Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
8:1-22 = Bildad membela keadilan hukuman Allah |
(1) Maka berbicaralah Bildad, orang Suah: | (1) Lalu berkatalah Bildad, "Berapa lama lagi kaubicara begitu? Kata-katamu seperti angin yang menderu. | (1) [Bildad Berbicara kepada Ayub] Kemudian Bildad dari Suah menjawab, |
(2) Berapa lamakah lagi engkau akan berbicara begitu, dan perkataan mulutmu seperti angin yang menderu? | (2) (8:1) | (2) “Berapa lama lagi engkau berbicara seperti itu? Perkataanmu berembus seperti angin kuat. |
(3) Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran? | (3) Allah tidak pernah membengkokkan keadilan; tidak pernah gagal menegakkan kebenaran. | (3) Allah selalu jujur. Allah Yang Mahakuasa melakukan yang benar. |
(4) Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka. | (4) Mungkin anak-anakmu berdosa terhadap Dia, maka sepantasnyalah mereka dihukum oleh-Nya. | (4) Jika anak-anakmu berdosa terhadap Allah, Ia menghukum mereka. Mereka membayar dosanya. |
(5) Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah, dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa, | (5) Tetapi jika kepada-Nya engkau bernaung, meminta belas kasihan dan memohon ampun, | (5) Sekarang pandanglah kepada Allah dan berdoalah kepada Yang Mahakuasa. |
(6) kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu. | (6) jika hatimu jujur, tanpa cela, Allah akan menolongmu dengan segera; dan sebagai imbalan, rumah tanggamu akan dipulihkan. | (6) Jika engkau murni dan baik, Ia segera datang menolongmu. Ia akan memberikan keluargamu kembali kepadamu. |
(7) Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia. | (7) Kekayaanmu yang hilang itu tidak berarti dibandingkan dengan apa yang kaudapat nanti. | (7) Dan engkau mempunyai lebih banyak anak daripada yang kaumiliki sebelumnya. |
(8) Bertanya-tanyalah tentang orang-orang zaman dahulu, dan perhatikanlah apa yang diselidiki para nenek moyang. | (8) Orang arif di zaman dahulu hendaknya kauperhatikan, dan kaurenungkan pengalaman para nenek moyang. | (8) Tanyalah orang yang sekarang sudah tua. Selidikilah apa yang dipelajari oleh nenek moyangnya. |
(9) Sebab kita, anak-anak kemarin, tidak mengetahui apa-apa; karena hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi. | (9) Hidup kita pendek, kita tak tahu apa-apa; hari-hari kita seperti bayangan belaka. | (9) Tampaknya kita seperti orang yang lahir kemarin. Kita terlalu muda untuk mengetahui sesuatu. Hari-hari kita di bumi terlalu singkat, seperti bayangan. |
(10) Bukankah mereka yang harus mengajari engkau dan yang harus berbicara kepadamu, dan melahirkan kata-kata dari akal budi mereka? | (10) Dengarkan perkataan orang arif itu dahulu, mereka memberi pelajaran ini kepadamu, | (10) Mungkin orang yang tua dapat mengatakan sesuatu kepadamu. Mungkin mereka dapat mengajarkan kepadamu yang telah dipelajarinya. |
(11) Dapatkah pandan bertumbuh tinggi, kalau tidak di rawa, atau mensiang bertumbuh subur, kalau tidak di air? | (11) 'Di tempat berair saja tumbuh gelagah; pandan hanya terdapat di tanah bencah. | (11) Dapatkah pandan tumbuh tinggi pada tanah kering? Dapatkah buluh tumbuh tanpa air? |
(12) Sementara dalam pertumbuhan, sebelum waktunya disabit, layulah ia lebih dahulu dari pada rumput lain. | (12) Jika airnya kering, gelagah itu merana, lebih cepat daripada tumbuhan lainnya. Padahal masih segar dan belum saatnya, ia dipotong dan diambil manfaatnya. | (12) Tidak, tumbuhan itu akan layu sebelum tuaian. Itu terlalu kecil untuk dipotong dan dipergunakan. |
(13) Demikianlah pengalaman semua orang yang melupakan Allah; maka lenyaplah harapan orang fasik, | (13) Begitulah orang yang tidak bertuhan. Ia lupa pada Allah, maka hilanglah harapan. | (13) Orang yang melupakan Allah adalah seperti itu. Mereka yang melawan Allah tidak mempunyai pengharapan. |
(14) yang andalannya seperti benang laba-laba, kepercayaannya seperti sarang laba-laba. | (14) Seutas benang yang lembut menjadi andalannya; sarang laba-laba menjadi kepercayaannya. | (14) Mereka percaya terhadap sesuatu yang lemah, yaitu seperti sarang labah-labah, |
(15) Ia bersandar pada rumahnya, tetapi rumahnya itu tidak tetap tegak, ia menjadikannya tempat berpegang, tetapi rumah itu tidak tahan. | (15) Kuatkah sarang itu jika dijadikan sandaran? Tahankah benang itu jika dijadikan pegangan?' | (15) Apabila mereka bersandar padanya, itu akan rusak. Apabila mereka memegangnya, itu tidak akan menopangnya. |
(16) Ia seperti tumbuh-tumbuhan yang masih segar di panas matahari, sulurnya menjulur di seluruh taman. | (16) Seperti ilalang, segarlah orang yang tidak bertuhan; jika disinari surya, ia tumbuh subur dan memenuhi taman. | (16) Orang itu seperti pokok anggur yang mendapat banyak air dan sinar matahari. Cabang-cabangnya mengembang ke seluruh kebun. |
(17) Akar-akarnya membelit timbunan batu, menyusup ke dalam sela-sela batu itu. | (17) Akarnya membelit batu-batu di tanah; melilit kuat, ia tak mudah goyah. | (17) Akar-akarnya membelit sekeliling batu, mencari tanah gembur. |
(18) Tetapi bila ia dicabut dari tempatnya, maka tempatnya itu tidak mengakuinya lagi, katanya: Belum pernah aku melihat engkau! | (18) Tetapi, coba, cabutlah sekarang ilalang itu, maka seolah-olah tak pernah ia ada di situ. | (18) Jika engkau memindahkannya, itu akan mati dan tidak ada orang yang dapat mengatakan itu pernah ada di sana. |
(19) Demikianlah kesukaan hidupnya, dan tumbuh-tumbuhan lain timbul dari tanah. | (19) Ya, kesenangan orang jahat cuma itu saja; orang lain datang dan menggantikan dia. | (19) Segala sesuatu baik keadaannya, tetapi pokok anggur lainnya mengambil tempatnya. |
(20) Ketahuilah, Allah tidak menolak orang yang saleh, dan Ia tidak memegang tangan orang yang berbuat jahat. | (20) Tapi Allah tak pernah meninggalkan orang setia, dan tak pernah pula Ia menolong orang durhaka. | (20) Allah tidak mendukung orang jahat dan Dia tidak menolak orang yang tidak berdosa. |
(21) Ia masih akan membuat mulutmu tertawa dan bibirmu bersorak-sorak. | (21) Mulutmu akan dibuat-Nya tertawa, bibirmu akan bersorak-sorak ria. | (21) Jadi, engkau dapat tertawa lagi. Dan teriakan sukacita akan keluar dari bibirmu. |
(22) Pembencimu akan terselubung dengan malu, dan kemah orang fasik akan tidak ada lagi." | (22) Pembencimu akan malu dan merasa rendah, dan rumah penjahat akan dirusak hingga musnah." | (22) Musuhmu akan direndahkan dan tempat tinggal orang jahat dibinasakan.” |
Ayub (Job) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|