu bahwa Ia sedang bekerja. | (7) Allah melakukan itu untuk membuktikan kepada orang, bahwa Ia membuat yang dapat dilakukan-Nya. |
(8) Maka binatang liar masuk ke dalam tempat persembunyiannya dan tinggal dalam sarangnya. | (8) Juga binatang liar masuk ke dalam lubang dan gua, dan berlindung di dalam sarangnya. | (8) Binatang berlari ke kandangnya dan tinggal di sana. |
(9) Taufan keluar dari dalam perbendaharaan, dan hawa dingin dari sebelah utara. | (9) Dari selatan keluar angin taufan dan dari utara hawa dingin yang mencekam. | (9) Angin topan datang dari selatan. Hawa dingin datang dari utara. |
(10) Oleh nafas Allah terjadilah es, dan permukaan air yang luas membeku. | (10) Napas Allah membekukan permukaan air yang luas, mengubahnya menjadi es yang keras. | (10) Nafas Allah membuat es dan membuat lautan beku. |
(11) Awanpun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya, | (11) Mega dimuati-Nya dengan air, dan awan bercahaya diterangi petir. | (11) Ia mengisi awan dengan air dan menyerakkan kilatnya. |
(12) lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya. | (12) Awan-awan melayang ke seluruh dunia, atas perintah Allah mereka bergerak ke mana-mana. | (12) Ia menyuruh awan berembus ke sekeliling bumi. Awan melakukan apa saja yang diperintahkan-Nya. |
(13) Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia. | (13) Allah memberi hujan untuk membasahi tanah, atau juga untuk menghukum umat manusia; mungkin pula untuk memperlihatkan kepada mereka, betapa besar kasih-Nya yang tetap untuk selamanya. | (13) Allah membawa awan menghukum orang dengan banjir atau air kepada bumi-Nya, menunjukkan kasih-Nya. |
(14) Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah. | (14) Diamlah sebentar, hai Ayub, dan dengarkanlah; perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah. | (14) Berhentilah sebentar dan dengarkanlah. Pikirkan tentang hal yang indah yang dilakukan Allah. |
(15) Tahukah engkau, bagaimana Allah memberi tugas kepadanya, dan menyinarkan cahaya dari awan-Nya? | (15) Tahukah engkau bagaimana Allah memberi aba-aba, sehingga kilat memancar dari awan dan mega? | (15) Apakah engkau tahu bagaimana Allah menguasai awan? Apakah engkau tahu bagaimana Allah membuat cahaya terang-Nya? |
(16) Tahukah engkau tentang melayangnya awan-awan, tentang keajaiban-keajaiban dari Yang Mahatahu, | (16) Tahukah engkau bagaimana awan-awan melayang hasil keahlian Allah yang mengagumkan? | (16) Apakah engkau tahu bagaimana awan tergantung di langit? Baiklah, awan hanya satu hal saja yang dibuat oleh Yang Maha Esa, yang mengetahui segala sesuatu. |
(17) hai engkau, yang pakaiannya menjadi panas, jika bumi terdiam karena panasnya angin selatan? | (17) Tidak, engkau hanya dapat mengeluh kepanasan apabila bumi dilanda oleh angin selatan. | (17) Semua engkau tahu bahwa engkau berkeringat, pakaianmu lengket padamu, dan segala sesuatu diam, bila gelombang panas datang dari selatan. |
(18) Dapatkah engkau seperti Dia menyusun awan menjadi cakrawala, keras seperti cermin tuangan? | (18) Dapatkah engkau seperti Allah membentangkan cakrawala dan mengeraskannya seperti logam tuangan atau kaca? | (18) Apakah engkau dapat menolong Allah mengembangkan langit, dan membuatnya bersinar seperti kuningan yang dibersihkan? |
(19) Beritahukanlah kepada kami apa yang harus kami katakan kepada-Nya: tak ada yang dapat kami paparkan oleh karena kegelapan. | (19) Ajarlah kami apa yang harus kami katakan kepada Allah; tak ada yang dapat kami jelaskan, pikiran kami hampa. | (19) Katakan kepada kami yang harus kami katakan kepada Allah! Kami tidak dapat memikirkan yang akan dikatakan karena kebodohan kami. |
(20) Apakah akan diberitahukan kepada-Nya, bahwa aku akan bicara? Pernahkah orang berkata, bahwa ia ingin dibinasakan? | (20) Tak mau aku memohon bicara kepada Allah jangan-jangan Ia mendapat alasan membuat aku celaka. | (20) Aku tidak mengatakan kepada Allah bahwa aku mau berbicara kepada-Nya. Hal itu seperti meminta kebinasaan. |
(21) Seketika terang tidak terlihat, karena digelapkan mendung; lalu angin berembus, maka bersihlah cuaca. | (21) Kini cahaya langit sangat terang sehingga menyilaukan mata; angin membersihkan cuaca dengan hembusannya. | (21) Orang tidak dapat memandang matahari karena sangat cerah dan bersinar di langit setelah angin mengembuskan awan. |
(22) Dari sebelah utara muncul sinar keemasan; Allah diliputi oleh keagungan yang dahsyat. | (22) Sinar keemasan muncul di utara, dan kemuliaan Allah mengagumkan hati kita. | (22) Kemuliaan keemasan Allah bersinar dari Gunung Kudus. Terang-benderang mengelilingi-Nya. |
(23) Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya. | (23) Sungguh besar kuasa Allah kita; tak sanggup kita menghampiri-Nya, Ia jujur dan adil senantiasa; tak pernah Ia menindas manusia. | (23) Kita melihat Allah Yang Mahakuasa sangat berkuasa! Ia tidak menjawab kita bila kita berusaha menuntut-Nya demi kebenaran! |
(24) Itulah sebabnya Ia ditakuti orang; setiap orang yang menganggap dirinya mempunyai hikmat, tidak dihiraukan-Nya." | (24) Itulah sebabnya Ia patut dihormati oleh siapa saja, dan orang yang mengaku arif, tak dihiraukan-Nya." | (24) Oleh sebab itu, orang takut dan menghormati-Nya. Ia tidak menghormati mereka yang menganggap dirinya bijak.” |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|