Terjemahan Baru 1974 |
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985
[아가페 쉬운 성경 1994] |
Versi Mudah Dibaca 2006
[English Amplified 2015] |
1:1-7 = Tujuan Amsal ini |
(1) Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel, | (1) Inilah petuah-petuah dari Salomo putra Daud, raja Israel. | (1) [Pendahuluan] Inilah amsal Salomo anak Daud, raja Israel. |
(2) untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, | (2) Tujuannya ialah untuk menolong orang mengetahui bagaimana menjadi bijaksana, dan tahu tata tertib hidup serta dapat memahami ungkapan-ungkapan yang mengandung arti yang dalam. | (2) Kata-kata ini akan menolong orang menjadi bijaksana dan tahu melakukan yang benar, dan menolong memahami ajaran yang bijaksana. |
(3) untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, | (3) Petuah-petuah ini mengajar bagaimana orang dapat hidup dengan bijaksana, jujur, adil dan benar. | (3) Kata-kata ini akan mengajar orang mengembangkan pikirannya pada jalan yang benar — mereka akan mempelajari cara yang benar menjadi jujur, adil, dan baik. |
(4) untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda-- | (4) Orang yang tidak berpengalaman diajarnya sehingga mempunyai pikiran yang tajam, dan orang muda diajarnya menjadi orang yang pandai dan dapat berpikir secara dewasa. | (4) Kata-kata hikmat ini dapat mengajar orang biasa. Juga mengajar orang muda tentang yang perlu diketahuinya dan bagaimana mempergunakannya. |
(5) baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan-- | (5) Dengan petuah-petuah ini orang bijaksana pun akan bertambah pengetahuannya, dan orang yang telah berpendidikan akan mendapat bimbingan. | (5) Bahkan orang bijak harus mendengarkan kata-kata ini sehingga menjadi lebih bijak. Bahkan orang yang pandai menyelesaikan masalah akan mendapat lebih banyak pengertian. |
(6) untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak. | (6) Dengan demikian mereka dapat menyelami arti yang tersembunyi di dalam petuah dan memahami ucapan-ucapan orang bijaksana serta masalah-masalah yang diajukan oleh mereka. | (6) Kata-kata hikmat menolong kita untuk mampu memahami amsal, kata-kata orang bijak, dan kata-kata hikmat lainnya yang sulit. |
(7) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. | (7) Untuk memperoleh ilmu sejati, pertama-tama orang harus mempunyai rasa hormat dan takut kepada TUHAN. Orang bodoh tidak menghargai hikmat dan tidak mau diajar. | (7) Pengetahuan dimulai dengan takut dan hormat kepada TUHAN, tetapi orang jahat membenci kebijakan dan tidak mau belajar. |
1:8-19 = Nasihat dan peringatan |
(8) Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu | (8) Perhatikanlah apa yang dikatakan ayah ibumu kepadamu, anakku, | (8) [Nasihat kepada Anak] Hai anakku, dengarkanlah ayahmu bila engkau ditegurnya, dan jangan abaikan ajaran dari ibumu. |
(9) sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu. | (9) sebab ajaran-ajaran mereka menambah budi baikmu seperti hiasan kepala dan kalung memperindah rupamu. | (9) Hal-hal yang diajarkan orang tuamu adalah seperti topi yang indah di kepalamu atau kalung yang cantik di lehermu. |
(10) Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; | (10) Kalau orang berdosa membujuk engkau, anakku, janganlah turuti bujukan mereka. | (10) Hai anakku, orang yang suka mengerjakan yang salah berusaha menggodamu. Jangan dengarkan mereka. |
(11) jikalau mereka berkata: "Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena; | (11) Seandainya mereka berkata, "Ayo, mari kita mencari orang dan mengeroyok dia. Untuk iseng-iseng, mari kita menyerang orang yang tak bersalah. | (11) Mereka berkata, “Ikutlah kami. Mari kita bersembunyi dan membunuh orang yang kebetulan lewat. |
(12) biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur; | (12) Sekarang mereka hidup senang dan sehat, tapi nanti mereka akan menjadi seperti orang yang setengah mati. | (12) Kita akan membunuh mereka dan memasukkannya ke dalam kubur. |
(13) kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; | (13) Kita ambil barang-barang mereka yang berharga, supaya rumah kita penuh dengan barang rampasan. | (13) Kita akan mencuri semua barangnya dan mengisi rumah kita dengan barang rampasan. |
(14) buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian." | (14) Mari ikut! Nanti hasil curiannya kita bagi rata!" | (14) Bergabunglah dengan kami, dan engkau menerima bagian dari semua yang kita peroleh.” |
(15) Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, | (15) Janganlah ikut dengan orang-orang yang demikian, anakku! Jauhilah mereka. | (15) Hai anakku, janganlah ikuti mereka. Bahkan selangkah pun jangan berjalan bersama mereka. |
(16) karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah. | (16) Mereka tidak dapat tinggal diam kalau belum berbuat jahat. Mereka ingin cepat-cepat membunuh. | (16) Mereka siap melakukan yang jahat dan membunuh orang. |
(17) Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap, | (17) Sedangkan burung pun tidak akan masuk ke dalam jaring yang dibentangkan di depan matanya, | (17) Engkau tidak dapat menangkap burung dengan jaring jika burung melihat engkau memasangnya. |
(18) padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri. | (18) tetapi orang-orang jahat itu malah memasang jerat untuk dirinya sendiri--jerat yang akan mencelakakan mereka. | (18) Orang jahat tidak dapat melihat jaring yang dipasangnya untuk dirinya sendiri. |
(19) Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya. | (19) Memang, orang yang mencari nafkah dengan memakai kekerasan akan membayarnya dengan nyawanya sendiri. | (19) Itulah yang terjadi terhadap orang rakus. Apa pun yang diperolehnya itulah yang membinasakannya. |
1:20-33 = Nasihat hikmat |
(20) Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, | (20) Dengarlah! Hikmat memanggil di jalan-jalan dan berteriak di lapangan-lapangan! | (20) [Perempuan yang Baik — Hikmat] Dengarkanlah! Hikmat berteriak-teriak di jalanan dan di pasar-pasar. |
(21) di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya. | (21) Ia berseru di pintu-pintu gerbang dan di tempat-tempat yang ramai: | (21) Hikmat memanggil-manggil di tempat ramai, katanya, |
(22) Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan? | (22) "Hai orang-orang bebal! Sampai kapan kamu mau tetap demikian? Kapan tiba waktunya kamu berhenti meremehkan pengetahuan dan menolak pelajaran? | (22) “Hai orang bodoh, berapa lama lagi kamu melakukan kebodohan? Berapa lama lagi kamu mengejek-ejek hikmat? Berapa lama lagi kamu membenci pengetahuan? |
(23) Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu. | (23) Dengarkanlah aku apabila aku menegurmu, maka kepadamu akan kunyatakan isi hatiku dan kuajarkan pengetahuanku. | (23) Aku hendak mengatakan segala sesuatu yang kuketahui dan memberikan semua pengetahuanku kepadamu, tetapi kamu tidak mau mendengarkan nasihat dan ajaranku. |
(24) Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, | (24) Kamu sudah kupanggil, namun kamu menolak dan tak mau menghiraukan. | (24) Aku berusaha menolong, tetapi kamu tidak mau mendengarkan. Aku telah mengulurkan tanganku, tetapi kamu berbalik dari aku. |
(25) bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, | (25) Semua nasihatku kamu abaikan dan teguranku kamu tolak. | (25) Kamu mengabaikan nasihatku dan tidak mau ditegur. |
(26) maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu, | (26) Karena itu, kalau kamu celaka, aku akan menertawakan kamu. Apabila kamu ketakutan, aku akan mengejek kamu. | (26) Jadi, aku akan menertawakan kesulitanmu dan aku tertawa melihat masalah yang datang padamu. |
(27) apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu. | (27) Ya, aku akan mengejek kamu apabila kamu cemas dan menderita karena ditimpa bencana yang datang seperti badai. | (27) Kesulitan besar akan menimpamu seperti angin badai. Masalah memukulmu seperti angin keras. Kesulitan dan kesedihanmu menjadi beban yang berat bagimu. |
(28) Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku. | (28) Pada waktu itu kamu akan memanggil aku, tetapi aku tak akan menyahut. Kamu akan mencari aku ke mana-mana tetapi tak akan menemukan aku. | (28) Orang bodoh akan minta tolong kepadaku, tetapi aku tidak mendengarkannya. Mereka akan mencari aku, tetapi tidak menemukan aku, |
(29) Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN, | (29) Kamu seperti orang yang tak pernah suka mendapat pengetahuan, dan enggan mentaati TUHAN. | (29) karena mereka benci terhadap pengetahuan. Mereka tidak mau takut dan hormat akan TUHAN. |
(30) tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku, | (30) Kamu tidak pernah mau menerima nasihat-nasihatku atau memperhatikan teguran-teguranku. | (30) Mereka mengabaikan nasihatku dan tidak mau ditegur. |
(31) maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka. | (31) Karena itu, kamu akan merasakan akibat dari perbuatan-perbuatanmu dan rencana-rencanamu yang buruk. | (31) Mereka hidup sesuai dengan kehendaknya. Mereka mengikuti jalannya sendiri, jadi mereka akan menanggung akibat perbuatannya. |
(32) Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya. | (32) Orang yang tak berpengalaman akan mati karena mengabaikan aku, dan orang bodoh akan hancur karena tak menghiraukan aku. | (32) Orang bodoh mati karena mereka tidak mau menerima hikmat. Mereka senang meneruskan caranya yang bodoh, dan itulah yang membinasakannya. |
(33) Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." | (33) Tetapi orang yang mendengarkan aku akan terpelihara. Ia hidup dengan aman dan tak perlu takut." | (33) Tetapi mereka yang mendengarkan aku, akan hidup dengan selamat dan terhibur. Tidak ada yang ditakutinya.” |
Amsal (Proverbs) Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca atau klik disini untuk melihat daftar ayat setiap pasal): |
|
|