www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Kisah Para Rasul / Acts / 사도행전
1234567891011121314151617181920212223242526
- 27 -
28
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
English Amplified 2015

[Versi Mudah Dibaca 2006]
27:1-13 = Paulus berlayar ke Roma
(1) Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
(1) Setelah diputuskan bahwa kami harus berlayar ke Italia, Paulus dan beberapa orang tahanan yang lain diserahkan kepada Yulius, perwira pasukan tentara Roma yang disebut "Resimen Kaisar".
(1) {Paul Is Sent to Rome}Now when it was determined that we (including Luke) would sail for Italy, they turned Paul and some other prisoners over to a centurion of the Augustan Regiment named Julius.
(2) Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.
(2) Kami naik ke kapal yang datang dari Adramitium, kemudian berangkat dengan kapal itu yang sudah siap berlayar ke pelabuhan-pelabuhan di provinsi Asia. Aristarkhus, seorang Makedonia yang datang dari Tesalonika, berlayar juga bersama-sama dengan kami.
(2) And going aboard a ship from Adramyttian which was about to sail for the ports along the [west] coast [province] of Asia [Minor], we put out to sea; and Aristarchus, a Macedonian from Thessalonica, accompanied us.
(3) Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.
(3) Besoknya kami tiba di Sidon. Paulus diperlakukan dengan baik sekali oleh Yulius. Ia diizinkan mengunjungi kawan-kawannya supaya mereka dapat memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
(3) The next day we landed at Sidon; and Julius, treating Paul with [thoughtful] consideration, allowed him to go to his friends there and be cared for and refreshed.
(4) Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus.
(4) Dari situ kami meneruskan pelayaran. Oleh sebab angin berlawanan dengan arah kapal, kami berlayar terus menyusur pantai pulau Siprus yang agak terlindung dari angin.
(4) From there we put out to sea and sailed to the leeward (sheltered) side of Cyprus [for protection from weather] because the winds were against us.
(5) Dan setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.
(5) Kemudian kami mengarungi laut yang berhadapan dengan Kilikia dan Pamfilia lalu sampai di Mira di negeri Likia.
(5) When we had sailed across the sea along the coasts of Cilicia and Pamphylia, we landed at Myra in Lycia [on the south coast of Asia Minor].
(6) Di situ perwira kami menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu.
(6) Di situ perwira itu mendapati sebuah kapal dari Aleksandria yang mau berlayar ke Italia. Maka ia memindahkan kami ke kapal itu.
(6) There the centurion [Julius] found an Alexandrian ship [a grain ship of the Roman fleet] sailing for Italy, and he put us aboard it.
(7) Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
(7) Beberapa hari lamanya kami berlayar lambat sekali, dan dengan susah payah akhirnya kami sampai sejauh kota Knidus. Kemudian karena angin masih juga buruk, kami tidak dapat meneruskan pelayaran ke jurusan semula. Maka kami berlayar ke selatan pulau Kreta melewati Tanjung Salmone supaya di sana kami terlindung dari angin.
(7) For a number of days we sailed slowly and arrived with difficulty off Cnidus; then, because the wind did not allow us to go farther, we sailed under the leeward (sheltered) side of Crete, off Salmone;
(8) Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.
(8) Dengan susah payah kami berlayar menyusur pantai pulau itu sampai akhirnya kami tiba di suatu tempat yang bernama Pelabuhan Indah, tidak berapa jauh dari kota Lasea.
(8) and hugging the shore with difficulty, we came to a place called Fair Havens, near the city of Lasea [on the south side of Crete].
(9) Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:
(9) Pada waktu itu Hari Raya Pendamaian orang Yahudi sudah lewat. Kami sudah kehilangan banyak waktu, sehingga sudah bukan waktunya lagi untuk berlayar dengan aman. Oleh sebab itu Paulus memberi nasihat ini kepada mereka,
(9) Now much time had been lost, and navigation was dangerous, because even [the time for] the fast (Day of Atonement) was already over, so Paul began to strongly warn them,
(10) Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita.
(10) "Saudara-saudara, menurut pendapat saya, adalah sangat berbahaya kalau kita berlayar terus. Kita akan mengalami kerugian besar bukan hanya pada muatan kita dan kapal kita, tetapi jiwa kita pun dapat hilang."
(10) saying, "Men, I sense [after careful thought and observation] that this voyage will certainly be a disaster and with great loss, not only of the cargo and the ship, but also of our lives."
(11) Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.
(11) Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan kapten kapal daripada kata-kata Paulus.
(11) However, the centurion [Julius, ranking officer on board] was persuaded by the pilot and the owner of the ship rather than by what Paul said.
(12) Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.
(12) Pelabuhan di situ memang tidak baik bagi kapal-kapal untuk tinggal pada musim dingin. Oleh sebab itu kebanyakan awak kapal setuju untuk berlayar lagi meninggalkan pelabuhan itu karena mereka mau berusaha sampai di Feniks dan tinggal di sana selama musim dingin. Feniks adalah pelabuhan di Kreta yang menghadap barat daya dan barat laut.
(12) Because the harbor was not well situated for wintering, the majority [of the sailors] decided to put to sea from there, hoping somehow to reach Phoenix, a harbor of Crete facing southwest and northwest, and spend the winter there.
(13) Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.
(13) Pada waktu itu angin selatan bertiup dengan lembut. Maka awak kapal mengira mereka sudah dapat berlayar lagi. Jadi mereka membongkar sauh lalu berlayar menyusur pantai pulau Kreta.
(13) So when the south wind blew softly, thinking that they had obtained their goal, they weighed anchor and sailed along Crete, hugging the coast.
27:14-44 = Kapal terkandas
(14) Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut".
(14) Tetapi tak lama kemudian angin ribut--yaitu angin yang disebut angin Timur Laut--membadai dari darat,
(14) {Shipwreck}But soon afterward a violent wind, called Euraquilo [a northeaster, a tempestuous windstorm like a typhoon], came rushing down from the island;
(15) Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.
(15) dan memukul kapal kami. Oleh sebab tidak mungkin kapal berlayar terus melawan angin, maka kami menyerah saja dan membiarkan kapal terhanyut dibawa angin.
(15) and when the ship was caught in it and could not head against the wind [to gain stability], we gave up and [letting her drift] were driven along.
(16) Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu.
(16) Kami terlindung sedikit, ketika kami lewat di sebelah selatan pulau Kauda yang kecil itu. Di situ dengan susah payah kami berhasil menguasai sekoci kapal kami.
(16) We ran under the shelter of a small island [twenty-five miles south of Crete] called Clauda, and with great difficulty we were able to get the ship's skiff on the deck and secure it.
(17) Dan setelah sekoci itu dinaikkan ke atas kapal, mereka memasang alat-alat penolong dengan meliliti kapal itu dengan tali. Dan karena takut terdampar di beting Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terapung-apung saja.
(17) Sesudah sekoci itu dinaikkan ke kapal, kapal itu sendiri diperkuat dengan memakai tali yang diikat melingkari kapal itu. Karena takut terdampar di dasar pasir Sirtis yang dangkal, layar diturunkan lalu kapal dibiarkan mengikuti angin.
(17) After hoisting the skiff [on board], they used support lines [for frapping] to undergird and brace the ship's hull; and fearing that they might run aground on the shallows of Syrtis [off the north coast of Africa], they let down the sea anchor and lowered the sails and were driven along [backwards with the bow into the wind].
(18) Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut.
(18) Angin terus mengamuk, sehingga keesokan harinya muatan kapal mulai dibuang ke dalam laut.
(18) On the next day, as we were being violently tossed about by the storm [and taking on water], they began to jettison the cargo;
(19) Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri.
(19) Hari berikutnya lagi awak-awak kapal itu membuang pula perkakas-perkakas kapal ke laut dengan tangan mereka sendiri.
(19) and on the third day they threw the ship's tackle (spare lines, blocks, miscellaneous equipment) overboard with their own hands [to further reduce the weight].
(20) Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.
(20) Berhari-hari lamanya kami tidak melihat matahari dan bintang, dan angin pun terus-menerus mengamuk. Akhirnya lenyaplah harapan kami untuk selamat.
(20) Since neither sun nor stars appeared for many days, and no small storm kept raging about us, from then on all hope of our being saved was [growing worse and worse and] gradually abandoned.
(21) Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!
(21) Beberapa waktu lamanya orang-orang itu tidak makan. Maka Paulus pergi berdiri di tengah-tengah mereka lalu berkata, "Saudara-saudara! Kalau kalian sudah menuruti nasihat saya dan tidak berlayar dari Kreta, kita tidak mengalami semua kerusakan dan kerugian ini.
(21) After they had gone a long time without food [because of seasickness and stress], Paul stood up before them and said, "Men, you should have followed my advice and should not have set sail from Crete, and brought on this damage and loss.
(22) Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.
(22) Tetapi sekarang pun saya minta dengan sangat supaya kalian berbesar hati. Tidak seorang pun dari Saudara yang akan mati; kita akan kehilangan hanya kapal ini saja.
(22) But even now I urge you to keep up your courage and be in good spirits, because there will be no loss of life among you, but only loss of the ship.
(23) Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku,
(23) Sebab tadi malam malaikat dari Allah yang saya sembah, yaitu Allah yang memiliki saya, datang kepada saya.
(23) For this very night an angel of the God to whom I belong and whom I serve stood before me,
(24) dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.
(24) Malaikat itu berkata, 'Jangan takut, Paulus! Sebab engkau akan menghadap Kaisar. Dan atas kebaikan hati Allah kepadamu, semua orang yang berlayar denganmu akan selamat karena engkau.'
(24) and said, 'Stop being afraid, Paul. You must stand before Caesar; and behold, God has given you [the lives of] all those who are sailing with you.'
(25) Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.
(25) Oleh sebab itu, Saudara-saudara, hendaklah Saudara berbesar hati! Sebab saya percaya kepada Allah bahwa semuanya akan terjadi seperti yang dikatakan-Nya kepada saya.
(25) So keep up your courage, men, for I believe God and have complete confidence in Him that it will turn out exactly as I have been told;
(26) Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau."
(26) Tetapi kita akan terdampar nanti di pantai suatu pulau."
(26) but we must run [the ship] aground on some island."
(27) Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria. Tetapi kira-kira tengah malam anak-anak kapal merasa, bahwa mereka telah dekat daratan.
(27) Pada malam yang keempat belas kami sedang terapung-apung di Laut Adria. Kira-kira tengah malam awak kapal merasa kapal sedang mendekati darat.
(27) The fourteenth night had come and we were drifting and being driven about in the Adriatic Sea, when about midnight the sailors began to suspect that they were approaching some land.
(28) Lalu mereka mengulurkan batu duga, dan ternyata air di situ dua puluh depa dalamnya. Setelah maju sedikit mereka menduga lagi dan ternyata lima belas depa.
(28) Jadi mereka mengulurkan tali dengan batu untuk mengukur dalamnya laut. Ternyata tempat itu sedalam hampir empat puluh meter. Tidak lama kemudian mereka mengukur lagi, lalu mendapati laut di tempat itu sedalam hampir tiga puluh meter.
(28) So they took soundings [using a weighted line] and found [the depth to be] twenty fathoms (120 feet); and a little farther on they sounded again and found [the depth to be] fifteen fathoms (90 feet).
(29) Dan karena takut, bahwa kami akan terkandas di salah satu batu karang, mereka membuang empat sauh di buritan, dan kami sangat berharap mudah-mudahan hari lekas siang.
(29) Mereka takut kapal akan terkandas pada batu karang, jadi mereka menurunkan empat buah sauh dari bagian belakang kapal, lalu mengharap kalau boleh cepat-cepat pagi.
(29) Then fearing that we might run aground somewhere on the rocks, they dropped four anchors from the stern [to slow the ship] and kept wishing for daybreak to come.
(30) Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan.
(30) Diam-diam para awak kapal mencoba lari dari kapal itu. Mereka menurunkan sekoci ke air dengan berbuat seolah-olah mau menurunkan sauh dari depan kapal.
(30) But as the sailors were trying to escape [secretly] from the ship and had let down the skiff into the sea, pretending that they were going to lay out anchors from the bow,
(31) Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat."
(31) Tetapi Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajurit yang di kapal itu, "Kalau awak kapal ini tidak tinggal di kapal, Saudara-saudara semuanya tidak dapat selamat."
(31) Paul said to the centurion and the soldiers, "Unless these men remain on the ship, you cannot be saved."
(32) Lalu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut.
(32) Oleh sebab itu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci itu, sehingga sekoci itu hanyut.
(32) Then the soldiers cut away the ropes that held the skiff and let it fall and drift away.
(33) Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.
(33) Pada waktu sebelum fajar, Paulus menganjurkan supaya mereka semua makan. Paulus berkata, "Sudah empat belas hari lamanya Saudara semuanya hanya menunggu-nunggu saja dalam keadaan tegang dan tidak makan apa-apa.
(33) While they waited for the day to dawn, Paul encouraged them all [and told them] to have some food, saying, "This is the fourteenth day that you have been constantly on watch and going without food, having eaten nothing.
(34) Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."
(34) Saya anjurkan, makanlah sedikit. Itu baik untuk kalian, supaya kalian kuat lagi. Sebab Saudara semuanya akan selamat dan tidak kurang apa-apa."
(34) So I urge you to eat some food, for this is for your survival; for not a hair from the head of any of you will perish."
(35) Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.
(35) Sesudah berkata begitu Paulus mengambil roti lalu mengucap terima kasih kepada Tuhan di hadapan mereka semua. Kemudian ia membagi-bagi roti itu, lalu makan.
(35) Having said this, he took bread and gave thanks to God in front of them all, and he broke it and began to eat.
(36) Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga.
(36) Maka mereka semua bersemangat kembali dan turut makan juga.
(36) Then all of them were encouraged and their spirits improved, and they also ate some food.
(37) Jumlah kami semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa.
(37) Semua yang berada di kapal itu ada dua ratus tujuh puluh enam orang.
(37) All told there were two hundred and seventy-six of us aboard the ship.
(38) Setelah makan kenyang, mereka membuang muatan gandum ke laut untuk meringankan kapal itu.
(38) Setelah semua makan secukupnya, mereka membuang muatan gandum ke laut supaya kapal menjadi ringan.
(38) After they had eaten enough, they began to lighten the ship by throwing the wheat [from Egypt] overboard into the sea.
(39) Dan ketika hari mulai siang, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya. Walaupun mereka tidak mengenal daratan itu, mereka memutuskan untuk sedapat mungkin mendamparkan kapal itu ke situ.
(39) Waktu hari sudah siang, awak kapal melihat daratan, tetapi mereka tidak tahu daratan apa itu. Mereka melihat sebuah teluk dengan pantainya. Jadi mereka bermaksud mendaratkan kapal di sana kalau dapat.
(39) When day came, they did not recognize the land, but they noticed a bay with a beach, and they decided to run the ship ashore there if they could.
(40) Mereka melepaskan tali-tali sauh, lalu meninggalkan sauh-sauh itu di dasar laut. Sementara itu mereka mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai.
(40) Maka tali-tali sauh dipotong lalu sauh-sauh itu dibiarkan tenggelam ke laut. Sejalan dengan itu juga mereka melepaskan tali yang mengikat kemudi-kemudi. Kemudian mereka menaikkan layar di bagian depan kapal supaya angin meniup kapal itu maju menuju pantai.
(40) So they cut the cables and severed the anchors and left them in the sea while at the same time unlashing the ropes of the rudders; and after hoisting the foresail to the wind, they headed steadily for the beach.
(41) Tetapi mereka melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat.
(41) Tetapi kapal itu terbentur dasar pasir. Bagian depannya terkandas dan tidak bergerak, sedangkan bagian belakangnya hancur dipukul ombak yang keras.
(41) But striking a reef with waves breaking in on either side, they ran the ship aground. The prow (forward point) stuck fast and remained immovable, while the stern began to break up under the [violent] force of the waves.
(42) Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorangpun yang melarikan diri dengan berenang.
(42) Prajurit-prajurit di kapal itu berniat membunuh semua orang tahanan, karena mereka takut jangan-jangan nanti ada yang berenang ke darat dan lari.
(42) The soldiers' plan was to kill the prisoners, so that none of them would dive overboard and swim [to land] and escape;
(43) Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat,
(43) Tetapi perwira itu mencegah niat mereka itu karena ia mau menyelamatkan Paulus. Ia menyuruh semua orang yang dapat berenang terjun dahulu dan berenang ke pantai;
(43) but the centurion, wanting to save Paul, kept them from [carrying out] their plan. He commanded those who could swim to jump overboard first and get to the shore;
(44) dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.
(44) yang lain-lainnya harus menyusul dengan berpegang pada papan-papan atau pecahan kapal itu. Dengan jalan begitulah kami semua selamat sampai ke darat.
(44) and [he commanded] the rest to follow, some on [floating] planks, and others on various things from the ship. And so it was that all of them were brought safely to land.
Kisah Para Rasul / Acts / 사도행전
1234567891011121314151617181920212223242526
- 27 -
28