www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Kidung Agung / Song of Solomon / 아가
1234
- 5 -
678
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
(sambungan dari) 4:16 - 5:1 = Kedua mempelai saling menyapa
(1) --Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!
(1) Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku; kumakan sarang lebah dan maduku, kuminum susu dan air anggurku.
(1) [Mempelai Laki-laki Berbicara] Aku datang ke kebunku, hai kekasihku, pengantinku. Aku mengumpulkan buah mur dan rempah-rempahku. Aku makan madu bersama maduku yang biasa. Aku minum anggur dan susuku.[Mempelai Perempuan Berbicara kepada Kekasihnya] Hai sahabatku, makan dan minumlah. Mabuklah dalam asmara.
5:2-8 = Kerinduan mempelai perempuan
(2) Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
(2) Aku tidur, namun hatiku berjaga. Dengarlah, kekasihku mengetuk pintu.
(2) [Mempelai Perempuan Berbicara] Aku sedang tidur, tetapi hatiku selalu bersiap-siap. Aku mendengar kekasihku mengetuk pintu dan mengatakan, “Bukalah pintu bagiku, hai kesayanganku, kekasihku, merpatiku, yang sempurna bagiku. Kepalaku basah oleh embun. Rambutku basah oleh hujan malam.”
(3) Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?
(3) Bajuku sudah kulepaskan; apakah akan kupakai lagi? Kakiku sudah kubasuh, apakah akan kukotori lagi?
(3) Aku telah menanggalkan mantelku. Aku tidak mau memakainya kembali. Aku sudah mencuci kakiku, aku tidak mau mengotorinya lagi.
(4) Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.
(4) Berdebar-debar hatiku karena kekasihku memegang gagang pintu.
(4) Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pembuka, aku merasa kasihan padanya.
(5) Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.
(5) Maka bangunlah aku hendak membuka pintu bagi kekasihku. Mur menetes dari tangan dan jari-jariku, membasahi pegangan kancing pintu.
(5) Aku bangkit membuka pintu bagi kekasihku, tanganku meneteskan mur, dan jari-jariku melelehkan minyak mur pada tombol pintu.
(6) Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
(6) Kubukakan pintu bagi kekasihku, tetapi ia telah berbalik dan pergi. Aku sangat merindukan suaranya; kucari dia, tapi sia-sia. Kupanggil namanya, tapi ia tak menyahut.
(6) Aku membuka pintu untuk kekasihku, tetapi kekasihku telah berbalik dan meninggalkan aku. Aku hampir mati ketika dia datang, lalu pergi. Aku mencarinya, tetapi tidak menemukannya; aku memanggilnya, tetapi aku tidak dijawabnya.
(7) Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
(7) Aku ditemui para peronda kota; mereka memukul dan melukai aku, selendangku mereka ambil dengan paksa.
(7) Penjaga kota menemukan aku. Mereka memukulku. Mereka menyiksaku. Penjaga benteng kota mengambil mantelku.
(8) Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!
(8) Berjanjilah, hai putri-putri Yerusalem, bila kamu menemukan kekasihku, kabarkanlah kepadanya, bahwa aku sakit asmara.
(8) Aku berkata kepadamu, hai putri-putri Yerusalem; jika kamu menemukan kekasihku, katakanlah kepadanya bahwa aku sakit rindu.
5:9 - 6:3 = Mempelai perempuan memuji mempelai laki-laki di hadapan puteri-puteri Yerusalem
(9) --Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?
(9) Apakah kekasihmu melebihi kekasih-kekasih lain, hai gadis yang paling jelita? Apakah kekasihmu melebihi kekasih-kekasih lain, sehingga engkau menyuruh kami berjanji?
(9) [Putri-putri Yerusalem Menjawab Mempelai Perempuan] Perempuan jelita, bagaimana kekasihmu berbeda dari kekasih yang lain? Apakah kekasihmu lebih baik daripada kekasih lain? Apakah karena itu engkau minta kepada kami untuk berjanji demikian?
(10) --Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.
(10) Kekasihku gagah dan tampan, unggul di antara sepuluh ribu orang.
(10) [Mempelai Perempuan Menjawab Putri-putri Yerusalem] Kekasihku bersinar kemerah-merahan, unggul di antara 10.000 laki-laki.
(11) Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.
(11) Kepalanya seperti emas, emas murni, rambutnya berombak dan hitam, sehitam gagak.
(11) Kepalanya seperti emas murni, rambutnya berombak, sehitam burung gagak.
(12) Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.
(12) Matanya bagaikan merpati pada mata air, merpati bermandi susu, duduk di tepi kolam.
(12) Matanya seperti merpati di aliran air, seperti merpati di kolam susu, seperti permata dalam perhiasan.
(13) Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur.
(13) Pipinya seperti kebun rempah yang wangi, bibirnya bunga bakung yang meneteskan mur asli.
(13) Pipinya seperti kebun rempah-rempah, seperti bunga yang dipakai untuk wewangian. Bibirnya seperti bunga bakung, yang meneteskan minyak mur.
(14) Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam.
(14) Tangannya elok, bercincin emas dengan permata, tubuhnya bagaikan gading bertatah batu nilam.
(14) Tangannya seperti balok emas, ditatah dengan permata. Tubuhnya seperti karya gading, dilapis dengan permata safir.
(15) Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.
(15) Kakinya seperti tiang-tiang marmer putih, dengan alas emas murni. Perawakannya segagah gunung-gunung di Libanon, dan seanggun pohon aras.
(15) Kakinya seperti tiang marmer, beralaskan emas murni. Ia berdiri tinggi seperti pohon cedar di Libanon.
(16) Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
(16) Teramat manis tutur katanya, segala sesuatu padanya menarik. Begitulah kekasih dan sahabatku, hai putri-putri Yerusalem!
(16) Tutur katanya sangat manis, dan semua kepribadiannya sangat menawan. Itulah kekasihku, itulah kesayanganku.
Kidung Agung / Song of Solomon / 아가
1234
- 5 -
678