www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Roma / Romans / 로마서
12
- 3 -
45678910111213141516
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
3:1-8 = Kelebihan orang Yahudi dan kesetiaan Allah
(1) Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
(1) Kalau begitu, apakah untungnya menjadi orang Yahudi? Dan apakah faedahnya menuruti peraturan sunat?
(1) Jadi, apakah orang Yahudi mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki orang lain? Apakah ada sesuatu hal yang istimewa dengan sunat?
(2) Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
(2) Tentu saja banyak faedahnya! Pertama-tama, karena kepada orang Yahudilah Allah mempercayakan perkataan-perkataan Allah.
(2) Ya, orang Yahudi mempunyai banyak hal yang istimewa. Hal yang paling penting ialah: Allah mempercayakan ajaran-Nya kepada orang Yahudi.
(3) Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
(3) Tetapi bagaimanakah kalau sebagian orang Yahudi tidak setia? Apakah karena itu Allah menjadi tidak setia?
(3) Ada beberapa orang Yahudi yang tidak setia kepada Allah, tetapi apakah hal itu akan menghentikan Allah setia terhadap janji-Nya?
(4) Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."
(4) Tentu tidak! Sebab jelaslah Allah selalu benar, walaupun setiap orang berbohong. Dalam Alkitab tertulis, "Hendaknya engkau terbukti benar dalam apa yang engkau ucapkan, dan engkau menang pada waktu engkau dihakimi."
(4) Tidak. Allah akan tetap mengatakan kebenaran, walaupun setiap orang berdusta. Seperti Kitab Suci mengatakan, “Engkau akan terbukti benar dalam semua firman-Mu, dan Engkau akan menang, jika Engkau dihakimi.”
(5) Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah--aku berkata sebagai manusia--jika Ia menampakkan murka-Nya?
(5) Tetapi kalau keadilan Allah menjadi semakin nyata, oleh karena kita berbuat yang tidak benar, apakah yang hendak kita katakan? Bahwa Allah tidak adil kalau Ia menghukum kita? (Memang pertanyaan ini wajar secara manusia.)
(5) Ketika kita bersalah, hal itu akan semakin membuktikan, bahwa Allah benar. Jadi, apakah kita boleh mengatakan, bahwa Allah salah pada saat Dia menghukum kita? Aku berkata selaku manusia.
(6) Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah dapat menghakimi dunia?
(6) Sekali-kali tidak! Sebab kalau Allah tidak adil, bagaimanakah Ia dapat menghakimi dunia ini?
(6) Tidak. Jika Allah tidak dapat menghukum kita, Allah tidak dapat menghakimi dunia ini.
(7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
(7) Tetapi kalau karena perbuatan yang tidak benar, apa yang benar tentang Allah semakin menonjol sehingga Ia dipuji, mengapa orang yang berbuat jahat itu masih disalahkan sebagai orang berdosa?
(7) Orang mungkin mengatakan, “Jika aku berdusta, itu akan memuliakan Allah, sebab kebohonganku menunjukkan kebenaran Allah. Jadi, mengapa aku dihakimi sebagai orang berdosa?”
(8) Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.
(8) Dan mengapa kita tidak boleh mengatakan, "Baiklah kita berbuat jahat supaya timbul kebaikan?" Memang ada orang-orang yang menghina saya dengan mengatakan bahwa saya sudah berkata begitu. Orang-orang semacam itu sewajarnya dihukum oleh Allah.
(8) Sama dengan mengatakan, “Kita harus melakukan yang jahat supaya yang baik datang.” Banyak orang mengecam kami bahwa kami mengajarkan hal seperti itu. Orang yang berkata demikian sudah sepantasnya menerima hukuman.
3:9-20 = Semua manusia adalah orang berdosa
(9) Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
(9) Nah, apakah kedudukan kita sebagai orang Yahudi lebih baik daripada kedudukan bangsa lain? Sekali-kali tidak! Sudah saya kemukakan bahwa baik orang Yahudi maupun bangsa lain, semuanya sudah dikuasai dosa.
(9) [Semua Orang Berdosa] Apakah kita orang Yahudi lebih baik daripada orang lain? Tidak. Kami sudah mengatakan bahwa orang Yahudi dan yang bukan Yahudi sama. Mereka semua berdosa.
(10) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
(10) Seperti yang tertulis dalam Alkitab, "Tidak seorang pun yang benar,
(10) Seperti Kitab Suci mengatakan, “Tidak ada orang yang tidak berdosa, seorang pun tidak ada.
(11) Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
(11) tidak seorang pun yang mengerti dan tidak seorang pun yang menyembah Allah.
(11) Tidak ada orang yang mengerti. Tidak ada orang yang sungguh mau bersama Allah.
(12) Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
(12) Semua orang sudah menjauhkan diri dari Allah; semuanya telah sesat. Tidak seorang pun berbuat yang benar; seorang pun tidak!
(12) Semua orang sudah berbalik dan semua orang tidak berguna. Tidak ada orang yang berbuat baik. Tidak ada.”
(13) Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
(13) Tenggorokan mereka bagaikan kuburan yang terbuka. Tipu daya mengalir dari lidah mereka, dan bibir mereka menyemburkan fitnah, seperti bisa ular.
(13) “Mulut orang seperti kubur yang terbuka; mereka menggunakan lidahnya berdusta.” “Yang dikatakan mereka seperti racun ular;”
(14) Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
(14) Mulut mereka penuh dengan kutuk dan kecaman.
(14) “mulut mereka penuh kutukan dan kepahitan.”
(15) kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
(15) Langkah mereka cepat kalau hendak menyiksa dan membunuh orang.
(15) “Mereka selalu bersedia menyakiti dan membunuh;
(16) Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
(16) Kehancuran dan kesusahan, ditabur mereka di mana-mana.
(16) ke mana saja mereka pergi, mereka membuat kehancuran dan kesedihan.
(17) dan jalan damai tidak mereka kenal;
(17) Mereka buta terhadap jalan kesejahteraan,
(17) Mereka tidak mengenal jalan damai.”
(18) rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."
(18) dan tidak menghormati Allah."
(18) “Mereka tidak takut atau tidak hormat terhadap Allah.”
(19) Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.
(19) Sekarang kita tahu bahwa semua yang tertulis dalam hukum agama Yahudi, adalah untuk orang-orang yang berada di bawah pemerintahan hukum itu. Dengan demikian tidak seorang pun dapat memberikan alasan apa-apa lagi dan seluruh dunia dapat dituntut oleh Allah.
(19) Yang dikatakan hukum Taurat adalah untuk manusia yang dikuasai hukum Taurat. Hal itu yang menyebabkan orang Yahudi berhenti meminta maaf dan membawa semua orang di dunia ini kepada penghakiman Allah,
(20) Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
(20) Sebab tidak seorang pun dimungkinkan berbaik dengan Allah oleh karena orang itu melakukan hal-hal yang terdapat dalam hukum agama. Sebaliknya hukum itu cuma menunjukkan kepada manusia bahwa manusia berdosa.
(20) karena tidak seorang pun yang dapat benar di hadapan Allah dengan mematuhi hukum Taurat. Hukum Taurat hanya menunjukkan dosa-dosa kita kepada kita.
3:21-31 = Manusia dibenarkan karena iman
(21) Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
(21) Tetapi sekarang Allah sudah menunjukkan jalan bagaimana manusia berbaik dengan Dia; dan caranya itu tidak ada sangkut pautnya dengan hukum agama Yahudi. Buku-buku Musa dan buku-buku nabi-nabi justru menyatakan hal itu,
(21) [Allah Membenarkan Manusia] Tetapi Allah mempunyai jalan untuk membenarkan manusia, bukan dengan hukum Taurat. Dan sekarang Allah sudah menunjukkan jalan yang baru. Hukum Taurat dan para nabi telah mengatakan jalan baru itu kepada kita.
(22) yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
(22) bahwa Allah memungkinkan manusia berbaik dengan Dia, hanya kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. Allah berbuat ini untuk semua orang yang percaya kepada Kristus; sebab tidak ada perbedaannya:
(22) Allah membuat manusia benar melalui iman mereka kepada Yesus Kristus. Allah melakukan itu untuk semua orang yang percaya kepada Kristus karena semua orang sama.
(23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
(23) Semua orang sudah berdosa dan jauh dari Allah yang hendak menyelamatkan mereka.
(23) Semua orang telah berdosa dan tidak cukup baik untuk kemuliaan Allah.
(24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
(24) Hanya karena rahmat Allah saja yang diberikan dengan cuma-cuma, hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali; caranya ialah: manusia dibebaskan oleh Kristus Yesus.
(24) Manusia dibenarkan di hadapan Allah hanya karena anugerah-Nya. Itu adalah pemberian secara cuma-cuma. Manusia menjadi benar di hadapan Allah dengan membuatnya bebas dari dosa oleh Yesus Kristus.
(25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
(25) Allah mengurbankan Kristus Yesus supaya dengan kematian-Nya itu manusia dinyatakan bebas dari kesalahan kalau mereka percaya kepada-Nya. Allah berbuat begitu untuk menunjukkan keadilan-Nya. Sebab pada masa yang lampau Allah sudah berlaku sabar terhadap dosa-dosa manusia, sehingga Ia tidak menghukum mereka.
(25) Allah telah memberikan Yesus sebagai jalan untuk mengampuni dosa manusia melalui iman. Allah mengampuni orang melalui kematian Yesus. Allah telah memberikan Yesus untuk menunjukkan bahwa Ia selalu melakukan yang benar dan patut. Di masa lalu Allah tetap sabar dan tidak membinasakan manusia karena dosa-dosanya.
(26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
(26) Tetapi sekarang Ia bertindak terhadap dosa untuk membuktikan keadilan-Nya. Dengan cara itu Ia menunjukkan bahwa diri-Nya benar; dan setiap orang yang percaya kepada Yesus, dinyatakan-Nya sebagai orang yang sudah berbaik kembali dengan Allah.
(26) Allah telah memberikan Yesus untuk menunjukkan hari itu, bahwa Allah melakukan yang benar. Allah melakukan itu sehingga Ia dapat menghakimi dengan adil dan membenarkan orang yang mempunyai iman kepada Yesus.
(27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
(27) Oleh karena itu tidak ada lagi alasan bagi kita untuk berbangga-bangga. Mengapa demikian? Apakah karena kita melakukan yang tercantum dalam hukum agama Yahudi? Bukan. Tetapi karena kita percaya.
(27) Jadi, apakah kita punya alasan untuk bermegah diri? Tidak. Mengapa tidak? Melalui iman hal bermegah diri dihentikan, bukan dengan jalan menaati hukum Taurat,
(28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
(28) Sebab kesimpulannya adalah begini: Orang dinyatakan berbaik kembali dengan Allah, bukan karena ia melakukan apa yang tercantum dalam hukum agama Yahudi, melainkan karena ia percaya kepada Yesus Kristus.
(28) sebab orang dibenarkan di hadapan Allah melalui iman, bukan dengan yang dilakukannya dengan menuruti hukum Taurat. Itulah yang kita percayai.
(29) Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
(29) Ataukah Allah itu Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia Allah bangsa lain juga? Ya, memang Ia Allah bangsa lain juga!
(29) Allah bukan hanya Allah orang Yahudi, tetapi juga Allah orang yang bukan Yahudi.
(30) Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.
(30) Sebab Allah hanya satu. Dialah yang memungkinkan orang-orang Yahudi berbaik kembali dengan Allah karena mereka percaya. Dan Dialah pula yang memungkinkan orang-orang bangsa lain berbaik kembali dengan Allah; itu juga karena mereka percaya.
(30) Hanya ada satu Allah. Ia yang akan membenarkan orang Yahudi di hadapan-Nya melalui imannya. Dan Dia juga membenarkan orang yang bukan Yahudi di hadapan-Nya melalui imannya.
(31) Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.
(31) Apakah ini berarti bahwa karena kita percaya kepada Kristus, kita membuang hukum agama Yahudi? Sama sekali tidak! Malah justru dengan kepercayaan kita itu, kita menghargai hukum itu.
(31) Apakah kami membinasakan hukum Taurat dengan mengikuti jalan iman? Tidak. Iman menyebabkan kami menjalankan yang sebenarnya dikehendaki hukum Taurat.
Roma / Romans / 로마서
12
- 3 -
45678910111213141516