www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Ratapan / Lamentations / 예레미야애가
1
- 2 -
345
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
2:1-22 = Murka Allah terhadap Sion
(1) Ah, betapa Tuhan menyelubungi puteri Sion dengan awan dalam murka-Nya! Keagungan Israel dilemparkan-Nya dari langit ke bumi. Tak diingat-Nya akan tumpuan kaki-Nya tatkala Ia murka.
(1) TUHAN bertindak dalam kemarahan, Sion diliputi-Nya dengan kegelapan. Keagungan Israel yang setinggi langit, telah dicampakkan-Nya ke bumi. Pada saat TUHAN murka, rumah-Nya di Sion pun tak dihiraukan-Nya.
(1) [Tuhan Membinasakan Yerusalem] Lihatlah, bagaimana Tuhan menempatkan Putri Sion di bawah awan. Ia telah membuangnya, kemuliaan Israel, dari langit ke tanah. Ia lupa bahwa Israel adalah alas kaki-Nya, dalam murka-Nya.
(2) Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Ia menghancurkan dalam amarah-Nya benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya.
(2) Setiap padang rumput di negeri Yehuda, dihancurkan-Nya tanpa rasa iba. Dalam kemarahan-Nya Ia mendobrak sampai runtuh benteng-benteng yang melindungi negeri itu. Kerajaan itu bersama para pemimpinnya dijatuhkan-Nya sehingga menjadi hina.
(2) Tuhan membinasakan tempat tinggal Putri Yehuda. Ia membinasakannya tanpa belas kasihan. Dalam kemarahan-Nya Ia membinasakan pertahanan Yehuda. Ia mencampakkan kerajaan dan pemerintahnya ke tanah dengan mempermalukannya.
(3) Dalam murka yang menyala-nyala Ia mematahkan segala tanduk Israel, menarik kembali tangan kanan-Nya pada waktu si seteru mendekat, membakar Yakub laksana api yang menyala-nyala, yang menjilat ke sekeliling.
(3) Dalam kemarahan-Nya yang menyala-nyala, kekuatan Israel dipatahkan-Nya. Ketika kita diserang lawan, Ia enggan memberi pertolongan. Seperti api mengamuk membinasakan segala-galanya, demikianlah TUHAN marah kepada kita semua.
(3) Tuhan telah marah dan membinasakan semua kekuatan Israel. Ia menjauhkan tangan kanan-Nya dari Israel. Ia melakukannya ketika musuh datang. Ia membakar seperti nyala api di Yakub. Ia seperti api yang membakar sekelilingnya.
(4) Ia membidikkan panah-Nya seperti seorang seteru dengan mengacungkan tangan kanan-Nya seperti seorang lawan; membunuh segala yang menyenangkan mata dalam kemah puteri Sion, memuntahkan geram-Nya seperti api.
(4) Seperti musuh, Ia membentangkan busur-Nya dan mengarahkan anak panah-Nya kepada kita. Semua orang yang menyenangkan hati kita, habis dibunuh oleh-Nya. Ia menyemburkan kemarahan-Nya seperti api ke dalam kota Yerusalem ini.
(4) Tuhan membengkokkan panahnya seperti musuh. Ia memegang pedang-Nya dalam tangan kanan-Nya. Ia membunuh semua orang yang terpandang di Yehuda. Ia membunuhnya seolah-olah mereka musuh. Tuhan mengeluarkan murka-Nya. Ia mengeluarkannya atas kemah Sion.
(5) Tuhan menjadi seperti seorang seteru; Ia menghancurkan Israel, meremukkan segala purinya, mempuingkan benteng-bentengnya, memperbanyak susah dan kesah pada puteri Yehuda.
(5) TUHAN menjadi seperti musuh; Ia memukul Israel sampai runtuh. Ia menghancurkan benteng-benteng serta istana, dan memperbanyak duka nestapa kepada penduduk Yehuda.
(5) Tuhan menjadi seperti seorang musuh. Ia telah menelan Israel. Ia menelan semua istananya. Ia menelan semua pertahanannya. Ia membuat banyak kesedihan dan tangisan atas orang mati pada Putri Yehuda.
(6) Ia melanda kemah-Nya seperti kebun, menghancurkan tempat pertemuan-Nya. Di Sion TUHAN menjadikan orang lupa akan perayaan dan sabat, dan menolak dalam kegeraman murka-Nya raja dan imam.
(6) Ia menghancurkan rumah-Nya tempat umat-Nya berkumpul untuk menyembah Dia. Ia membuat orang lupa akan Sabat dan hari-hari raya. Karena TUHAN sangat murka, imam dan raja telah ditolak-Nya.
(6) Tuhan mencabut kemah-Nya sendiri seolah-olah itu sebuah kebun. Ia menghancurkan tempat orang berkumpul menyembah-Nya. TUHAN membuat orang lupa akan persekutuan khusus dan hari perhentian khusus di Sion. Ia menolak raja dan para imam. Ia telah marah dan menolak mereka.
(7) Tuhan membuang mezbah-Nya, meninggalkan tempat kudus-Nya, menyerahkan ke dalam tangan seteru tembok puri-purinya. Teriakan ramai mereka dalam Bait Allah seperti keramaian pada hari perayaan jemaah.
(7) TUHAN menolak mezbah-Nya yang suci, dan meninggalkan Rumah-Nya sendiri; dibiarkan-Nya musuh merobohkan tembok-temboknya. Di tempat kita dahulu beribadah dan berpesta, musuh bersorak karena berjaya.
(7) Tuhan menolak mezbah-Nya. Ia meninggalkan Tempat Kudus-Nya. Ia membiarkan musuh merubuhkan tembok-tembok dari pada istana-istana Yerusalem. Musuh berteriak dengan sukacita dalam Bait TUHAN. Mereka membuat teriakan seolah-olah ada hari raya.
(8) TUHAN telah memutuskan untuk mempuingkan tembok puteri Sion. Ia mengukur semuanya dengan tali pengukur, Ia tak menahan tangan-Nya untuk menghancurkannya. Ia menjadikan berkabung tembok luar dan tembok dalam, mereka merana semua.
(8) TUHAN telah memutuskan bahwa tembok-tembok Sion harus diruntuhkan. Tembok-tembok itu telah diukur-Nya, supaya semua dapat dihancurkan-Nya. Tembok-tembok dan menara-menara, kini telah menjadi puing semua.
(8) TUHAN telah berencana membinasakan tembok Putri Sion. Ia membuat tanda pada tembok dengan tali sipat. Ia tidak menghentikan diri-Nya membinasakan. Ia membuat semua tembok berteriak dalam kesedihan. Semuanya sama-sama hancur.
(9) Terbenam gapura-gapuranya di dalam tanah; TUHAN menghancurkan dan meluluhkan palang-palang pintunya. Rajanya dan pemimpin-pemimpinnya berada di antara bangsa-bangsa asing. Tak ada petunjuk dari TUHAN, bahkan nabi-nabi tidak menerima lagi wahyu dari pada-Nya.
(9) Gerbang-gerbangnya tertimbun tanah, semua palang-palangnya patah; raja dan pejabat pemerintah berada di pembuangan. Hukum TUHAN tidak lagi diajarkan; nabi tidak lagi menerima wahyu dari TUHAN.
(9) Pintu gerbang Yerusalem telah rubuh ke tanah. Ia membinasakan dan menabrak palang pintu gerbang. Raja dan pangerannya ada di bangsa-bangsa yang lain. Tidak ada lagi ajaran bagi mereka. Juga nabi-nabi Yerusalem tidak menerima penglihatan lagi dari TUHAN.
(10) Duduklah tertegun di tanah para tua-tua puteri Sion; mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah.
(10) Para tua-tua kota duduk membisu di tanah; mereka menaburkan debu di atas kepala, dan memakai kain karung tanda duka. Gadis-gadis pun menundukkan kepala sampai ke tanah.
(10) Para tua-tua Sion duduk di atas tanah. Mereka duduk di atas tanah dan berdiam diri. Mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka. Mereka memakai pakaian goni. Perempuan muda Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah dalam kesedihan.
(11) Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.
(11) Mataku bengkak karena menangis tanpa henti, jiwaku merana tak terperi. Hatiku hancur melihat keruntuhan bangsa; melihat anak-anak serta bayi pingsan di jalan-jalan kota.
(11) Mataku bengkak karena air mata, dan batinku bingung. Hatiku merasa seperti ditumpahkan ke tanah, aku merasa hal itu karena kebinasaan umatku. Anak-anak dan bayi-bayi pingsan di tempat umum di kota.
(12) Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur?", sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya.
(12) Dengan letih mereka menangis minta makan dan minum kepada ibunya. Seperti orang terluka, mereka rebah di jalan-jalan lalu meninggal di pangkuan ibunda.
(12) Mereka bertanya kepada ibunya, “Di mana roti dan anggur?” seakan-akan mereka menumpahkan hidupnya ke pangkuan ibunya.
(13) Apa yang dapat kunyatakan kepadamu, dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara, puteri Sion? Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu; siapa yang akan memulihkan engkau?
(13) O Yerusalem, Kota Sion yang tercinta, reruntuhanmu sebesar samudra. Apakah yang dapat kukatakan untuk memberikan penghiburan? Sebab, tak pernah ada yang menderita seperti engkau. Sungguh tak ada yang dapat memulihkan keadaanmu.
(13) Putri Sion, apa yang dapat Kukatakan tentang engkau? Kepada apa engkau dapat Kuperbandingkan? Apa yang dapat Kukatakan seperti apa engkau? Bagaimana Aku dapat menghiburmu, hai Putri Sion? Engkau telah terlalu parah bagi seseorang untuk menyembuhkanmu.
(14) Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
(14) Yang disampaikan nabi-nabi kepadamu, hanyalah tipuan dan dusta melulu. Mereka tak pernah menyingkapkan dosamu, sehingga karena itu engkau tidak bertobat. Sebaliknya mereka hanya menyampaikan kepadamu perkataan-perkataan dusta yang memikat.
(14) Nabi-nabimu telah melihat penglihatan bagimu, tetapi penglihatannya hanyalah dusta yang tidak berarti. Mereka tidak berbicara melawan dosamu. Mereka tidak berusaha membuat sesuatu lebih baik. Mereka mengatakan pesan kepadamu, tetapi itu pesan palsu yang membodohimu.
(15) Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau. Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya mengenai puteri Yerusalem: "Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta?"
(15) Semua orang yang lewat, mencemooh engkau, karena kau sudah hancur seluruhnya. Mereka menggeleng-gelengkan kepala dan berkata, "Itukah kota yang paling indah, kota kebanggaan dunia?"
(15) Orang-orang yang melintas di jalan bertepuk tangan dan menertawakanmu. Mereka mengejek Yerusalem, menggelengkan kepalanya terhadapnya. Mereka bertanya, “Apakah itu kota yang disebut, ‘Kota Yang Paling Indah’ dan ‘Sukacita dari Seluruh Bumi’?”
(16) Terhadap engkau semua seterumu mengangakan mulutnya. Mereka bersuit-suit dan menggertakkan gigi: "Kami telah memusnahkannya!", kata mereka, "Nah, inilah harinya yang kami nanti-nantikan, kami mengalaminya, kami melihatnya!"
(16) Semua musuhmu memandang mukamu dengan benci, mereka menertawakan engkau dan menyeringai. Mereka berkata, "Kota itu sudah kami musnahkan! Akhirnya tiba juga saatnya yang sudah lama kami nanti-nantikan!"
(16) Semua musuhmu menertawakan kamu. Mereka bersiul dan menggertakkan giginya padamu. Mereka berkata, “Kami telah menelan mereka. Inilah sesungguhnya hari yang kita harapkan. Akhirnya kita melihat itu terjadi.”
(17) TUHAN telah menjalankan yang dirancangkan-Nya, Ia melaksanakan yang difirmankan-Nya, yang diperintahkan-Nya dahulu kala; Ia merusak tanpa belas kasihan, Ia menjadikan si seteru senang atas kamu, Ia meninggikan tanduk lawan-lawanmu.
(17) TUHAN telah melaksanakan ancaman-Nya yang dahulu direncanakan dan diperingatkan-Nya kepada kita. Kita dihancurkan-Nya tanpa belas kasihan, musuh diberi-Nya kemenangan. Ia membuat mereka gembira melihat kejatuhan kita.
(17) TUHAN melakukan yang telah direncanakan-Nya. Ia melakukan yang dikatakan-Nya akan dilakukan. Ia melakukan yang diperintahkan-Nya dahulu. Ia membinasakan dan tidak berbelaskasihan. Ia membuat musuhmu bersukacita karena yang terjadi padamu. Ia membuat musuhmu kuat.
(18) Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!
(18) Hai tembok-tembok Yerusalem, berserulah kepada TUHAN! Cucurkan air mata seperti sungai mengalir siang malam. Teruslah menangis, jangan berhenti sampai badanmu menjadi letih!
(18) Bersoraklah dari segenap hatimu kepada Tuhan. Hai Yerusalem, biarlah air matamu mengalir dari tembokmu. Biarlah air matamu mengalir seperti sungai siang dan malam. Jangan berhenti menangis atau biarkan matamu kering.
(19) Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!
(19) Bangunlah berulang-ulang sepanjang malam untuk berteriak mencurahkan isi hatimu kepada TUHAN. Mintalah supaya Ia berbelaskasihan kepada anak-anakmu yang kelaparan dan pingsan di setiap tikungan jalan.
(19) Bangkitlah dan menangis sepanjang malam. Curahkan hatimu seperti air seolah-olah engkau datang ke hadapan Tuhan. Angkat tanganmu dalam doa kepada-Nya. Mohon kepada-Nya membiarkan anak-anakmu yang kelaparan hidup. Mereka merana karena lapar di semua jalan kota.
(20) Lihatlah, TUHAN, dan tiliklah, kepada siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah perempuan harus makan anak kandungnya, anak-anak yang masih dibuai? Apakah dalam tempat kudus Tuhan harus dibunuh imam dan nabi?
(20) TUHAN, lihatlah dan perhatikanlah mereka yang Kausiksa itu! Apakah ada yang pernah Kau perlakukan begitu? Ibu memakan anak kandungnya yang tercinta, imam dan nabi dibunuh di dalam Rumah-Mu yang suci.
(20) Lihatlah kami, ya TUHAN. Apakah ada orang yang Engkau perlakukan sedemikian jelek? Apakah pantas perempuan memakan anak yang dilahirkannya? Apakah imam dan nabi harus dibunuh dalam Bait Tuhan?
(21) Terbaring di debu jalan pemuda dan orang tua; dara-daraku dan teruna-terunaku gugur oleh pedang; Engkau membunuh mereka tatkala Engkau murka, tanpa belas kasihan Engkau menyembelih mereka!
(21) Tua muda mati terkapar di jalan, pemuda-pemudi tewas oleh pedang. Pada hari Engkau murka, Kausembelih mereka tanpa rasa iba.
(21) Orang yang muda dan yang tua terletak di atas tanah di jalan-jalan kota. Perempuan dan laki-laki yang muda telah dibunuh dengan pedang. Engkau telah membunuh mereka pada hari kemurkaan-Mu. Engkau telah membunuhnya tanpa belas kasihan.
(22) Seolah-olah pada hari perayaan Engkau mengundang semua yang kutakuti dari sekeliling. Tatkala TUHAN murka tak ada seorang yang luput atau selamat. Mereka yang kubuai dan kubesarkan dibinasakan seteruku.
(22) Kau mengundang musuh-musuh yang kami takuti untuk mengadakan pesta kekejaman di sekeliling kami. Mereka membunuh semua yang kami asuh dan sayangi. Pada hari kemarahan-Mu, tak seorang pun dapat melarikan diri.
(22) Engkau mengundang pengacau datang kepadaku dari segala penjuru. Engkau mengundang pengacau seperti mengundangnya ke suatu perayaan. Tidak ada yang luput pada hari murka TUHAN. Musuhku membunuh orang yang kubesarkan.
Ratapan / Lamentations / 예레미야애가
1
- 2 -
345