www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Hakim Hakim / Judges / 사사기
12345678
- 9 -
101112131415161718192021
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
9:1-49 = Abimelekh menjadi raja di Sikhem
(1) Adapun Abimelekh bin Yerubaal pergi ke Sikhem kepada saudara-saudara ibunya dan berkata kepada mereka dan kepada seluruh kaum dari pihak keluarga ibunya:
(1) Suatu hari Abimelekh anak Gideon pergi ke kota Sikhem tempat kaum keluarga ibunya. Di sana ia berbicara dengan mereka, katanya,
(1) [Abimelekh Menjadi Raja] Abimelekh ialah anak Yerubaal. Ia pergi kepada pamannya yang tinggal di Sikhem. Ia berkata kepada pamannya dan kepada semua keluarga ibunya,
(2) Tolong katakan kepada seluruh warga kota Sikhem: Manakah yang lebih baik bagimu: tujuh puluh orang memerintah kamu, yaitu semua anak Yerubaal, atau satu orang? Dan ingat juga, bahwa aku darah dagingmu.
(2) "Coba tanyakan kepada seluruh penduduk Sikhem, mana yang lebih baik: Diperintah oleh ketujuh puluh anak Gideon, atau oleh satu orang saja? Ingatkan mereka juga bahwa saya masih ada hubungan darah dengan mereka."
(2) “Tanyalah kepada para pemimpin kota Sikhem, ‘Apakah lebih baik bagimu diperintah oleh 70 anak Yerubaal atau hanya oleh satu orang?’ Ingatlah bahwa aku adalah keluargamu.”
(3) Lalu saudara-saudara ibunya mengatakan hal ihwalnya kepada seluruh warga kota Sikhem, maka condonglah hati orang-orang itu untuk mengikuti Abimelekh, sebab kata mereka: "Memang ia saudara kita."
(3) Maka pergilah kaum keluarga ibu Abimelekh itu kepada orang-orang Sikhem dan menyampaikan pesan Abimelekh kepada mereka. Lalu penduduk Sikhem itu memutuskan untuk mengikuti Abimelekh, sebab menurut mereka ia memang masih ada hubungan darah dengan mereka.
(3) Pamannya menanyakan hal itu kepada para pemimpin Sikhem. Dan para pemimpin Sikhem memutuskan untuk mengikut Abimelekh. Mereka berkata, “Di atas segala-galanya, ia adalah saudara kita.”
(4) Sesudah itu mereka memberikan kepadanya tujuh puluh uang perak dari kuil Baal-Berit, lalu Abimelekh memberi perak itu sebagai upah kepada petualang-petualang dan orang-orang nekat supaya mengikuti dia.
(4) Kemudian mereka memberikan kepadanya tujuh puluh uang perak yang diambil dari rumah penyembahan Baal-Berit. Dengan uang itu Abimelekh mengupah segerombolan orang-orang kurang ajar untuk bergabung dengannya,
(4) Mereka memberikan 70 keping perak kepada Abimelekh. Uang itu berasal dari kuil Baal-Berit. Abimelekh memakai perak itu menjadi upah beberapa orang. Orang-orang itu ialah orang yang tidak berguna dan sembrono. Mereka mengikut Abimelekh ke mana saja pun ia pergi.
(5) Ia pergi ke rumah ayahnya di Ofra, lalu membunuh saudara-saudaranya, anak-anak Yerubaal, tujuh puluh orang, di atas satu batu. Tetapi Yotam, anak bungsu Yerubaal tinggal hidup, karena ia menyembunyikan diri.
(5) lalu pergi ke kampung halaman ayahnya di Ofra. Di sana ia membunuh ketujuh puluh saudaranya itu di atas satu batu. Tetapi Yotam, anak bungsu Gideon tidak turut terbunuh karena ia bersembunyi.
(5) Abimelekh pergi ke rumah ayahnya di Ofra dan membunuh ketujuh puluh saudaranya, anak Yerubaal sekaligus, tetapi anak bungsu Yerubaal selamat, karena ia bersembunyi dan melarikan diri. Nama anak bungsu itu Yotam.
(6) Kemudian berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem.
(6) Maka berkumpullah seluruh penduduk Sikhem dan Bet-Milo, lalu pergi ke pohon terpentin keramat di Sikhem. Di sana mereka menobatkan Abimelekh menjadi raja.
(6) Kemudian berkumpullah para pemimpin kota Sikhem dan semua penghuni rumah di Milo. Mereka berkumpul di samping pohon besar di Sikhem dan mengangkat Abimelekh menjadi rajanya.
(7) Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: "Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga.
(7) Setelah Yotam mendengar tentang hal itu, ia pergi berdiri di puncak Gunung Gerizim, lalu berteriak ke arah orang-orang itu, "Dengarkan saya, hai orang-orang Sikhem, supaya Allah juga mendengarkan kalian!
(7) [Cerita Yotam] Yotam mendengar bahwa para pemimpin kota Sikhem telah mengangkat Abimelekh menjadi raja. Ketika dia mendengar hal itu, dia pergi dan berdiri di puncak Gunung Gerizim. Dia meneriakkan cerita ini kepada rakyat, “Dengarkanlah aku, hai para pemimpin Sikhem. Kemudian biarlah Allah mendengarkan kamu.
(8) Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami!
(8) Sekali peristiwa berkumpullah pohon-pohon hendak memilih raja untuk mereka. Maka berkatalah mereka kepada pohon zaitun, 'Jadilah raja kami.'
(8) Pada suatu hari pohon-pohon telah memutuskan untuk mengangkat seorang raja memerintah atasnya. Pohon-pohon itu berkata kepada pohon zaitun, ‘Engkaulah menjadi raja kami.’
(9) Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?
(9) Jawab pohon zaitun, 'Ah, saya tidak mau. Sebab kalau saya menjadi rajamu, saya harus berhenti menghasilkan minyak zaitun yang dipakai untuk menghormati dewa-dewa dan manusia.'
(9) Pohon zaitun mengatakan, ‘Manusia dan dewa-dewa memuji aku karena minyakku. Apakah aku harus berhenti menghasilkan minyak hanya untuk pergi dan menguasai pohon-pohon lain?’
(10) Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami!
(10) Lalu kata pohon-pohon kepada pohon ara, 'Kau saja menjadi raja kami.'
(10) Kemudian pohon-pohon itu berkata kepada pohon ara, ‘Marilah menjadi raja kami.’
(11) Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?
(11) Tetapi pohon ara menjawab, 'Saya tidak mau, sebab untuk menjadi rajamu saya harus berhenti menghasilkan buah ara yang manis-manis.'
(11) Pohon ara itu mengatakan, ‘Apakah aku harus berhenti menghasilkan buahku yang baik dan manis hanya untuk pergi dan menguasai pohon-pohon lain?’
(12) Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami!
(12) Setelah itu, berkatalah pohon-pohon kepada pokok anggur, 'Nah, kaulah yang menjadi raja kami.'
(12) Kemudian pohon-pohon itu berkata kepada pohon anggur, ‘Marilah menjadi raja kami.’
(13) Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?
(13) Tetapi pokok anggur menjawab, 'Masakan saya harus berhenti menghasilkan anggur yang menyenangkan hati dewa-dewa dan manusia, hanya untuk menjadi rajamu!'
(13) Pohon anggur mengatakan, ‘Anggurku membuat orang dan raja-raja bersukacita. Apakah aku harus berhenti menghasilkan anggurku hanya untuk pergi dan menguasai pohon-pohon lain?’
(14) Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami!
(14) Karena itu berkatalah semua pohon kepada semak duri, 'Kau sajalah menjadi raja kami.'
(14) Akhirnya semua pohon berkata kepada belukar berduri, ‘Marilah menjadi raja kami.’
(15) Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.
(15) Semak duri itu menjawab, 'Kalau kalian sungguh-sungguh mau menjadikan saya rajamu, mari berlindung di bawah naungan saya. Kalau kalian tidak mau, maka dari cabang-cabang saya yang berduri ini akan keluar api yang membakar habis pohon-pohon aras di Libanon.'"
(15) Dan belukar berduri berkata kepada pohon-pohon itu, ‘Jika sesungguhnya kamu ingin menjadikan aku rajamu, datanglah dan berteduh di dalam naunganku. Jika tidak, biarlah api keluar dari belukar berduri dan membakar habis pohon-pohon cedar Libanon.’
(16) Maka sekarang, jika kamu berlaku setia dan tulus ikhlas dengan membuat Abimelekh menjadi raja, dan jika kamu berbuat yang baik kepada Yerubaal dan kepada keturunannya dan jika kamu membalaskan kepadanya seimbang dengan jasanya--
(16) "Nah," kata Yotam selanjutnya, "Apakah dengan menobatkan Abimelekh menjadi raja, kalian telah bertindak dengan tulus dan ikhlas? Sudahkah kalian melakukan yang sepatutnya terhadap Gideon, ayahku, dan kaum keluarganya? Sudahkah kalian membalas jasa-jasa ayahku
(16) Sekarang jika kamu bertindak dengan penuh kejujuran, bila kamu membuat Abimelekh raja, kamu dapat bersukacita bersama dia. Dan jika kamu memperlakukan Yerubaal dan keluarganya dengan baik, baiklah. Dan jika kamu menyenangkan hati Yerubaal sebagaimana seharusnya, itu juga baik.
(17) bukankah ayahku telah berperang membela kamu dan menyabung nyawanya, dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Midian,
(17) yang telah berjuang untuk kalian? Ingat, ia telah mempertaruhkan nyawanya untuk melepaskan kalian dari kekuasaan orang-orang Midian.
(17) Ingatlah yang dilakukan ayahku terhadap kamu. Ayahku telah bertempur buat kamu. Dia mempertaruhkan nyawanya bagimu ketika dia membebaskan kamu dari Midian,
(18) padahal kamu sekarang memberontak terhadap keturunan ayahku dan membunuh anak-anaknya, tujuh puluh orang banyaknya, di atas satu batu, serta membuat Abimelekh anak seorang budaknya perempuan menjadi raja atas warga kota Sikhem, karena ia saudaramu--
(18) Tetapi sekarang kalian mengkhianati keluarga ayahku. Anak-anaknya telah kalian bunuh semuanya--tujuh puluh orang sekaligus di atas satu batu. Abimelekh adalah anak ayahku dari hambanya. Tetapi kalian menobatkan dia menjadi raja Sikhem, hanya karena ia masih ada hubungan darah dengan kalian.
(18) tetapi sekarang kamu melawan keluarga ayahku. Kamu telah membunuh 70 anaknya sekaligus. Kamu membuat Abimelekh anak seorang hamba perempuan menjadi raja atas kota Sikhem karena dia saudaramu.
(19) jadi jika kamu pada hari ini berlaku setia dan tulus ikhlas kepada Yerubaal dan keturunannya, maka silakanlah kamu bersukacita atas Abimelekh dan silakanlah ia bersukacita atas kamu.
(19) Kalau tindakanmu hari ini terhadap ayahku dan keluarganya itu tulus dan ikhlas, silakan bersenang-senang dengan Abimelekh, dan biar dia bersenang-senang dengan kalian.
(19) Jika kamu bertindak dengan penuh kejujuran terhadap Yerubaal dan keluarganya hari ini, maka aku berharap, kamu akan senang dengan Abimelekh selaku rajamu dan dia senang terhadap kamu.
(20) Tetapi jika tidak demikian, maka biarlah api keluar dari pada Abimelekh dan memakan habis warga kota Sikhem dan juga Bet-Milo, dan biarlah api keluar dari pada warga kota Sikhem dan juga dari Bet-Milo dan memakan habis Abimelekh."
(20) Tetapi kalau tidak demikian halnya, semoga dari Abimelekh keluarlah api yang membakar habis penduduk Sikhem serta Bet-Milo. Dan semoga dari penduduk Sikhem serta Bet-Milo pun keluarlah api yang membakar habis Abimelekh."
(20) Tetapi, hai para pemimpin Sikhem dan penghuni rumah Milo, jika kamu tidak berbuat benar, maka aku berharap, Abimelekh membinasakan kamu dan dia pun binasa.”
(21) Kemudian larilah Yotam; ia melarikan diri ke Beer, dan tinggal di sana karena takut kepada Abimelekh, saudaranya itu.
(21) Setelah itu Yotam melarikan diri lalu tinggal di Beer, karena ia takut kepada Abimelekh, saudaranya itu.
(21) Sesudah Yotam mengatakan semuanya itu, dia melarikan diri. Dia melarikan diri ke kota Beer. Dia tinggal di tempat itu karena ia takut kepada saudaranya Abimelekh.
(22) Setelah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah atas orang Israel,
(22) Tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah Israel.
(22) [Abimelekh Bertempur Melawan Sikhem] Abimelekh memerintah atas orang Israel selama tiga tahun.
(23) maka Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh,
(23) Lalu Tuhan menimbulkan permusuhan antara Abimelekh dengan orang-orang Sikhem sehingga mereka melawan dia.
(23) Abimelekh telah membunuh 70 anak Yerubaal — dan mereka saudaranya sendiri. Para pemimpin Sikhem mendukungnya melakukan kejahatan itu maka Allah membuat kesusahan antara Abimelekh dan para pemimpin Sikhem. Dan para pemimpin Sikhem mulai membuat cara untuk menyiksa Abimelekh.
(24) supaya kekerasan terhadap ketujuh puluh anak Yerubaal dibalaskan dan darah mereka ditimpakan kepada Abimelekh, saudara mereka yang telah membunuh mereka dan kepada warga kota Sikhem yang membantu dia membunuh saudara-saudaranya itu.
(24) Hal ini terjadi supaya terbalaslah kejahatan Abimelekh dan orang-orang Sikhem yang menghasut dia untuk membunuh ketujuh puluh anak-anak Gideon.
(24) (9:23)
(25) Sebab warga kota Sikhem itu menempatkan orang untuk menghadang dia di puncak gunung dan merampas setiap orang yang melewati mereka melalui jalan itu. Hal itu dikabarkan kepada Abimelekh.
(25) Orang-orang Sikhem itu menempatkan penghadang-penghadang di puncak-puncak gunung untuk menangkap Abimelekh. Setiap orang yang lewat di situ dirampok oleh penghadang-penghadang itu. Maka hal itu diberitahukan kepada Abimelekh.
(25) Para pemimpin Sikhem tidak lagi mengasihi Abimelekh. Mereka menempatkan orang-orang di puncak-puncak gunung untuk menyerang dan merampas setiap orang yang lewat dari sana. Hal itu dilaporkan kepada Abimelekh.
(26) Sementara itu Gaal bin Ebed beserta saudara-saudaranya telah datang dan pindah ke kota Sikhem. Warga kota Sikhem percaya kepadanya,
(26) Pada waktu itu Gaal anak Ebed telah datang bersama-sama dengan saudara-saudaranya untuk tinggal di Sikhem; dan orang-orang Sikhem percaya kepadanya.
(26) Gaal anak Ebed dan saudaranya pindah ke Sikhem. Para pemimpin Sikhem telah memutuskan untuk mempercayai dan mengikut Gaal.
(27) jadi pergilah mereka ke ladang; mereka mengumpulkan hasil kebun anggur mereka, dan mengirik memerasnya, lalu mengadakan perayaan. Mereka masuk ke kuil allah mereka dan makan minum sambil mengutuki Abimelekh.
(27) Mereka pergi memetik anggur di kebun-kebun anggur, lalu membuat minuman anggur, dan mengadakan pesta. Mereka makan minum di tempat penyembahan dewa mereka sambil menyumpah-nyumpahi Abimelekh.
(27) Pada suatu hari orang Sikhem pergi ke ladang mengumpulkan buah anggur. Mereka memerasnya membuat anggur, kemudian mereka mengadakan pesta dalam kuil dewanya. Mereka makan dan minum serta mengatakan hal-hal yang jahat tentang Abimelekh.
(28) Berkatalah Gaal bin Ebed: "Siapa itu Abimelekh dan siapa kita orang Sikhem, maka kita menjadi hambanya? Bukankah anak Yerubaal dan Zebul, wakilnya, menjadi hamba orang-orang Hemor, ayah Sikhem, jadi mengapakah kita menjadi hambanya?
(28) "Kita ini siapa sehingga kita harus tunduk kepada Abimelekh?" kata Gaal. "Dia itu siapa sebenarnya? Bukankah dia anak Gideon yang dengan Zebul wakilnya itu telah menjadi hamba Hemor, ayah Sikhem, leluhur kita!"
(28) Kemudian Gaal anak Ebed mengatakan, “Siapakah Abimelekh sehingga kita harus patuh kepadanya? Siapa dia menurut pendapatnya? Bukankah dia anak Yerubaal? Dan dia membuat Zebul perwiranya? Kita tidak harus patuh kepada Abimelekh. Kita harus patuh kepada bangsa kita sendiri, orang-orang Hamor. Hamor adalah ayah Sikhem.
(29) Sekiranya orang-orang kota ini ada di dalam tanganku, maka tentulah aku mengenyahkan Abimelekh." Lalu berkatalah ia ke arah Abimelekh: "Perkuatlah tentaramu dan majulah!"
(29) "Seandainya saya yang memimpin orang-orang Sikhem ini, pasti sudah habislah riwayat Abimelekh itu! Akan saya katakan kepadanya, 'Ayo maju! Kerahkan tentaramu dan marilah keluar berperang!'"
(29) Jika kamu membuat aku menjadi komandan mereka, aku akan membinasakan Abimelekh. Aku akan mengatakan kepadanya, ‘Siapkanlah pasukanmu dan keluarlah berperang.’”
(30) Ketika Zebul, penguasa kota itu mendengar perkataan Gaal bin Ebed, bangkitlah amarahnya.
(30) Zebul, penguasa kota Sikhem, menjadi marah ketika mendengar omongan Gaal itu.
(30) Zebul adalah walikota Sikhem. Dia mendengar kata-kata Gaal anak Ebed dan dia sangat marah.
(31) Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma dengan pesan: "Gaal bin Ebed dan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem dan ketahuilah mereka menghasut kota itu melawan engkau.
(31) Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma untuk menyampaikan pesan ini, "Gaal anak Ebed bersama-sama dengan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem dan menghasut penduduknya supaya melawan engkau.
(31) Zebul menyuruh para utusan kepada Abimelekh di Aruma. Inilah pesannya, “Gaal anak Ebed dan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem. Mereka membuat kesulitan terhadap engkau. Gaal telah membuat seluruh kota melawan engkau.
(32) Oleh sebab itu, berangkatlah pada waktu malam, engkau dan rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu, dan adakanlah penghadangan di padang.
(32) Karena itu, hendaklah engkau dan orang-orangmu pergi bersembunyi di ladang pada waktu malam.
(32) Jadi, datanglah dengan pasukanmu malam ini dan bersembunyilah di ladang di luar kota.
(33) Esoknya pagi-pagi, pada waktu matahari terbit, haruslah engkau menyerbu kota itu. Dan jika ia dan orang-orangnya keluar melawan engkau, maka engkau dapat berbuat kepadanya sesuai dengan keadaan yang kaudapati."
(33) Besok pagi apabila matahari terbit, serbulah kota itu dengan mendadak. Dan jika Gaal dengan orang-orangnya keluar melawan engkau, itulah kesempatanmu untuk menggempur dia!"
(33) Kemudian pada pagi hari, sesudah matahari terbit, serbulah kota itu. Gaal dan pasukannya akan keluar dari kota menyerang kamu. Apabila mereka keluar untuk menyerang, lakukanlah semampumu terhadap mereka.”
(34) Sebab itu berangkatlah Abimelekh pada waktu malam beserta segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengadakan penghadangan dalam empat pasukan untuk melawan Sikhem.
(34) Maka Abimelekh dengan semua anak buahnya bergerak pada waktu malam. Mereka berpencar menjadi empat pasukan lalu pergi bersembunyi di sekeliling kota Sikhem.
(34) Abimelekh dengan semua pasukannya bangun pada malam hari dan pergi ke kota. Mereka terbagi atas empat kelompok. Mereka menghadang dekat kota Sikhem.
(35) Ketika Gaal bin Ebed pergi ke luar dan berdiri di depan pintu gerbang kota itu, Abimelekh kebetulan bangun dari tempat penghadangannya beserta rakyat yang bersama-sama dengan dia.
(35) Segera setelah Abimelekh dan orang-orangnya melihat Gaal keluar dan berdiri di gerbang kota, mereka semuanya keluar dari tempat persembunyian.
(35) Gaal anak Ebed keluar dan berdiri di gerbang kota. Ketika Gaal berdiri di sana, Abimelekh dan pasukannya keluar dari tempat persembunyiannya.
(36) Ketika Gaal melihat rakyat itu, berkatalah ia kepada Zebul: "Lihat, ada orang banyak turun dari puncak gunung." Jawab Zebul kepadanya: "Itu bayang-bayang gunung, yang kausangka manusia."
(36) Gaal melihat mereka, lalu berkata kepada Zebul, "Lihat! Ada orang-orang turun kemari dari puncak-puncak gunung!" "Ah, itu bukan orang," sahut Zebul, "itu hanya bayang-bayangan di gunung."
(36) Gaal melihat tentara itu, ia berkata kepada Zebul, “Lihat, orang banyak turun dari gunung.” Zebul mengatakan, “Engkau hanya melihat bayangan gunung. Bayangan itu tampaknya seperti orang banyak.”
(37) Kata Gaal sekali lagi: "Lihat, ada orang banyak turun dari gunung Pusat Tanah dan satu kelompok datang dari jalan Pohon Tarbantin Peramal."
(37) Lalu kata Gaal lagi, "Benar! Ada orang turun dari lereng bukit, dan satu kelompok lagi sedang menuju kemari dari arah pohon terpentin keramat!"
(37) Gaal berkata lagi, “Lihat, beberapa orang sedang turun dari tempat itu, dari Pusat Tanah dan satu kelompok lagi dari Pohon Peramal.”
(38) Jawab Zebul kepadanya: "Di manakah mulutmu itu yang mengatakan: Siapa itu Abimelekh, maka kita menjadi hambanya? Bukankah ini orang-orang yang telah kauhina itu? Majulah sekarang untuk memerangi mereka."
(38) Berkatalah Zebul kepada Gaal, "Nah, di mana sekarang mulut besarmu itu? Dulu katamu untuk apa kita harus tunduk kepada si Abimelekh itu? Inilah orang-orang yang kauhina itu. Ayo maju sekarang menyerang mereka!"
(38) Zebul berkata kepadanya, “Mengapa engkau tidak membual lagi sekarang? Engkau telah mengatakan, ‘Siapakah Abimelekh? Mengapa kami harus patuh kepadanya?’ Kamu telah mengejek orang-orang itu. Pergilah sekarang dan seranglah mereka.”
(39) Maka majulah Gaal dengan dipandangi oleh warga kota Sikhem, lalu berperang melawan Abimelekh.
(39) Lalu Gaal membawa keluar orang-orang Sikhem dan melawan Abimelekh.
(39) Gaal membawa para pemimpin Sikhem keluar menyerang Abimelekh.
(40) Tetapi Abimelekh mengejar dia, dan ia melarikan diri dari depannya, dan banyaklah orang tewas sampai di depan pintu gerbang.
(40) Tetapi Abimelekh menyerbu dia sampai ia melarikan diri. Korban berjatuhan sampai di depan pintu gerbang kota.
(40) Abimelekh dan pasukannya mengusir Gaal dan pasukannya. Pasukan Gaal melarikan diri ke gerbang kota Sikhem. Banyak pasukan Gaal yang terbunuh sebelum mereka sampai ke pintu gerbang.
(41) Adapun Abimelekh tinggal di Aruma, tetapi Zebul mengusir Gaal dan saudara-saudaranya, sehingga mereka ini tidak dapat tinggal di Sikhem.
(41) Akhirnya Abimelekh kembali ke Aruma, dan menetap di sana. Zebul mengusir Gaal dengan saudara-saudaranya keluar dari Sikhem, sehingga mereka tidak dapat tinggal di sana lagi.
(41) Kemudian Abimelekh kembali ke kota Aruma. Zebul mengusir Gaal dan saudara-saudaranya dari Sikhem.
(42) Keesokan harinya orang-orang kota itu pergi ke ladang. Setelah hal ini dikabarkan kepada Abimelekh,
(42) Besoknya orang-orang Sikhem mulai meninggalkan kota, hendak ke ladang dan hal itu dilaporkan kepada Abimelekh.
(42) Hari berikutnya orang-orang Sikhem pergi ke ladang bekerja. Dan hal itu dilaporkan kepada Abimelekh.
(43) dibawanyalah rakyatnya, dibaginya dalam tiga pasukan, lalu mereka mengadakan penghadangan di padang. Ketika dilihatnya, bahwa orang-orang kota itu keluar dari dalam kota, bangunlah ia menyerang mereka serta menewaskan mereka.
(43) Lalu Abimelekh mengumpulkan orang-orangnya, dan membagi mereka menjadi tiga pasukan, lalu mereka pergi bersembunyi di ladang-ladang. Ketika ia melihat penduduk kota itu menuju ke ladang, ia keluar dari persembunyiannya lalu membunuh mereka.
(43) Jadi, Abimelekh membagi pasukannya dalam tiga kelompok. Dia mau menyerang orang Sikhem dengan kejutan maka ia menyembunyikan pasukannya di ladang. Ketika dia melihat orang keluar dari kota, dia melompat lalu menyerang mereka.
(44) Abimelekh dan pasukan yang bersama-sama dengan dia menyerbu dan menduduki pintu gerbang kota, sedang kedua pasukan lain itu menyerbu dan menewaskan semua orang yang ada di padang.
(44) Sementara Abimelekh dengan pasukannya cepat-cepat maju menyerbu gerbang kota, kedua pasukannya yang lain mengejar dan membunuh orang-orang yang lari ke ladang-ladang.
(44) Abimelekh dan pasukannya berlari ke suatu tempat dekat pintu gerbang kota. Dan dua kelompok lainnya pergi kepada orang-orang yang di ladang dan membunuh mereka.
(45) Sehari-harian itu Abimelekh berperang melawan kota itu; ia merebut kota itu dan membunuh orang-orang yang di dalamnya; kemudian dirobohkannya kota itu dan ditaburinya dengan garam.
(45) Abimelekh bertempur terus sepanjang hari dan menduduki kota itu; penduduknya dibunuh, lalu kotanya dihancurkannya kemudian ditaburi garam.
(45) Abimelekh dan pasukannya bertempur melawan kota itu sepanjang hari. Abimelekh dan pasukannya merebut kota dan membunuh orang-orang di dalamnya. Kemudian dia membinasakan kota itu dan menaburinya dengan garam.
(46) Mendengar itu masuklah seluruh warga kota Menara-Sikhem ke dalam liang di bawah kuil El-Berit.
(46) Ketika orang-orang yang berada di dalam benteng Sikhem mendengar tentang hal itu, mereka masuk ke dalam lubang di bawah kuil El-Berit untuk berlindung.
(46) Ketika orang-orang yang tinggal di Menara Sikhem mendengar tentang hal itu, mereka berkumpul ke ruangan teraman di dalam kuil dewa El-Berit.
(47) Dikabarkanlah kepada Abimelekh, bahwa seluruh warga kota Menara-Sikhem telah berhimpun di sana.
(47) Lalu orang memberitahukan kepada Abimelekh bahwa orang-orang di benteng Sikhem itu telah berkumpul di sana.
(47) Abimelekh mendengar bahwa semua pemimpin Menara Sikhem telah berkumpul.
(48) Lalu Abimelekh dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia naik ke gunung Zalmon. Abimelekh mengambil kapak, lalu memotong dahan-dahan kayu, mengangkatnya dan meletakkannya ke atas bahunya sambil berkata kepada rakyatnya yang bersama-sama dengan dia: "Turutilah dengan segera perbuatanku yang kamu lihat ini."
(48) Karena itu, Abimelekh dengan orang-orangnya pergi ke Gunung Zalmon. Di sana ia memotong dahan-dahan kayu dengan kapak, lalu memikul dahan-dahan itu di atas pundaknya, kemudian menyuruh orang-orangnya juga cepat-cepat melakukan seperti yang telah dilakukannya.
(48) Jadi, Abimelekh dan pasukannya berangkat ke Gunung Salmon. Dia mengambil sebuah kampak dan memotong beberapa cabang. Dia mengangkatnya di atas bahunya. Kemudian dia berkata kepada pasukannya, “Cepatlah, lakukanlah sama seperti yang telah kulakukan.”
(49) Kemudian rakyat itu juga masing-masing memotong dahan-dahan, lalu mengikuti Abimelekh, meletakkan dahan-dahan itu di atas liang dan membakar liang itu di atas kepala orang-orang itu. Demikianlah semua penduduk kota Menara-Sikhem juga mati, kira-kira seribu orang laki-laki dan perempuan.
(49) Maka mereka masing-masing memotong dahan-dahan kayu, lalu berjalan mengikuti Abimelekh. Semua dahan kayu itu mereka timbun di mulut lubang kuil itu, lalu membakarnya, sementara orang-orang Sikhem itu masih berada di dalamnya. Karena itu matilah semua penduduk Sikhem itu, kira-kira seribu orang pria dan wanita.
(49) Jadi, semua orang itu memotong cabang-cabang kayu dan mereka mengikut Abimelekh. Mereka menimbun cabang-cabang kayu itu pada tempat yang teraman dalam kuil dewa El-Berit. Mereka memasukkan cabang-cabang itu ke dalam api lalu membakar orang-orang yang ada di dalam kamar itu, jadi matilah kira-kira 1.000 orang laki-laki dan perempuan yang tinggal dekat Menara Sikhem.
9:50-57 = Abimelekh mati ditimpa batu
(50) Selanjutnya Abimelekh pergi ke Tebes; ia mengepung Tebes, lalu merebutnya.
(50) Setelah itu Abimelekh pergi ke Tebes. Ia mengepung kota itu lalu mendudukinya.
(50) [Kematian Abimelekh] Kemudian Abimelekh dan pasukannya berangkat ke Tebes. Mereka mengepung dan merebut kota itu.
(51) Tetapi ada sebuah menara yang kuat di tengah-tengah kota, dan semua laki-laki dan perempuan, seluruh warga kota itu, melarikan diri ke situ; mereka menutup pintu di belakangnya dan naik ke atas sotoh menara itu.
(51) Di tengah-tengah kota itu ada sebuah menara yang kuat. Maka seluruh penduduk kota itu lari ke sana. Mereka masuk ke dalam menara itu dan mengunci pintunya, lalu naik ke atas.
(51) Dan ada juga di kota itu sebuah menara yang kuat. Semua pemimpin dan orang lain, laki-laki dan perempuan dari kota itu melarikan diri ke menara itu dan menguncinya dari dalam. Kemudian mereka naik ke atap menara itu.
(52) Lalu sampailah Abimelekh ke menara itu, menyerangnya, dan dapat menerobos sampai ke pintu menara itu untuk membakarnya.
(52) Kemudian datanglah Abimelekh ke situ untuk menyerang menara itu. Ketika ia tiba di pintu menara itu dan hendak membakarnya,
(52) Abimelekh dan pasukannya pergi ke menara itu untuk menyerangnya. Abimelekh pergi ke pintu menara. Dia mau membakarnya.
(53) Tetapi seorang perempuan menimpakan sebuah batu kilangan kepada kepala Abimelekh dan memecahkan batu kepalanya.
(53) seorang wanita menjatuhkan sebuah batu penggilingan ke atas kepalanya sehingga retak batok kepalanya itu.
(53) Tetapi ketika Abimelekh berdiri di pintu menara, seorang perempuan di atas atap melemparkan sebuah batu kilangan ke kepala Abimelekh, dan meremukkan batok kepalanya.
(54) Dengan segera dipanggilnya bujang pembawa senjatanya dan berkata kepadanya: "Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku, supaya jangan orang berkata tentang aku: Seorang perempuan membunuh dia." Lalu bujangnya itu menikam dia, sehingga mati.
(54) Cepat-cepat Abimelekh memanggil pemuda yang memikul senjatanya dan berkata, "Cabutlah pedangmu dan bunuhlah saya; saya tidak mau dikatakan orang bahwa saya dibunuh oleh wanita." Maka pemuda itu menikam dia sampai mati.
(54) Dengan segera ia memanggil hambanya, yang memikul senjatanya dan berkata kepadanya, “Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku sehingga orang tidak akan mengatakan, ‘Seorang perempuan membunuh Abimelekh.’” Jadi, hambanya menikam Abimelekh dengan pedangnya, dan Abimelekh mati.
(55) Setelah dilihat oleh orang Israel, bahwa Abimelekh telah mati, pergilah mereka, masing-masing ke tempat kediamannya.
(55) Ketika orang-orang Israel melihat bahwa Abimelekh sudah mati, mereka semuanya pulang.
(55) Orang Israel melihat Abimelekh sudah mati maka kembalilah mereka semuanya.
(56) Demikianlah Allah membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas ketujuh puluh saudaranya;
(56) Demikianlah caranya Allah membalas Abimelekh atas kejahatan yang dilakukannya terhadap ayahnya, ketika ia membunuh ketujuh puluh orang saudara-saudaranya.
(56) Dengan cara itulah Allah menghukum Abimelekh karena segala kejahatan yang dibuatnya. Abimelekh berdosa terhadap ayahnya sendiri dengan membunuh 70 saudaranya.
(57) juga segala kejahatan orang-orang Sikhem ditimpakan kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam bin Yerubaal mengenai mereka.
(57) Dan Tuhan menghukum juga orang-orang Sikhem karena kejahatan mereka. Hal itu tepat seperti yang telah dikatakan Yotam anak Gideon tentang mereka ketika ia menyumpahi mereka.
(57) Allah juga menghukum semua orang Sikhem atas segala kejahatannya. Kutukan Yotam anak Yerubaal tentang mereka menjadi kenyataan. Yotam ialah anak bungsu Yerubaal. Yerubaal ialah Gideon.
Hakim Hakim / Judges / 사사기
12345678
- 9 -
101112131415161718192021